ACE 30

16K 2K 642
                                    

UPDATE

Selamat Membaca

Jangan lupa Vote

---
Playlist
Hivi - Pelangi
---


Mendengar suara ketukan itu membuat Xana segera membuka pintu lalu berlari ke gerbang dan disambut senyuman kecil oleh Myco, pandangannya langsung tertuju pada sebuah box berwarna coklat yang dibawanya hingga timbulah rasa curiga dan penasaran.

"Ayo masuk" ajak Xana yang langsung dijawab gelengan oleh Myco

"Aku harus segera berangkat, ada piket pagi" jelasnya kemudian menghela napas panjang, "Sepertinya kamu juga membutuhkan ini" lanjut Myco sambil memberikan box itu pada Xana

Xana nampak terkejut dan kebingungan, "Apa ini?" tanyanya penasaran

"Itu milikmu" jawab Myco, "Aku berangkat dulu" lanjutnya kemudian masuk kedalam mobil

Xana masih begitu kebingungan menatap mobil Myco yang kini hilang dari pandangan, ditatapnya box itu kemudian berjalan pelan masuk kedalam rumah, Xana menghela napas panjang kemudian membuka tutup box dan terkejut mendapati isinya, benda-benda didalam sana membuat ingatan terlintas begitu saja dikepala hingga air mata mulai berjatuhan dan membasahi pipinya.

Tangannya gemetar saat mengambil boneka monyet kesayangannya lalu mengamati kembali benda-benda didalam sana dengan bergelinang air mata, peralatan mandi, pemutar musik, gelas, piring, baju couple hingga tas, kemeja dan rok yang dia gunakan terakhir untuk melamar kerja ada disana tersusun rapi, diambilnya pakaian yang sudah bersih dan harum terlipat halus bersetrika itu hingga membuat air mata berjatuhan membasahinya, nampak kertas terlipat terselip disana membuat Xana segera mengambil dan mendapati pesan tulis tangan dari Myco.

"Ini semua milikmu, sepertinya barang-barang penting jadi ku kembalikan daripada dirumah tidak digunakan"

Xana memejamkan mata membendung tangisnya lalu mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan, segera dia berdiri kemudian berlari kekamar mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang namun hingga dering terakhir tidak ada jawaban membuatnya memutuskan membuka aplikasi chat lalu mengirimkan pesan untuk seseorang disana.

*

Matahari semakin meninggi dengan panasnya yang terasa menyengat kulit membuat seorang wanita berlarian kecil mencari tempat berteduh, nampak kemeja putih dan rok span itu melekat pas ditubuhnya dengan aroma wangi, rapi dan halus setelah disetrika, dengan langkah berhati-hati sepatu hak rendah itu berbunyi pelan ketika menapaki lantai yang nampak begitu mengkilap.

Dia meneguk ludah ketika mendapati kerumunan dengan setelan serupa dengannya lalu berjalan menghampiri, puluhan? Lima puluh? Sepertinya lebih menampakkan wajah panik, tenang dan pura-pura tergambar dari setiap orang disana begitu pula Xana yang mencoba untuk tetap tenang bermodalkan pengetahuan yang dia dapat dimasa lalu, kenapa? Rencana kebut semalam itu hanyalah wacana saja setelah semalam gagal menemui Myco dan berakhir bertemu dengan Edo, obrolan dengannya masih teringat jelas terlebih ucapan memojokkan yang dia jadikan senjata utama membuat Xana tidak berkutik hingga teringat mendiang sang Ibu.

Paginya dia berencana untuk membuka materi sekedar merefresh otak namun tidak disangka datanglah kiriman sebuah box dengan isi yang membuatnya terkejut dan menitihkan air mata kembali, entah apa tujuan Myco mengembalikan barang-barang itu membuat Xana hingga sekarang penasaran, diraihnya ponsel ditas kemudian mengecek chat masuk dari seseorang.

"Bisakah kita bertemu?" tulis chat Xana pukul 06.20

"Maaf baru sempat membuka ponsel karena tadi piket dilanjutkan apel pagi"

Amor Caecus Est [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang