14. Terluka Lagi

38.4K 4.1K 315
                                    

Udah lama gak up mwehehe
makannya jangan males komen.

Enjoy~

Sekarang Narengga berdiri di antara para orang yang ia sendiri tidak mengenal mereka, ia baru melihat para human-human berisik ini. Tadinya ia kabur dari pengawasan abang-abangnya namun tiba-tiba ada yang menggendongnya seperti karung beras, otak Narengga masih mencerna semuanya jadi belum sempat teriak dan jadilah dia berakhir di sini.

"Dek, yakin umur lo 15 tahun? Bukan 15 bulan?"

"Ih abang buta ya? 15 bulan itu masih kecil" gak liat apa badannya udah tinggi begini, masa di bandingkan sama adek bayi umur 15 tahun.

Ciko, cowok yang niatnya cuma bercanda tadi mem-poutkan bibir tapi malah mendapat geplakan maut dari bestinya.

"Apaan sih?!"

"Jijik najis ew" Nando ngelirik dengan tatapan julid ke Ciko.

"Iri dengki ya lo karna gue lebih dulu akrab sama degem?"

Narengga menutup kedua telingannya, berisik! Dia pengen ke abang-abangnya tapi mereka semua menahannya di sini. Narengga bersama para human berisik itu saat ini berada di bangunan paling atas sekolah atau bahasa gaulnya sih roftoop sekolah.

"Belisik! Nalen mau sama abang~" rengeknya tapi tak cukup meluluhkan hati para aligator SMA ini. Jumlah orang-orang yang berada di roftoop ada lima orang dan semuanya cowok.

"Anjim! Threesome dong!"

Narengga melirik ke arah salah satu cowok yang sejak tadi hanya melihat ke layar ponsel saja, tapi giliran dia hendak pergi baru tuh orang ikut andil dalam mencegahnya buat pergi.

"Abang pakai topi lagi nonton apa?"

Satu-satunya orang yang memang memakai topi ngelirik Narengga sekilas.

"Film biru"

"Ikbal berulah" Nando menghela nafas lelah.

"Ikbal..." walaupun otak Ciko isinya film naninu semua, tapi dia gak ceplas-ceplos macem Ikbal.

Ikbal yang tadinya masih fokus ke film biru itu seketika sadar kalo dia lagi ngomong sama bocil, dia ngeliat ke Narengga yang ternyata terus melihat ke arahnya dengan tatapan polos namun ia tau bahwa bocil itu sedang berusaha mendengarkan suara dari film yang tengah ia tonton. Untung volumenya kecil.

Ikbal meneguk saliva dengan kasar kala matanya bersitatapan dengan si ketua geng sekaligus ketua basket tim-nya.

"Mampus gue" gumam Ikbal pelan.

"Nalen mau nonton film bilu juga, boleh ya abang?"

"H-hah?" Ikbal gak salah dengarkan? Bocil itu pengen nonton juga apa yang sedang dia tonton.

"Nalen mau nonton film bilu"

"Ekhm" si kapten basket sanjungan para kaum hawa berdehem untuk mengalihkan perhatian Narengga. Ia tau pembicaraan ini telah menyimpang.

Aldan, ketua basket yang sekarang menduduki kelas 11 MIPA 1, terkenal akan sifatnya yang soft dan boyfriend material bahkan Nia sempat kepincut sama ketampanan dan kelemah lembutan seorang Aldan. Tapi Nia telah meng-uncrush Aldan sejak menjadi fujoshi karena Nia malah ngeship Aldan sama Ikbal, ia penumpang kapal hantu bernama Aldik (Aldan-Ikbal). Hadeh.

"Abang Nalen mau nonton juga~"

Narengga berdiri mendekati Ikbal yang membuat Ikbal ketar-ketir.

"B-bentar"

Narengga mengernyitkan dahi karena yang ada di ponsel Ikbal hanya layar berwarna biru, mana film nya?

"Mana abang?"

Narengga||✓ [END]Where stories live. Discover now