40

15.3K 2.2K 56
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya biar Inay semangat updatenya 😁
Typo tandai ya.








Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit Nuo belum di ijinkan untuk bersekolah, besok baru ia diperbolehkan masuk sekolah. Sejak ia pulang dari rumah sakit ia memaksa kedua kakaknya untuk berangkat ke sekolah dan kuliah. Ia sudah merasa lebih baik dan ia tidak mau menjadi alasan penunda untuk sang kakak.

Ia menghabiskan waktu untuk membaca dan menonton tv. Akhir-akhir ini kakak sulungnya terlihat sibuk. Papahnya juga tidak kalah sibuknya. Dan terlihat seperti kurang tidur. Dan Nuo tidak mau mengganggu sang ayah. Lagipula ia bukan tipe anak yang suka mencari perhatian orang di sekitarnya.

Malam ini Nuo tidur bersama kakaknya Aland. Aland sedang memainkan jemari pendek adiknya yang terlihat lucu untuknya. Nuo tidak menghiraukan perilaku sang kakak. Ia sedang menatap langit-langit kamarnya yang berhiaskan bintang-bintang.

"Kakak"

"Hm"

"Nuo ingin memukul orang"

"Tidak usah, kakak saja yang melakukannya. Katakan siapa ?"

Nuo diam dan tidak membalas ucapan sang kakak. Jika mengingat Dilan, Nuo berasa ingin memukulnya. Apalagi jika mengingat saat ia mengalami serangan dan Dilan malah tersenyum lebar. Jika dulu ia hanya ingin menghancurkan plot sekarang ia ingin menghancurkan Dilan sekaligus. Dilan selalu menginginkannya menghilang bahkan berusaha membunuhnya secara tidak langsung jadi ia tidak bisa melepaskannya begitu saja.

"Kakak"

"Iya baby"

"Jika Nuo sedikit nakal apakah tidak apa-apa ?"

"Tentu, asalkan baby baik-baik saja dan tidak terluka, kak Al tidak masalah"

"Kak..."

"Sudah malam waktunya tidur. Kita bicara besok lagi"

Aland menarik tubuh adiknya mendekat lalu mengelus punggung adiknya, membujuk sang adik untuk tertidur. Nuo tipe anak yang mudah tertidur dan juga mudah bangun.

Nuo berangkat sekolah bersama kakaknya. Aland berjalan berdampingan dengan sang adik. Mereka berdua tidak menghiraukan tatapan dari siswa lainnya. Bukan hal rahasia lagi jika Nuo sering tidak masuk sekolah tapi nilainya selalu stabil yang membuat banyak siswa merasa iri.




Nuo dan Aland memasuki kelas seperti biasanya. Teman sekelasnya bertanya apakah ia sudah baikan dan Nuo dengan ramah membalas mereka dengan singkat. Mereka ingin bertanya lebih banyak tapi takut dengan orang yang selalu berdiri di samping Nuo yang selalu memasang wajah datar dan dingin. Padahal mereka ingin dekat dengan Nuo tapi mereka sudah merasa takut terlebih dahulu.

"Nuo sudah lebih baik ?"

"Sudah kak Joon"

"Kak An kangen sama dede gemes"

Joon menggeplak kepala temannya, ia merasa merinding melihat tingkah sok manis temannya itu. Bukannya imut malahan terlihat jijik.

"Apaan sih Joon"

"Jangan sok imut jatuhnya malahan amit-amit"

"Iri bilang bosss"

Joon dan Bryan tidak tau jika Nuo mengalami serangan jantung. Mereka hanya menebak kondisi Nuo drop lagi yang menjadikan Nuo tidak masuk sekolah.

Aland menatap datar percakapan kedua temannya yang selalu berkahir dengan perdebatan. Ia kadang merasa heran bagaimana bisa ia mempunyai teman seperti mereka.

Nuo malah merasa menarik setiap kali kedua teman kakaknya itu berdebat. Ia bukan tipe orang yang suka berdebat tapi melihat keduanya berdebat menurutnya cukup membuatnya terhibur.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang