24

16.8K 2.1K 178
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya buat reader kesayangan Inay.
Selamat membaca dan semoga menghibur.
Typo tandai ya.




Setelah kunjungan Nuo ke mansion Balendra Lion semakin ingin dekat dekat Nuo. Seperti sekarang Lion sedang makan bersama dengan Nuo. Aland menatap tajam Lion. Lion tentu saja tidak menghiraukannya. Nuo tidak lagi berbagi makanan dengan Lion, ia tahu kakaknya tidak menyukainya. Ia hanya akan berbagi makanan dengan kakaknya dan teman kakaknya.

"Kakak, Dilan mau daging seperti Nuo"

"Dilan tidak boleh seperti itu. Dilan kan sudah ada makanan sendiri. Tidak sopan meminta makanan orang lain. Mengerti ?"

"Huh" Dilan memasang wajah cemberut tanda tidak suka.

Nuo pura-pura tidak mendengarnya. Ini makanannya dan ia berhak memberikannya pada siapa yang ia mau dan tentu Dilan tidak masuk dalam daftarnya.

Lion mengusap kepala adiknya mencoba untuk menghiburnya.

"Nuo kenyang, ini untuk kak An"

"Oke adik kesayangannya kakak. Kakak akan menerimanya dengan sepenuh hati" jawab Bryan

"Ah makanan Nuo sangat enak seperti biasanya"

Dilan bertambah cemberut. Ia meminta tidak diberi sedangkan Bryan yang tidak meminta diberi begitu saja. Dilan semakin tidak menyukai Nuo.

Lion memberikan permen susu ke Nuo. Nuo melihat dengan penasaran ke arah bungkusan permen yang bergambar sapi yang lucu di depannya.

"Tenang saja ini permen rendah gula dan kakak sudah menanyakannya pada alhi gizi dan ini permen sehat"

Nuo baru mendengar ada permen sehat. Entahlah mungkin ia saja yang tidak tau. Aland melihat pandangan penasaran dari sang adik. Ia juga baru tau ada permen semacam ini. Jika ini aman untuk Nuo, ia tidak keberatan. Nuo memandang Aland meminta persetujuan lalu Aland menganggukan kepalanya. Nuo membuka bungkusan dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ada rasa susu tapi tidak terlalu manis, ia hanya merasakan rasa manis yang samar tapi aroma susunya membuatnya ketagihan. Ia menyukainya.

"Terimakasih kak Li"

"Sama-sama"

Dilan mengambil satu dan mencobanya.

"Ih tidak enak, rasanya tidak manis. Dilan tidak menyukainya"

Lion terkekeh melihat reaksi adiknya saat memakan permen itu. Ia mengeluarkan permen lollipop dan memberikannya pada Dilan.

"Ini pasti manis. Semanis adik kakak"

Bryan dan Joon merinding mendengar ucapan Lion.

Aland dan Nuo pulang seperti biasanya. Dan sudah ada Aarav yang duduk di ruang tengah. Aarav hanya ada kelas pagi jadi ia pulang cepat.

"Baby kemari"

"Tidak, Nuo ingin mandi dulu"

Nuo melanjutkan langkah dan Aarav tidak lagi menghentikan sang adik.

Nuo merasa lebih segar setelah mandi dan turun ke bawah. Masih ada kakak keduanya disana.

"Kakak sedang apa ?"

"Main game. Mau kakak ajari ?"

"Tidak, Nuo lebih suka melihat saja" Nuo menggelengkan kepalanya.

(Ada yang samaan sama Inay, Inay lebih suka melihat orang main game daripada main sendiri. Inay tipe orang yang tidak sabaran kalau main game berasa pingin banting hp kalau gagal Mulu hehe)

Nuo mendengar langkah kaki dan melihat kakak sulungnya memasuki mansion dengan tersenyum lebar apakah ada hal yang membahagiakan ?

"Kak..." Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya ia merasakan cengkraman pada lehernya.

Aarav juga terkejut dan langsung membuang ponselnya entah kenapa.

"Kak Axel lepaskan Nuo"

Aarav mencoba melepaskan tangan sang kakak dari leher adiknya tapi tidak bisa tapi ia tidak menyerah. Aland yang baru keluar dari lift pun sama terkejutnya dan langsung berlari membantu Aarav melepaskan cengkraman Axel.

"Kak Axel lepaskan Nuo, Aland mohon" Aland mulai memohon melihat wajah Nuo yang terlihat semakin pucat karna kekurangan oksigen.

Axel tersenyum lalu melepaskan cengkramannya. Nuo langsung terburuk hebat. Aarav dan Aland mencoba mengelus punggung sang adik. Air mata Nuo pun tanpa sadar sudah mengalir.

"Kak El" panggil Nuo

"Tidak ada Axel hanya ada Chris sekarang"

Nuo memandang dengan bingung. Sedangkan Aland dan Aarav membeku.

"Chris ?"

Aarav membulatkan matanya. Pantas saja tingkah laku kakaknya berubah dratis dan sangat kasar.

"Iya halo lama tidak bertemu adik-adikku"

"Kenapa kamu keluar ?" Tanya Aarav

"Hanya ingin menyapa adik baruku"

Chris menarik kerah Nuo dan memaksanya untuk bangun.

"Kak lepaskan Nuo" pinta Aarav

"Diam atau aku bunuh anak kecil ini"

Aarav dan Aland langsung terdiam, Chris tidak pernah main-main dengan ucapannya. Mereka sekarang berharap Papahnya segera pulang. Hanya sang Papah yang bisa mengatasi Chris. Tapi mereka tidak tahu salah satu bodyguard dengan cepat menghubungi tuannya dan memberi tahu keadaan di rumah.

"Kakak tidak usah mengotori tangan kakak, Nuo akan mati cepat atau lambat"

Ucapan Nuo membuat semuanya terdiam termasuk Chris. Ucapan Nuo tidak sepenuhnya salah ia diberi waktu hanya satu tahun. Jika gagal ia akan mati. Dan tidak ada yang tau ke depannya. Chris dan lainnya merasa tidak suka mendengar ucapan Nuo.

Nuo melepas dengan pelan tangan kakaknya yang berada di kerahnya. Lalu memeluk tubuh kakak sulungnya.

"Kakak jangan marah, marah tidak baik untuk kesehatan. Cukup Nuo saja yang sakit. Kakak tidak boleh sakit"

Tubuh Chris seketika membeku. Ia tidak menyangka Nuo akan memperlakukannya dengan seperti ini setelah apa yang ia lakukan. Semuanya akan takut ketika ia keluar dan Papahnya akan mengurungnya. Tidak ada yang berani berdekatan dengannya tapi adiknya ini tidak hanya tidak takut dengannya bahkan memeluknya. Chris mulai membalas pelukan itu dengan kaku.

"Kamu tidak takut denganku ?" Tanya Chris

"Tidak, mau yang manapun. Kakak tetap kakak Nuo. Jadi Nuo tidak takut"

"Kakak, Nuo lelah, Nuo ingin tidur"

Chris melihat wajah adiknya yang sangat pucat, ia melihat bekas membiru di leher adiknya. Ia merasa sedikit bersalah. Baru kali ini ia merasa bersalah, ia biasanya sangat kejam dan tidak peduli dengan orang lain termasuk keluarganya. Chris memutuskan akan menerima Nuo sebagai adiknya.

Chris menggendong adiknya dan membawanya ke kamarnya.

Aarav dan Aland dengan diam mengamati keduanya. Mereka pikir Chris akan mengamuk seperti biasa saat ia muncul. Tapi sekarang ia sangat tenang dalam pelukan sang adik. Dan adiknya berhasil menenangkan Chris, situasi ini tidak pernah terjadi.

"Telepon dokter kemari" pinta Chris sebelum masuk ke dalam lift.

"Kak, kak Chris tidak akan melukai baby lagi kan ?" Tanya Aland

"Kita panggil dokter dulu dan hubungi Daddy"

Aarav segera menghubungi dokter dan Aland menghubungi sang ayah.

"Kak Papah tidak mengangkatnya"

"Coba lagi"

"Tetap tida diangkat"

"Kita tunggu dokter saja dulu"

Mereka menunggu dokter datang dan akan menghubungi ayahnya lagi nanti.

Pintu terbuka mereka kira dokter yang datang tapi sang ayah yang masuk dengan tergesa-gesa.

"Dimana Chris dan adikmu ?" Tanya Louis dengan ekspresi muram.





Terus ikutin Nuo ya,


7 Mei 2023





sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang