8.memendam rasa

6.3K 370 8
                                    

Assalamualaikum semua nyaa...

Squel cerita 'imam untuk Ara'

Selamat datang di cerita Nadil...
Tinggalkan jejak vote dan komen kalian di chapter ini...

Jangan jadi readers gelap!

Aku lagi kena writers block...minta support kalian ya... Aku izin vakum sementara tapi tenang aja aku up tiga chapter malam ini dan aku tunggu vote komen kalian!!!

 Aku izin vakum sementara tapi tenang aja aku up tiga chapter malam ini dan aku tunggu vote komen kalian!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

memang tidak menunjukkan rasa suka,namun terang-terangan aku berdoa kepada allah untuk meminta mu dalam sepertiga malam ku -gus fatih-

jika kemarin gus fatih di tinggal oleh zahra,maka hari ini zahra lah yang di tinggal oleh gus fatih...meski seharusnya gus fatih tidak perlu ikut karena ada gus ihsan namun putra bungsu Bu nyai aisyah ini cukup beruntung untuk menemani syifa...karena gus ihsan harus menetap di ndalem...orang tua ning zifah telah tiba jam tiga dini hari...untuk memberi tahukan bahwa pernikahan mereka tidak dapat di lanjut kan...ralat pernikahan gus ihsan dan ning zifah,karena kondisi ning zifah yang terus menerus menurun

"kuat ya bang"ucap gus fatih menepuk bahu sang kakak

gus ihsan menghapus kasar air matanya..matanya memanas menahan rasa sesak di dada nya,gadis yang ia tunggu-tunggu kesadarannya malah memberi kabar buruk untuknya yang sangat menunggu kesembuhan gadis itu

"gus,putri saya memiliki persen yang sedikit untuk hidup"lirih ibu ning zifah menangis di pelukan sang suami

"Ibu bukan tuhan!"tegas gus ihsan dengan nada bergetar,ia lemah soal gadis-nya

"relakan putri-"

"TIDAK!!"ucap gus ihsan secara lantang

"SAYA YAKIN AZIFAH SAYA AKAN KEMBALI!!dia berjanji kepada saya untuk tetap hidup bu nyai...azifah saya bukan orang yang mengingkari janji nya"lirih gus ihsan...keadaannya sudah kacau,zahra takut melihat gus ihsan yang berteriak histeris begitu ingin menangis namun segera tubuh mungil nya di dekap oleh syifa yang ternyata masih berada di ndalem

syifa tidak bermaksud lancang untuk menguping pembicaraan keluarga mereka,namun ia masih belajar bersama zahra tadi...dan sekarang mungkin untuk malam ini saja zahra akan tidur di kamar asrama nya

"ning ikut saya ya"bisik syifa menenangkan zahra yang mematung menatap orang dewasa di sekeliling nya

saat hendak keluar,syifa di halang oleh ning amira yang menatap tajam ke arah nya "ning zahra tidak di izinkan bu nyai untuk pergi malam ini"ucap ning amira menegaskan kepada syifa

"Tapi,ning zahra tidak mungkin mendengar masalah ini"jawab syifa menunduk

"apa kamu mendapat izin gus fatih ?"tanya ning amira yang langsung mengambil zahra dari syifa secara lembut

Ikhtiar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang