💌 32: Friskalic Atteya?

1.3K 74 14
                                    

Chapter pembalasan baru saja
dimulai!

🔥Kembali dengan wujud yang berbeda, membalas, kemudian hancurkan.🔥

-Friskalic Atteya

.
.

Flashback

Arion mendobrak keras pintu gudang Vares sampai terbuka. Kemudian langsung mengambil alih ponsel milik Nasha dari tangan Gio, dan membuangnya asal.

"Berhenti nyiksa dia! " pinta Arion, menunjuk Fera yang terduduk lemas dilantai.

"Ar, lo apa-apaan, sih? " protes Gio seraya mendekati Arion.

Arion tidak menghiraukan Gio, justru dia malah maju mendekati Vares dan memegang erat kerah baju cowok itu
lalu memukulnya tepat di pipi.

"Berhenti kayak gini, anjing! " Maki Arion.

Gio langsung melerai Arion dan Vares, "Ar, lo kenapa tiba-tiba gini? Tadi lo sendiri yang bilang gak mau ikutan kita nyiksa nih cewek, terus sekarang kenapa lo malah dateng-dateng rusak acara kita? "

"Nyiksa orang lo bilang acara? Sinting! " ketus Arion pada Gio.

Tidak lama kemudian cowok itu langsung membawa Fera pergi dari sana, dan masuk ke dalam mobilnya. Arion pun mengantar Fera pulang sampai ke alamat rumahnya.

Flashback off.

Dia tidak pernah berpikir, setelah kejadian malam itu, akan berakibat fatal pada Fera sampai dia memilih untuk bunuh diri.

Seandainya dia menolong Fera secepat mungkin pada saat itu, dan tidak mengedepankan rasa cueknya, pasti kejadiannya tak akan seperti ini.

Mulai detik kepergian Fera, dan detik kepergian Nadine, Arion semakin dihantui rasa penyelesalan.

🍁🍁🍁

Tiga bulan telah berlalu, cerita baru, akan menggantikan cerita lama. Semenjak kepergian Nadine, semuanya berjalan baik-baik saja.

Murid-murid SMA Pelita Bangsa menjalani hari-hari mereka dengan normal, seolah-olah tidak pernah terjadi tragedi apa-apa tiga bulan lalu. Tidak mungkin mereka lupa, bukan? Pada dua orang sahabat bernasib malang yang sama-sama mengakhiri hidup mereka secara tragis.

Feralic Atteya, siswi yang mengakhiri hidupnya secara tragis di toilet sekolah dengan memotong urat nadinya sendiri karena depresi selalu dibully.

Nadine Putri Gabriel, siswi yang mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari jembatan dan jasadnya belum ditemukan sampai sekarang.

Di kala semua orang hidup tentram dan tenang atas kematian dua orang remaja ini, ada seorang gadis yang menyimpan dendam dan amarah yang membuncah pada dirinya.

Dia, yang akan membalas semua.

"Nas? Lid?" Vena memanggil Nasha dan Lidya pelan.

Kini, ketiga gadis itu sedang berada di kamar milik Nasha. Malam ini mereka menginap di rumah Nasha dikarenakan Saga dan Talia sedang berada diluar kota karena ada urusan pekerjaan yang mendadak. Jadilah Vena dan Lidya menemani Nasha malam ini.

"Hem, " balas Nasha berdehem sambil mewarnai kukunya, dia tidak melirik Vena sedikitpun. Begitu pula dengan Lidya yang sedang sibuk merapikan rambut.

"Kalian ingat, gak, sih, ucapan Fera tiga bulan lalu sebelum dia bundir? " tanya Vena kepada kedua sahabatnya itu.

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang