4

26.4K 2.8K 52
                                    

Typo tandai aja ya, semoga menghibur dan selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan. Dan untuk lainnya tetap semangat dan jaga kesehatan.











Nuo berjalan keluar dari toilet setelah berganti dari baju olahraga ke seragam sekolah. Ketika sudah di depan pintu toilet ia berpapasan dengan Dilan.

Nuo menggeser tubuhnya ke samping untuk memberinya jalan. Tapi tiba-tiba saja Dilan jatuh dan dahinya menabrak tembok di sampingnya.

Nuo menatapnya dengan bingung ketika hendak bertanya apakah dia baik-baik saja. Datang seorang siswa yang langsung memarahinya.

"Apa yang kau lakukan pada Dilan!"

Siswa itu membantu Dilan bangun dan melihat memar di dahinya.

"Dilan dahimu memar. Minta maaf ke Dilan !"

Nuo mengangkat alisnya, ia saja tidak menyentuh sama sekali. Dilan jatuh sendiri dan sekarang ia di salahkan.

"Nuo tidak melakukan apapun. Untuk apa minta maaf"

"Sudah Arga, Dilan tidak apa-apa"

"Dahimu memar, anak ini murid baru saja sok"

Siswa yang di panggil Arga itu menarik kerah Nuo dan mendorongnya dengan keras ke arah tembok di belakangnya.

Seketika Nuo merasa dadanya sakit dan panas. Ia bisa merasakan sesuatu seperti ingin keluar dari mulutnya.

Seumur hidupnya ia tidak pernah menerima kekerasan. Keluarganya sangat overprotektif padanya. Ingatan saat di panti juga ia tidak pernah menerima perilaku kasar. Hanya sering di acuhnya tapi tidak ada yang berani main tangan padanya.

Apakah mereka tidak tahu jika fisiknya seperti kertas. Badan seperti  bisa saja tertiup angin kapan saja dan rentan robek ?

Oke itu hanya perumpamaan saja.

Keributan di depan toilet itu memancing perhatian para siswa lainnya yang habis selesai olahraga dan juga siswa yang kebetulan keluar untuk mendekat dan menonton karna saat ini belum waktunya bel istirahat.

"Minta maaf sekarang"

Para siswa berbisik dengan rasa ingin tau. Bisa mereka lihat seorang siswa yang sepertinya baru mereka lihat bersandar tembok dengan wajah pucat. Di depannya ada seorang siswa yang berbicara dengan lantang memintanya untuk minta maaf.

Sesuatu yang memaksa keluar dari mulutnya akhirnya tidak bisa Nuo tahan. Ia terbatuk dan memuntahkan cairan berwarna merah.

Pekikan siswa spontan terdengar saat melihat siswa baru itu muntah darah.

Semuanya sangat kaget melihat adegan terjadi di depannya itu.

Arga dan Dilan tak kalah kaget melihatnya.

Aland keluar kelas karna bosan dan ingin berkeliling sebentar ingin menghirup udara segar, sumpek juga lama-lama dikelas mendengar ocehan guru yang sudah ia pahami di luar kepala.

Saat melewati koridor kelas 2, ia melihat para siswa berkerumum di depan toilet. Biasanya ia akan dengan cuek tidak akan peduli tapi entah kali ini ia merasa penasaran. Mungkin karena ia sedang bosan ?

Aland mendekat ke arah kerumunan ia seperti melihat sosok yang familiar.  Setelah mendekat karna sosoknya yang tinggi memudahkannya melihat tanpa harus berdesakan ke depan. Matanya membeku sesaat sebelum ia menerobos kerumunan.

Ia menangkap tubuh Nuo yang hendak merosot ke bawah dan memeluknya dengan menyenderkan kepala adiknya ke dadanya.

Para siswa dibuat kaget lagi melihat senior yang terkesan dingin itu tiba-tiba datang menopang tubuh siswa baru yang hendak jatuh itu.

sick cannon fodder Where stories live. Discover now