18. Remember The Past : Mikoto and Munakata-Dresden and Damocles

5.3K 361 23
                                    

Warning!

Mature Content!

Di bagian akhir terdapat kekerasan, harap yang tidak nyaman di lewatkan saja bagian akhir.

#Happy Reading

***

"Terimakasih banyak," ujar gadis berambut cokelat pasir yang berkali-kali berterimakasih kepada Mikoto. Pemuda itu baru saja menyelamatkan dirinya dari preman jalanan. Entah apa jadinya jika Mikoto tidak di sana.

"Sudahlah, lebih dari satu itu menyebalkan baginya," ujar Munakata.

"Oh, maaf,"-gadis itu membungkuk-"Kau Reizo Mikoto bukan? Kita satu sekolah, Reizo-san. Aku duduk tepat di belakangmu."

"Benarkah?"

"Namaku Aoi Yuki."

"Maaf aku tidak pernah memperhatikan."

Apa seburuk itu cara dia berteman batin Munakata.

"Ahaha, itu tidak masalah Reizo," ujar gadis itu.

Itu pertemuan pertama antara Mikoto dan Yuki. Setelahnya Yuki selalu mengajak Mikoto berbicara di kelas, walaupun berkali-kali pemuda itu tidak mengingat Yuki. Mikoto akhirnya memilih pasrah, ia selalu membiarkan Yuki berbicara padanya walaupun terkadang Mikoto akan menjauhkan diri. Tapi semakin hari Mikoto akan mendapati dirinya tengah memperhatikan arah pembicaraan Yuki. Ia akan mendengarkan setiap celotehan tak jelas yang diberikan gadis itu. Dan diikuti dengan pergi ke kantin bersama, lalu menghabiskan waktu setelah pulang sekolah untuk menonton film di rumah Mikoto. Dan Munakata akan menjadi lalat penganggu di antara keduanya.

"Kita terlalu dewasa untuk menonton film semacam ini, Munakata," ujar Mikoto yang mengintip dari dapur-menyiapkan camilan.

"Ah, aku sering menonton film semacam ini bersama Ayahku," ujar Munakata dengan santainya.

"Aneh sekali, Ayahmu membiarkanmu menonton film dewasa. Tapi tidak mengizinkanmu meminum alkohol."

"Itu agar aku tidak bertindak di luar keinginan."

Mikoto tidak peduli, jika Munakata ingin menonton film semacam itu, silahkan menonton sendiri. Ia tidak akan mempersilahkan Yuki untuk ikut menontonnya.

Mikoto mengajak Yuki ke kamarnya, kali ini terpaksa. Mikoto membawa semua camilan, tidak ada camilan untuk Munakata.

"Reizo, kau tinggal bersama Ouji?" tanya gadis itu.

"Kau bisa memanggilku Mikoto," ujarnya. "Tidak, dia tinggal di Tokyo. Aku dan dia berteman sejak kecil, dan kami terpisah karena dia mesti pindah ke Tokyo. Dia mengunjungiku jika ia sempat."

"Jadi, Mikoto. Kau tinggal sendiri?"

"Ya." Mikoto menyesap anggurnya.

"Kau tidak tinggal bersama orang tuamu?" tanya Yuki lagi. "Maaf aku terlalu banyak bertanya."

Mikoto melirik gadis itu sekilas, lalu menyesap anggurnya lagi. "Ibuku seorang pelacur."

"Ah, maaf aku tidak bermaksud-"

"Tak apa," potong Mikoto. "Ibuku telah menjual dirinya kepada banyak pria. Mungkin ia bosan, dan dia berhenti melakukan itu. Ia menikahi beberapa pria tapi tidak ada yang bertahan lama. Dia dan Ayahku menikah. Ayahku adalah suami ketiganya. Aku dilahirkan atas nama Ibuku, Reizo. Ibuku bilang, Ayahku sudah meninggal. Tapi aku yakin, aku yakin jika Ayahku tidak menginginkan kelahiran ku."

Mikoto menuangkan anggur ke gelasnya. "Ibuku memberikan rumah ini kepadaku. Ia menyayangiku, aku tau itu. Tapi ia selalu menyuruhku untuk menutup diri." Mikoto melanjutkan. "Aku berpikir, akan ada banyak saudaraku di luar sana. Kami dari rahim yang sama. Mungkin Ibuku menyayangi semua anaknya, dan suatu hari nanti aku akan bertemu dengan mereka.

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang