💌 41: Nadine masih hidup?

1.8K 75 15
                                    

Alhamdulillah, setelah sekian abad lamanya aku ga update, akhirnya bisa update lagi cerita ini, hhe.

Kayaknya, cerita ini bakal aku tamatin tahun depan bulan Februari, dan tanggalnya sesuai tanggal lahirnya cerita ini:)

🍁🍁🍁🍁

Malam ini semesta tengah meluapkan kesedihannya dengan menangis. Tak deras, hanya rintikan gerimis yang terdengar.

Arion kembali merindu dengan sosok gadis itu. Gadis yang sudah lama tak dijumpainya, dan tak akan mungkin akan ia jumpai lagi.

Mungkin, hanya ajal yang dapat mempertemukan Arion kembali dengan gadis itu.

Arion memangku gitar, mulai memetik senarnya. Hendak bernyanyi, hanya tuk kembali mengenang sosok itu.

Derai air dari nabastala, juga awan hitam pekat, akan menjadi saksi bisu yang menyaksikan seorang anak manusia tengah dilanda kegalauan dan kerinduan tak terhingga pada sosok gadis yang sudah tak lagi ada di dunia.

Suara Arion, alunan gitarnya, terdengar amat merdu nan sendu kala dia mulai menyanyi.

~ Jauh kau pergi ... meninggalkan diriku
Di sini aku, merindukan dirimu ...
Ingin ku coba ... mencari pengganti mu,
namun ... tak lagi, tak seperti dirimu oh 'Nadine' ku ~

Singkat saja, Arion menyanyikan lagu berjudul Tinggal Kenangan by Geby langsung pada reffnya. Dia hanya ingin meluapkan kerinduannya pada Nadine.

Drrttt .... Drrtttt

Nada dering ponsel Arion tiba-tiba berbunyi, pertanda ada yang menelpon. Lantas, cowok itu langsung meraih ponsel miliknya dari saku celana.

Arion mengernyit, ada nomor tak dikenal yang menelponnya. Karena penasaran, jadi dia mengangkat telpon dari nomor tersebut.

"Halo? "

Terdengar suara kekehan perempuan dari sebrang sana.

"Halo? " ucap Arion sekali lagi, karena perempuan itu masih saja tertawa.

Arion menduga, bahwa perempuan itu adalah orang iseng yang menelponnya. Ketika dia hendak mematikan sambungan telponnya, tiba-tiba saja suara kekehan perempuan tadi berubah menjadi suara tangisan yang menyayat hati.

"Al-Alien? " Suara perempuan tersebut terdengar serak.

Jelas Arion tidak asing dengan sebutan Alien. Pikirannya langsung berkelana pada Nadine. Lantas, dia mengurung niat untuk mematikan sambungan telpon, dan memilih untuk mendengar perkataan gadis itu selanjutnya.

"Al--Alien, ini aku, Nana ... "

Mulut Arion terbuka. Ya, ini memang jelas suara Nadine. "Nad ... ini kamu? "

"Iya, Kak. Ini aku, Nadine .... " jawab perempuan tersebut.

"Ka--kamu belum mati? " tanya Arion terbata-bata, sangat tidak menyangka dengan suara gadis yang menelponnya sekarang.

"Iya, Kak. Aku masih hidup. Sa--sakit, Kak. Di sini sakit, " isaknya.

"Apa yang sakit, Nad? Apa? Kamu di mana sekarang? " Saking tidak menyangka, Arion sampai bangkit berdiri dari kursinya.

"Sakit, Kak. Di sini sakit banget, "

"Kamu di mana sekarang, Nad? Jawab! Kasitau aku ... please? "

"Di ruang gelap, sepi, sunyi. Aku sendirian. Aku pengen cepet-cepet mati aja, " ucap gadis itu.

Mata Arion tiba-tiba memerah, "Jangan bicara gitu, Nad. Kamu disekap seseorang? Kamu disiksa? Beritahu aku alamat kamu sekarang! Biar aku datang tolongin kamu di sana!! "

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang