16. Assembly

9.1K 500 6
                                    


***

"Kalau tidak salah, Dresden mulai muncul. Bahkan beberapa kasus sebelumnya Dresden yang memulai."

"Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa menyerang para tikus itu!"

"Hey jangan terlalu bersemangat, kau tidak lihat badanmu yang kurus itu? Mungkin mereka akan kesakitan karena terkena pukulan tulang besarmu."

"Hahaha!"

Hotel Umbra begitu ramai, berisi para anggota Damocles yang berjaga di aula hotel. Lalu para anggota inti tengah bersiap di ruangan rapat. Munakata harus menanggung kerugian sementara untuk hari ini, karena hotelnya di tutup demi kepentingan organisasi. Bukankah tidak masalah, Munakata termasuk sang kaya raya.

"Hei lihat, itu Luke Groos! Ayo semua gadis kemari. Ya ampun ini hari yang terbaik!" sekumpulan gadis di ruangan itu kini berkumpul memperhatikan Luke yang berjalan dengan santainya kearah lift. Di sampingnya Nazaki berjalan sembari memperhatikan dokumen berbentuk buku note.

"Pendengaranku menangkap kepopuleranmu, Luke," ujar Nazaki tanpa menatap pemuda di sampingnya.

Luke tak menjawab, penglihatannya menangkap seseorang di ruangan luas itu. Ia berlari dan segera merangkul erat. "Kupikir kau akan bersama Latricia."

Orang itu sedikit terkejut, lalu memukul pipi Luke pelan. "Tadinya iya, tapi Lucas mengajaknya pergi."

"Kalau begitu, pergi saja denganku." Luke merangkul orang itu lebih erat, Mila. Lalu berjalan beriringan ke lift.

"Kyaa! Beruntung sekali gadis itu! Aku juga mau!"

Luke terkekeh geli, ia menekan tombol lift dan tak lama lift terbuka. Menampilkan dua orang yang saling menautkan kasih. Ketika menyadari kehadiran orang lain kedua orang itu lantas saling menjauh.

"Wow, bagus untuk masuk ke berita terpanas di majalah Damocles minggu ini," ujar Luke.

"Lucas, Latricia ada anak kecil di sini." Nazaki menutup mata Mila dengan kedua tangannya, lalu menatap tajam kedua orang di sana. Mereka berjalan masuk, dan pintu lift tertutup.

"Setelah sekian lama tidak lama bertemu bukan?" tanya Luke kepada Lucas dengan seringai.

"Diam kau!" Lucas memukul kepala Luke. "Kau masih anak kecil dan juga kau tidak punya pasangan, kau tidak akan mengerti."

Semuanya kembali diam, pintu lift kembali terbuka. Mereka semua berjalan beriringan. Di sisi kiri terdapat tempat duduk yang tersusun rapi mengarah ke jendela, dengan beberapa air mancur yang memanjang.

"Munakata sudah di tempat?" tanya Nazaki.

"Seharusnya sudah, tapi dia bilang ada sesuatu yang menghambatnya," jawab Lucas lalu mengambil satu buah rokok dari sakunya. "Setidaknya kita masih punya sedikit waktu bersantai walaupun mungkin hanya untuk merokok."

Lucas merangkul Latricia, lalu mengeluarkan asap nikotin dari mulutnya.

"Ini ruangan tertutup Lucas." Luke menatap datar.

"Aku yakin hotel ini punya alat canggih atau semacamnya untuk menangani hal ini." Lucas tak peduli.

"Apa ada orang mencurigakan di universitas, Latricia Angelica?" tanya Nazaki.

"Kurasa belum ada, mungkin sebaiknya kau tanyakan kepada Mila." Latricia menyandarkan kepalanya di bahu Lucas, entah untuk memamerkan kemesraan atau tidak.

"Aku yakin dengan Freink Halmer," tukas Luke.

"Kau pernah bertemu dengannya?" Nazaki menaikkan sebelah alisnya.

My Psychopath BoyfriendWhere stories live. Discover now