Epilog.

13.3K 981 90
                                    

Bayangin cok, ini cerita udah dua tahun tapi cuman 35+ bab doang dan isinya paling gak nyampe 2k kata dan sekarang baru tamat. Saking gak ada ada waktu dan malas nulisnya.

Cita-cita mau akunnya rame, banyak yang baca ceritanya, tapi mager nulis. Hadeh, fak lah.

Gak ada special chapter, aku pelit.😁

Happy reading ~

Semua sudah selesai. Mereka menang melawan ratusan orang yang berpihak pada Rangga dan Tom.

Tubuh Rangga dan Tom dicincang halus tanpa perasaan dan diberikan kepada pengurus kebun binatang untuk diberikan kepada hewan buas disana secara gratis.

Tentu saja para pengurus kebun binatang tidak mengetahui daging apa yang diberikann kepada mereka secara gratis itu.

Ada kabar mengatakan jika Caroline memilih untuk bunuh diri karena tidak sanggup untuk melayani para anak STM yang memiliki perilaku kasar. Lagian siapa yang sanggup? Dia sendirian melayani puluhan anak STM. Yang bener aja.

Ysdh sih mati aja- author.

Jika saja Caroline tidak memiliki sikap yang buruk dan tidak mencoba untuk menghilangkan nyawa Narengga beberapa kali, mungkin saja sekarang Caroline tetap dianggap sebagai keluarga walaupun statusnya hanya sebagai anak angkat.

Caroline menyesal, namun sudah terlambat.

Sekarang, mendengar nama gadis itu saja sudah membuat mereka muak dan ingin muntah. Bagaimana bisa mereka hidup bersama ular selama ini?

Tak terasa 4 tahun sudah berlalu. Kini bocah cadel kesayangan semua orang telah tumbuh menjadi dewasa dan tampan.

Pipi chubby dan menggemaskan itu kini berubah menjadi tirus dan memiliki rahang yang tegas.

Tubuhnya sekarang menjadi lebih tinggi dari sebelumnya walaupun tidak setinggi para saudaranya yang lain, tetapi tinggi badan Narengga termasuk tinggi untuk ukuran orang lokal. Tingginya mencapai 170an. Suaranya pun berubah menjadi sedikit berat.

Bayik kalian udah puber ygy.

Tatapan mata yang penuh dengan binar cerah kini hilang tergantikan oleh tatapan tajam bak elang.

Yah.. dia tidak bisa selalu menjadi bocah untuk selamanya kan? Bahkan sekarang Narengga sudah berkuliah di jurusan Teknik Informatika dan sudah memasuki semester 4.

Walaupun begitu, wajahnya tetap manis karena wajah Narengga lebih dominan mirip dengan ibunya.

"Gua cabut duluan"

Seorang pemuda tinggi dengan rambut gondrong segera menghentikan temannya yang hendak menaiki motor sportnya "Eh eh! Lah? Bukannya lu udah janji buat ke kedai kopi depan kampus yang baru buka itu"

Teman dari pemuda itu diam kemudian menaikan sebelah alisnya bingung, "kapan?"

"Hadeh Ren Ren, kebanyakan nokep lu yak makanya jadi pelupa sekarang? Ck miris, cari pacar sono"

Narengga memutar bola matanya malas.

"Cewek cuman buat mainan doang?"

Pemuda berambut gondrong tersebut gelagapan mendengar perkataan dari Narengga, "Eh ya gak gitu juga anjir, yaudah sono lu pergi dah. Huss huss! Btw kasih salam buat adek lu yak"

BUGHH

"Pedo"

Narengga memukul bahu temannya itu main main, tapi tetep sakit woi. Pemuda gondrong bernama Ikal tersebut meringis lalu menendang ban motor milik Narengga yang dibalas acungan jari tengah oleh Narengga sebelum pergi meninggalkan Ikal.

Narengga||✓ [END]Where stories live. Discover now