Bagian 15

1K 76 10
                                    

Playlist
Camila Cabello ft Young Tung-Havana

*****

Kamis, 25 Maret 23.07 PM

Pesta berjalan lancar. Ratusan undangan hadir, memenuli ballroom luas di hotel ini. Kebanyakan tamu undangan adalah para model serta beberapa pengusaha. Para wanita mengenakan gaun mahal mereka. Sedangkan para pria terlihat menawan dengan kemeja serta jas mahal berbagai warna dengan bahan sutra yang lembut.

Sedangkan Max dan Annabeth hanya dapat diam berdiri di depan bar, berusaha menikmati pesta. Sejak tiga jam yang lalu tidak ada yang berbicara. Mereka hanya tersenyum pada orang-orang yang menyapa, berjalan kesana kemari lalu diam di suatu tempat dengan keadaan canggung dan hening. Tak ada pembicaraan.

Sampai seorang wanita mengenakan gaun panjang berwarna merah tanpa lengan, memperlihatkan sebagian atas payudaranya. Rambutnya yang berwarna hitam digulung rapi. Tubuhnya yang tinggi, ramping serta bibir berwarna merah menggoda semakin memberi kesan ketegasan pada wanita itu.

Wanita itu tersenyum kepada mereka. Jenis senyum yang tak pernah dilihat oleh Max maupun Annabeth. Senyum misterius serta menawan dalam waktu bersamaan. Senyum yang dapat membuat kaum adam rela melakukan apapun untuk wanita itu.

"Mrs. Sutherland, Mr. Hunter. Senang melihat kalian di sini." aksen orang-orang Inggris sangat kental terdengar dari suara wanita itu.

"Ah, Mrs. Efron. Terima kasih atas undanganmu yang terhormat."

Annie kembali tersenyum. Jenis senyuman yang hanya diperlihatkan oleh orang-orang terhormat, bangsawan. "Tidak ada hal yang lebih baik dari pada melihat kalian di pestaku."

Max juga ikut tersenyum. Pria itu menunduk seperti para bangsawan sebelum meraih salah satu tangan ramping Annie lalu mengecup mesra punggung tangannya sambil bermain mata. Membuat Annie tersipu malu.

Annaneth yang melihat kejadian itu di depan matanya, hanya dapat memalingkan wajah. Matanya memanas di penuhi air di pelupuk mata. Kedua tangannya meremas gaun hitamnya menyakurkan emosi yang tak dapat ditunjukan secara langsung. Namun tidak hanya sampai di situ saja penderitaan Annabeth. Ucapan Max selanjitnya entah kenapa membuat hati kecil Annaneth terasa menciut sekecil atom.

"Kau terlihat cantik dengan gaumu, Mrs. Efron," kata Max.

Annie tersipu. "Kau terluhat tampan dengan setelan mu, Mr. Hunter."

Tanpa disadari, Annabeth. Max melirik wanita itu melalui ekor matanya. Tubuh Annabeth yang berpaling membuat Max tak dapat melihat wajahnya. "Maukah, kau berdansa denganmu saat lagu selanjutnya diputar Mrs. Efron?

"Dengan senang hati, Tuan detektif." ucap Annie bertepatan saat lagu berganti.

Max tersenyum. Ia menunduk lalu memberikan tangannya kepada Annie seperti para bangsawan di abad delapan belas. Tangannya melingkar di pinggang wanita itu, membawanya ke tengan bersama pasangan lainnya. Mereka berdua saling bertatap sambil melempar senyum manis.

***

Annabeth melihat pemandangannya di depannya dengan wajah datar. Ia sudah tak berhak memilik pria itu dan ia sudah berhenti. Biarkan mereka menjadi masa lalu, ia harus bisa melupakan Max.

 A Lady of Killer (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now