ACE 7

16.9K 1.6K 668
                                    

UPDATE!

Selamat Membaca

Kuy Vote dulu

---
Playlist
Dewa 19 - Risalah Hati
---

Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa

*

Xana begitu kesal dengan sikap Myco, dia meraih ponsel juga amplop di saku kemeja lalu menaruhnya dan segera meninggalkan rumah itu. Xana mengenakan sepatunya didepan pintu dan semakin kesal ketika mendengar geraman emosi Myco dari dalam, segera Xana melangkahkan kakinya menuju gerbang namun terkejut ketika bahunya ditarik kasar dari belakang hingga membalikkan badan.

Xana terkesiap sekaligus terkejut hingga tidak sengaja menyikut wajah Myco, kedua nya terdiam, Xana tampak terkejut dan menatap wajah Myco dengan perasaan bersalah sedang Myco melepas cengkraman dibahu Xana dan tersenyum sinis.

"Kau wanita yang pemberani" ketus Myco pelan

Xana menghela nafas, "Maaf reflek, aku tidak sengaja" jelasnya terdengar menyesal menatap pipi putih Myco yang memerah

Myco tersenyum kecil, "Ternyata kalian sama saja" gumam Myco membuat Xana kebingungan, "Bawa ini dan pergilah" lanjut geram Myco menarik lengan kiri Xana dan mencengkeramnya

Xana mengepalkan tangan tidak ingin menerima amplop dan ponsel itu namun Myco memaksa dengan terus mencengkeram lengan Xana membuatnya meronta berusaha melepas, jelas Xana tidak mungkin menang dan mulai merasakan sakit di pergelangan tangan yang tampak sudah memerah disana.

"Aku punya tiga pilihan, membenturkan kepala? Tidak, aku pasti kalah dia kan keras kepala, menendang selangkangan? Jangan, itu bisa menjadi calon masa depanku aku tidak boleh melukainya, terakhir?" batin Xana memudian dengan cepat melayangkan telapak tangan kanannya ke wajah Myco

"Plakkkkk" mendarat keras dengan bekas jelas hingga membuat Myco memalingkan wajahnya

Myco melepas cengkraman itu namun masih tetap memalingkan wajah karena tidak ingin menatap Xana, "Pergilah, sebelum aku melakukan hal yang lebih buruk" jelas Myco kemudian Xana berlari meninggalkannya

Myco tersenyum kecil kemudian memutar kepalanya, "Dua kali, bahkan Mama saja belum pernah melakukannya" batin Myco kemudian berjalan masuk kerumah

Myco menutup pintu kasar kemudian meletakkan amplop dan ponsel di meja, dia melangkah menaiki tangga menuju lantai dua sambil melemaskan tangan dan jari-jemarinya, dia membuka pintu gym dan menatap samsak penuh emosi.

"Arhhhhggggg" teriaknya memukul keras samsak hingga berayun

*

Xana mendengus kesal sambil mencuci setumpuk piring yang ada di depannya, dia bingung dengan sikap Myco padanya, dia merasa tidak membuat kesalahan namun reaksi Myco terlihat membencinya. Xana menghela nafas panjang dan teringat saat dia menyikut dan menampar Myco, muncul perasaan bersalah dalam diri Xana yang begitu mengganggunya.

"Aku terlalu keras menamparnya, pasti dia malu" gumamnya pelan melamunkan Myco hingga piring yang dia cuci terjatuh karena licin dan tidak fokus

"Oh, tidak" teriak Xana membuat rekan lain terkejut dan segera menghampirinya

"Kau baik-baik saja?" tanya Sam cemas lalu menarik lengan Xana yang berusaha memungut pecahan piring, "Istirahatlah, biar aku yang membereskan" lanjut Sam lalu berdiri mengambil sapu dan pengki

Amor Caecus Est [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang