15. cinta pertama saya

6.3K 377 62
                                    



Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!

**

Pena sudah di angkat, kertas sudah kering -Usr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pena sudah di angkat, kertas sudah kering -Usr.Hanan Attaki-


Hujan di luar tidak kunjung mereda, ning Amira keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan mata yang memerah,ning amira tersadar jika  lupa membawa gamis nya untung saja gus Fatih sudah tidak ada di dalam kamar nya entah kemana laki-laki itu yang pasti ning Amira akan membuat teh utuk mereka berdua 

gus Fatih juga sudah kecanduan teh buatan ning Amira,resep yang gadis itu dapatkan sejak ia masih SMA  dan rasanya sangat enak di lidah gus fatih, sedangkan di halaman ndalem,gus Fatih malah mengguyur tubuhnya dengan air hujan,suara petir tidak membuat laki-laki itu terusik. Gus Fatih memejamkan matanya saat bayangan syifa kembali menghantui pikirannya

"kenapa mengajak zahra bermain hujan?" tanya gus fatih menatap  tajam zahra dan syifa yang sudah basah, niat laki-laki itu mencari putri nya namun malah menemukan putri nya dengan santriwatinya yang tengah bermain hujan

"ihh abi jangan marahin kak syifa dong, sekali-sekali" bujuk Zahra yang hendak memeluk gus Fatih yang sedang memegang payung 

"Stop! abi gamau basah" ucap gus Fatih yang membuat zahra cemberut

"Syifa,masuk ke asrama kamu sekarang!" titah gus Fatih kesal karena gamis yang Syifa kenakan membentuk lekuk tubuh nya

"Ini ambil sorban saya, jangan lupa di pulangkan itu benda kesayangan saya" 

"Ngiih gus, terimakasih" ucap Syifa berlalu ,namun saat sedang berjalan di tengah hujan deras, Syifa pingsan dan hidung nya mengeluarkan darah,sentak payung yang di pegang gus Fatih jatuh,dan membiarkan tubuh nya basah karena iar hujan

"Syifa" panggil gus fatih mencari-cari pertolongan

gus Fatih memejamkan matanya mengingat kejadian empat tahun lalu

"Andai saya tahu kalau kamu memiliki gagal ginjal kronis, Syifa" gumam gus Fatih,mata gus Fatih terbuka dan mendapati ning Amira di hadapannya dengan cadar dan payung 

"Masuk gus,Syifa ga akan hidup lagi meskipun kamu hujan-hujanan" ucap ning Amira memberikan payung untuk gus Fatih, gus Fatih menatap nin Amira dengan sendu,tangan dingin gus Fatih mengusap kelopak mata ning Amira yang menghitam

"kamu mandi dua kali ga papa kan ning?" ucap gus Fatih tiba-tiba

"Maksud gus Fatih?" tanya ning Amira bingung

Ikhtiar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang