💌 36: Gio's past

1.2K 66 12
                                    

"Galileo Artana. " jawab orang itu.

"Really? Lo gak lagi bercanda 'kan? "

"Gue bercanda, kok, haha. Yakali cowok seganteng dan sebaik dia belok, "

"Udah, lo jangan banyak bacot di situ! Buruan kasitau gue, siapa mantan Amara? " tanyanya sekali lagi.

"..... , yaudah, gue matiin dulu, bye! " Orang disebrang sana akhirnya mematikan telponnya secara sepihak.

"Udah gue tebak, dari awal gue udah curiga sama dia pas gue lihat dia main barbie di sekolah. " gumamnya, lalu kemudian mengambil sebuah amplop pink yang terletak di sebelah meja tempatnya menaruh laptop. Tak lupa mengambil pena dan mulai menulis sesuatu di atas amplop tersebut.

'For: cnawnt - gvattv - yhnf - qnymz '

🍁🍁🍁

"Kak Karin!! " Leo membuka kasar pintu kamar apartemen Karin, lalu berjalan mendekati Karin yang sedang sibuk menyuapi makanan ke mulut Rio.

Lantas Karin menoleh pada adik cowoknya itu, matanya membelalak kaget saat melihat wajah Leo yang luka dan lebam. Buru-buru dia berdiri, menghampiri adiknya itu.

"Astaga, Leo, kamu kenapa bisa luka gini? " tanya Karin khawatir pada adiknya itu, tangannya terulur hendak menyentuh luka lebam di wajah Leo.

Leo menepis tangan Karin, "Jawab pertanyaan aku, Kak. "

"Pertanyaan apa Leo? Seharusnya kakak yang tanya, kenapa wajah kamu bisa luka-luka gini? Kamu abis berantem? "

"Ga penting! " ketus Leo, "Aku perlu bicara empat mata sama kakak. "

Karin menghela napas, "Yaudah, tunggu sebentar. "

Karin menaruh mangkuk makanan di atas karpet, tidak lupa menyuruh Rio untuk makan sendiri dulu. Kemudian wanita itu mengekori langkah kaki adiknya yang membawanya ke ruangan yang berada sedikit jauh dari tempat Rio berada.

"Kamu kenapa, sih, Le? " tanya Karin merasa bingung dengan sikap Leo yang tiba-tiba jadi seperti ini.

"Sebenarnya, siapa pria yang kakak pacari selama ini? "

Karin membeku di tempat sesaat, lidahnya terasa kelu untuk menjawab. Mengapa tiba-tiba Leo bertanya tentang ini?

"Jawab aku, Kak!! " Leo menaikkan nada suaranya satu oktaf.

"Kan kakak udah pernah bilang sama kamu, kalo kakak pacaran sama om Rai. Lagipula, kenapa kamu tiba-tiba nanya ini? "

"Rai? Raikal bukan? " tanya Leo, dan Karin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Leo terkekeh miris menatap wajah Karin, "Kakak gila, ya? "

"Maksud kamu? " Karin menekuk alis tak mengerti.

"Kakak perempuan, istri om Raikal juga perempuan. Bagaimana perasaan kakak kalo seandainya kakak yang di posisi tante Rina?! "

"Ja--jadi ... kamu udah tau, " ucap Karin lirih sambil menunduk.

"Iya! Aku udah tau. Parahnya lagi, om Raikal dan tante Rina adalah orang tua Arion, sahabat aku sendiri!!! " lantang Leo, "Kakak udah berhasil, buat rumah tangga mereka hancur. Dan buat hubungan Arion sama om Raikal jadi rusak. "

Karin membekap mulutnya, matanya berkaca-kaca. Baru kali ini dia melihat adiknya sangat marah, apalagi setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita perusak rumah tangga orang.

"Ma--maaf, maafin kakak, Leo... " ucap Karin lirih, berharap Leo bisa memaafkan dirinya.

"Kakak keterlaluan. Dan kakak tau, luka di wajah aku ini, " Leo menunjuk wajahnya sendiri. "Ini hasil dari amukan Arion, pas
dia tau bahwa ternyata... selingkuhan ayahnya selama ini adalah Kak Karin!!!"

NOT A FOREIGN GIRL [END+COMPLETED]Where stories live. Discover now