10. Found You

14K 1K 32
                                    

Oke Ageha tepat janji. Langsung aja ya.😊

***

"Aku ingin tersangka berikutnya." ujar Leon.

"Kau yakin?" tanya Luke.

"Jangan terburu-buru detektif Leon. Bisakah kita lebih menginterogasi tersangka ini untuk mencari petunjuk lebih jauh?" Gerald mencuramkan alis.

"Ikuti saja alur dalam dunia detektif tuan kepala kepolisian Gerald Dreyas." ujar Leon dengan nada mengejek.

"Luke, cepat tersangka berikutnya!"

***

"Vanesa Lucelly, kakak kembar dari Luna Lucelly. Seorang penulis novel dan mempunyai pekerjaan tambahan yaitu pelayan cafe, sahabat karib dari Glera Gloyna. 

Ia biasanya pulang jam 01:30 am namun malam itu ia pulang pukul 00:30. Saat kejadian dia tengah berbincang dengan temannya di sebuah bar yang tak jauh dari TKP." seperti biasa, Luke menjelaskan.

"Kau bekerja menjadi seorang penulis?" tanya John.

"Iya benar." jawabnya.

"Apa judul bukumu yang paling terkenal?" tanya Leon dengan serius, serta menajamkan matanya.

"Red Destiny." ujar gadis itu singkat.

"Kau mengaku di saat kejadian tengah berbincang di bar bersama temanmu. Itu sekitar pukul setengah dua belas, bukankah seharusnya kau bekerja?" tanya Gerald.

"Anda benar, tapi hari itu cafe sedang libur karena pemilik menyuruh kami liburan selama seminggu. Oleh karena itu aku memutuskan untuk pergi ketempat lain. Alasan yang sama mengapa aku juga pulang lebih cepat dari biasanya." jelas Vanesa.

"Dia jujur, aku juga menanyai salah satu temanku yang bekerja di sana. Para pegawai di cafe itu memang sedang liburan." ujar Luke.

Mila terdiam, ia psikolog dan ia sedang membaca wajah Vanesa. Gadis itu sama sekali tak berbohong, wajahnya nampak tenang ketika ditanyai maupun menjelaskan. Ia malah lebih curiga dengan Luna dan Gareth. Dan sepertinya Ayahnya juga merencanakan sesuatu sehingga Gareth melalui interogasi dalam waktu singkat.

"Di bagian bar mana kau berbincang dengan temanmu?" tanya Leon.

"Di meja panjang." ujar gadis itu datar.

"Hmph, Vanesa Lucelly. Tidakkah kau berbohong, apakah kau benar-benar pergi ke bar saat itu?" tanya Leon dengan seringai.

Vanesa membelalakkan mata.
"Ya aku benar-benar pergi ke bar saat itu." ujar Vanesa dengan nada tinggi.

"Asal kau tau gadis muda, malam itu aku menghabiskan waktu dari jam delapan sampai jam dua malam untuk mengadakan perjanjian dengan empat klienku di waktu yang berbeda. Setidaknya aku melihatmu di sana bukan?" ujar Leon.

Skakmate

Gadis itu diam, tak mengatakan apa-apa. Namun matanya masih menatap Leon, tak berpaling arah. Seakan mengatakan sesuatu yang benar-benar mengganjal hati.

"Sebelumnya aku ingin berterima kasih kepada orang yang meninggalkan petunjuk di majalah dan juga kalender." ujar Leon dengan seringai.

"Kalender?" semua di dalam ruangan itu, kecuali Leon dan Vanesa mengucapkan kata yang sama.

"Sebelum kemari aku sempat kembali memeriksa TKP. Kalender di ruangan CCTV, ada yang meninggalkan petunjuk di sana." Leon mengeluarkan kalender yang ia sita dari kediaman Glera.

"Sebelumnya aku tak menemukan kalender itu di ruangan CCTV, Tuan Leon." tukas Gerald.

"Berarti ada yang baru saja menaruhnya. Bukan begitu, Vanesa Lucelly?" Leon kembali menyeringai.

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang