18. Sisi Manis

4.7K 341 66
                                    

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!

Nadil up karena Nadil lagi sibuk revisi takutnya ga sempat up, terimakasih untuk yang memberikan vote di setiap chapter Nadil... Yang Siders gimana yaa

**

Tidak semua orang bisa mendengar suara bentakan, tidak semua orang mendapatkan malam yang nyenyak, tidak semua orang bisa menjalani hari tanpa rasa sesak di dada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semua orang bisa mendengar suara bentakan, tidak semua orang mendapatkan malam yang nyenyak, tidak semua orang bisa menjalani hari tanpa rasa sesak di dada nya.
-29 Februari 2024-

Flashback on:

"AAARRRGGHH! SAKIT!" suara erangan dan rintihan terdengar mengisi sebuah ruang kosong yang selama ini di pakai untuk tempat privasi nya, di atas kasur... terlihat seorang gadis remaja berjuang melahirkan putri nya ke dunia ini di temani oleh seorang laki-laki yang menatap iba ke arah remaja itu tanpa niat membantu.

"T-tolong, ini sakit" isak nya begitu berat.

Sudah satu jam lamanya dia berusaha melahirkan anak nya namun tidak kunjung membuahkan hasil, Syifa... remaja yang terjerat pergaulan bebas itu sudah pucat dan tidak memiliki tenaga lagi, ia berkali-kali memohon kepada laki-laki yang menghamili nya agar di bawa ke rumah sakit.

"Daus, ini sakit, aku ga kuat" lirih nya, dengan helaan nafas Firdaus malah menekan perut Syifa membuat perempuan itu menjerit.

"LEPAS SIALAN! BRENGSEK!" Firdaus seolah tulis, ia terus menekan perut Syifa di bantu mengejan oleh perempuan yang mengandung benih nya itu, setelah erangan yang panjang Syifa jatuh pingsan dengan suara tangisan bayi yang mengisi ruangan.

Tangan Firadus bergetar ketika melihat bayi cantik itu cacat dengan salah satu kaki nya yang tidak utuh "kamu cantik sekali" lirih Firdaus, di letakkan nya bayi kecil itu ke dada Syifa agar mengcium bau asi sumber makanan nya.

"Maaf" gumam Firdaus yang menatap pemandangan di depannya dengan miris.

Flahsback off:

Hari ini, ning Amira ikut bersama gus Fatih ke luar kota karena gus Fatih harus mengisi salah satu kajian disana, sebenarnya yang di minta hadir adalah gus Ihsan namun gus Ihsan pergi ke Singapura bersama ning Zifah untuk mengecek kesehatan gus Ihsan sendiri

Di dalam kamar, ning Amira terlihat melamun sedangkan gus Fatih masih sibuk memasukkan barang-barang ke dalam koper, mereka berencana menginap hitung-hitung gus Fatih menghibur suasana hati ning Amira yang masih sangat kacau mengingat kejadian selama ini.

sebuah tangan melingkar di leher ning amira, siapa lagi pelakunya jika bukan gus Fatih, ia menyandarkan dagu nya di bahu sebelah kiri ning amira sehingga pipi kedua nya saling menempel

Ikhtiar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang