Ch. 98 #the reason why_flash back part C#

1.6K 11 9
                                    

"yes i will wait u, in fact, i always wait u.." balas Putri.

'untill u can trust me with all your heart' Putri melanjutkan kalimatnya dalam hati.

Jun membalik tubuh Putri dan mencium kening Putri cukup lama, Putri hanya memejamkan matanya, tak ada rasa nervous karna sikap Jun barusan seperti yang biasa terjadi.

"tapi aku tak bisa mengantarmu ke bandara Oppa.."

"kenapa?" tanya Jun tak senang.

"nanti aku pasti tak bisa melambaikan tangan sambil tersenyum..

kalau air mataku menetes, bisa-bisa kau meng-cancel penerbanganmu."

'iya juga ya..' Jun berpikir dalam hatinya.

Lalu Jun menarik napas berat.

"ya, baiklah.. aku mengerti..

kalau begitu, aku tak jadi minta diantar Kak Yudi, kami naik taksi saja.." ujar Jun pasrah.

"hmm..kau sudah mempersiapkan baju-baju dan segala keperluanmu untuk disana Oppa?"

"sudah, aku tak bawa banyak kok, hanya beberapa helai pakaian saja.."

"lho? kalau kurang bagaimana?"

"tak kan kurang.. kan niatku hanya melihat sebentar dan langsung pulang saja.."

"uh? Oppa! biar bagaimanapun dia.."

"dia eommaku. ara..!" potong Jun.

Wajah Jun jadi lesu.

Putri mengelus Pipi Jun.

"hoahmm.." Jun menguap.

"oppa.."

'hentikan pembicaraan ini!' printah Jun melalui tatapannya.

"haaa.." Putri menarik napas karna bisa membaca mata Jun barusan.

"kau sudah tidur lebih dari 11 jam Oppa.. kenapa masih mengantuk juga?" tanya Putri mengalihkan pembicaraan.

'kau memang sangat mengerti aku..' batin Jun yang tersenyum manis.

"aku tak mengantuk. hanya saja tubuhku langsung merilex saat kau menyentuhku"

"kita kan sudah bersentuhan dari tadi.

kenapa menguapnya baru sekarang?"

"molla#tak tahu#.. kau selalu membuat tubuhku aneh.."

"uh? aneh?"

"nde.. aneh! tapi nyaman.. dan damai.. rasanya kepalaku jadi ringan dan semua masalahku terangkat.." ujar Jun sembari memejamkan mata.

mereka terdiam.

"Yah. pokoknya seperti itulah!" Jun merapatkan dekapannya.

"hoahm.. mataku berat sekali.." ujar Putri sambil mengusap matanya.

obat yang tadi ia minum mulai bereaksi dan membuatnya mengantuk.

"hihihi kau ini seperti kucing jagi!" Jun tertawa melihatnya.

"uh?"

"kucing kan suka mengusap-usap matanya

persis seperti kau tadi..

lagipun kau juga sering tersasar di mall seperti anak kucing yang kehilangan induknya, berkali-kali lagi!

sejak awal pertemuan kita, sudah tak terhitung lagi berapa banyak kau tersasar di mall!

padahal mall nya tak terlalu besar!

lagipun kita sudah sering ke sana!

tapi kau masih saja suka nyasar huahahahHah!" Jun terbahak.

Can't u trust me to loving u?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang