21. Masa lalu mereka

4.1K 300 102
                                    

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!

**

Tempat mengadu yang selalu ada hanya Allah, maka bersujudlah dan bercerita kepada Allah, doa yang kamu panjatkan tidak akan pulang dalam keadaan kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tempat mengadu yang selalu ada hanya Allah, maka bersujudlah dan bercerita kepada Allah, doa yang kamu panjatkan tidak akan pulang dalam keadaan kosong. -22 Maret 2024-

Mendengar suara keributan dari luar di malam hari ini membuat tidur ning Amira terusik, dilihat nya jam dinding menunjukkan pukul 01.00 dan di samping nya ada gus Fatih yang tidur membelakangi dirinya.

Ning Amira melihat jendela nya yang terbuka padahal tidak ada angin, karena terlalu mengantuk ning Amira menutup jendela lebih dulu namun jantung nya serasa terhenti ketika melihat apa yang ada di depan jendela itu. Terkejut ning Amira saat melihat sosok yang berdiri di depan jendela itu menyeringai menatap dirinya "itu bukan hantu kan?" batin ning Amira cemas.

Gus Fatih terbangun dari tidur nya dan mengernyit ketika melihat ning Amira berdiri dengan tubuh bergetar di depan jendela, "ning-"

"AAAAAAA" pekik ning Amira terkejut karena gus Fatih menyentuh bahu nya, gus Fatih tidak kalah terkejut nya mendengar pekikan itu belum lagi sosok di depan jendela itu memiringkan kepala nya ke kiri dengan kaku dengan senyum lebar di bibir nya yang terlihat begitu mengerikan.

 Seolah tidak memiliki rasa takut, pria itu mendekati jendela dan berusaha menutup nya, bau amis darah tercium oleh gus Fatih dan saat pria itu hendak menutup jendela, gadis berpakaian putih itu melemparkan sebuah belati ke arah gus Fatih hingga menggores pipi mulus nya.

"Shh" gus Fatih meringis dengan darah yang keluar dari pipi nya, saat ia melihat kedepan lagi gadis itu sudah tidak ada.

Gus Fatih menutup jendela dan mengunci nya, menghampiri istrinya yang ketakutan melihat sosok yang dikiranya hantu itu "gus..." lirih ning Amira.

Gus Fatih memeluk ning Amira berusaha menenangkan namun tiba-tiba ning Amira pergi ke kamar mandi karena merasa mual "ning, kamu kenapa?" tanya gus Fatih khawatir.

"D-darah, di jendela ada bau busuk" lirih ning Amira, gus Fatih membantu ning Amira agar berpindah kamar dengan umma nya saja, mereka sama-sama masih kesal namun dalam keadaan seperti ini bisa apalagi mereka?

TOK

TOK

"Umma, maaf mengganggu, kami boleh tidur disini?" Aisyah mengernyitkan dahi nya bingung sebelum wajah nya berubah panik melihat pipi putra bungsu nya yang berdarah.

"Ya Allah nak... ini kenapa?" tanya Aisyah begitu panik, ning Amira menunduk karena merasa tidak becus merawat suami nya sampai luka saja harus mertuanya yang mengurus.

Ikhtiar CintaWhere stories live. Discover now