23. Calon penerus pesantren

3.4K 274 251
                                    

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan pelit vote ya, udah 1800+ kata ini...

Jangan jadi readers gelap!

**

Aku tidak pernah menyesal karena sudah bemimpi begitu tinggi, aku hanya sedang menerima kekurangan diriku yang tidak mampu mencapai mimpi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tidak pernah menyesal karena sudah bemimpi begitu tinggi, aku hanya sedang menerima kekurangan diriku yang tidak mampu mencapai mimpi itu. -12 April 2024-

Flashback on:

"Ya Allah... sakit" lirih Amira sambil memegangi perut nya, gadis berseragam SMA itu tidak berani bangkit dari duduk nya karena noda merah di balik rok nya, ia datang bulan hari ini dan perut nya terasa begitu sakit.

"Azifah udah pulang lagi" keluh nya.

Amira mencoba berdiri sambil menutupi rok nya dengan tas milik nya sebelum ia merasakan seseorang melingkarkan sebuah kain di pinggang nya.

"Farel-"

"Sttt! gue benci semua mata laki-laki mengarah sama lo, pakai jaket gue ambil kresek ini isinya pembalut sama rok ganti, teman lo yang bercadar itu nitipin ini ke gue" Amira mengangguk sebelum pergi ke kamar mandi.

Farel berbalik menatap mereka semua yang tadi memperhatikan Amira terang-terngan ingin Farel bilang jika rok gadis itu robek hingga betis nya yang putih dan mulus terlihat dan mereka semua menatap hal itu pada diri Amira.

"Apa lo pada?! lo lihat dia gue tusuk mata lo pada! hargai Amira yang udah menutup diri nya jangan disana ada kesempatan lo liatin!"

"Rel! gebetan lo mulus banget!"

"Shit!" Farel hendak menghajar teman nya yang menyebut Amira seperti itu namun ia merasakan seseorang menahan tas milik nya.

"Ini salah aku Rel... udah cukup kita pergi" pinta Amira, dada nya merasa sesak saat mereka telah melihat aurat nya.

"Gaya nya ukhti tapi dekat sama Farel yang keluar masuk club sama cewek" tak tahan dengan ucapannya yang semakin menjadi-jadi, Farel segera berlari dan membogem wajah teman seangkatannya itu.

"Dengar bajingan! gue memang keluar masuk club sama cewek tapi gue ga lebih dari sekedar genggaman dan pelukan! bukan kayak lo yang udah celup sana sini!"

"Kita sama-sama bajingan Rel... mantan lo si Aurel itu udah ga virgin, siapa lagi kalau bukan sama lo-"

"Aurel bukan urusan gue lagi!" Farel hendak mengangkat tangannya menghajar laki-laki itu namun pekikan Amira membuat Farel urung.

"Farel! kamu pukul dia kita ga temenan lagi!" 

Amira memegangi tas Farel dengan mata yang berkaca-kaca berharap laki-laki itu mau mendengar nya, dan pada akhirnya Farel menurut meski ia menghempaskan tubuh teman nya itu secara kasar dan juga berjalan mendahului Amira tanpa melihat nya.

Ikhtiar CintaWhere stories live. Discover now