6

25.6K 2.7K 18
                                    

Typo bertebaran tandai aja ya,
Semoga menghibur.









Keesokkannya setelah Nuo berangkat sekolah menuju ke kelas tiga. Setelah Nuo setuju untuk pindah kelas, ia mengajukan syarat. Ia ingin kakaknya berjanji untuk tetap merahasiakan identitasnya. Dan Aland langsung menyetujuinya.

Nuo tidak pamit kepada teman-temannya di kelas sebelumnya toh mereka baru kenal sehari pasti tidak ada kesan.

Ia masuk ke dalam kelas dengan tenang dan melihat kakaknya yang sudah duduk di tempatnya. Siswa yang ada di kelas menatap dengan tatapan penasaran dan tercengang.

Apakah anak ini salah masuk kelas ? Perawakan Nuo yang mungil memberi kesan ia seperti anak SMP yang nyasar.

"Adik kecil tidak salah masuk kelas ? Ini kelas 3 lho" ucap salah satu siswi

"Ini kelas 3A kan ?"

"Iya betul"

"Kalau begitu Nuo benar tidak salah"

Siswi itu memandang dengan tidak percaya. Tapi ia juga tidak keberatan jika kelasnya menambah koleksi wajah yang enak di pandang. Ia menahan gemas pada Nuo.

"Nuo kemari"

Siswi itu kaget mendengar nada datar dari belakang. Ia tidak salah dengar kan teman kutubnya memanggil remaja yang ada di depannya ini. Ia berfikir ia pasti salah dengar. Tapi ekspetasinya runtuh saat remaja ini berjalan mendekat ke arah bangku Aland.

Nuo mendekati kakaknya. Dan duduk disebelah bangku kosong di samping kakaknya. Ia duduk di bagian dalam sedangkan kakaknya di bagian luar. Posisi duduknya ada di barisan paling belakang dan samping tembok. Tempat duduknya sama dengan di kelasnya kemarin bedanya kemarin ia duduk sendirian sekarang ia memiliki teman semeja.

Dua siswa yang duduk di depannya memandangnya dengan tatapan kaget.

Selama ini tidak ada yang berani duduk di samping Aland. Karena temperamennya yang dingin dan selalu berwajah datar. Memberi kesan merinding jika melihatnya.

"Al Lo ngga kesambet kan ?" Ucap Bryan salah siswa yang mempunyai rambut pirang.

Aland menatap datar temannya itu. Bryan yang ditatap bergidik. Meskipun sudah berteman sudah lama ia tetap tak bisa menahan rasa merinding saat di tatap temannya itu.

"Nama adek siapa ? Nama kakak Hae Joon. Panggil saja kakak Joon dan ini Bryan" ucap satunya lagi yang memiliki mata sipit dengan kesan orang korea yang kental.

"Nama saya Nuo"

"Nama belakang ?" Tanya Bryan

Nuo menggelengkan kepalanya.

"Oke oke tidak apa-apa"

Aland hanya mengamati perkenalkan adiknya dan temannya.

Bel berbunyi dan seorang guru yang terlihat masih muda masuk.

"Hari ini kita kedatangan teman baru. Silakan berdiri dan perkenalkan diri" ucap guru itu dengan senyuman.

Nuo berdiri dan mengucapkan perkenalan yang sama seperti kemarin di kelas sebelumnya.

Para siswi terpekik gemas melihat ada bocil nyasar di kelas mereka.

Lalu guru itu mengenalkan namanya Sasa. Setelahnya pelajaran dimulai seperti biasanya. Dengan title kelas unggulan tadinya yang ramai akan berubah menjadi tenang saat pelajaran di mulai. Tidak bedanya dengan Nuo yang dengan tenang mendengarkan guru menerangkan.

Aland memandang adiknya yang mendengarkan guru menerangkan. Sepertinya ia tidak akan lagi bosan jika di kelas.

Bel berbunyi tanda istirahat dimulai. Sebenarnya para siswa 3A ingin bertanya dengan Nuo tapi mereka mengurungkan niatnya melihat sosok yang duduk di sebelahnya.

"Kakak yang ini bagaimana menyelesaikannya" tanya Nuo.

"Lanjut nanti, kita makan dulu"

"iya kita ke ke kantin dulu nanti kakak traktir"

"Tidak usah kak An, Nuo bawa bekal"

Bryan tidak masalah di panggil An, selama ini teman-temannya memanggilnya Bry atau Bryan. Ia menganggap sebagai panggilan khusus dari adik barunya itu.

Nuo mengambil bekal dari tas lalu mengikuti kakaknya keluar kelas menuju kantin.

Aland dkk memiliki meja khusus jadi mereka langsung duduk tanpa harus mencari tempat duduk terlebih dahulu.

Joon dan Bryan sedang memesan makanan. Nuo membuka tutup bekalnya dan melihat isinya. Terlihat menggugah selera walupun isinya menu sehat. Tak lama Joon dan Bryan datang dengan nampan berisi makanan. Menyerahkan salah satunya ke arah Aland. Mereka pun mulai makan. Aland sesekali melihat adiknya yang makan dengan pelan.

Nuo yang merasa di pandang pun menoleh ke arah kakaknya. Ia berfikir mungkin kakaknya ingin mencicipi bekalnya. Nuo mengambil tumis brokoli dan mengarahkan sendoknya ke arah mulut kakaknya.

Aland awalnya memandang bingung tapi setelah ia membuka mulutnya lalu mengunyahnya.

Pemandangan itu tak luput dari pandangan kedua teman Aland dan siswa lainnya yang ada di kantin. Seorang Aland yang bak kulkas berjalan mau menerima suapan dari murid baru. Apakah mereka tidak salah melihat ?

Joon dan Bryan pun tercengang sesaat. Mereka kenal temannya itu tidak suka berbagi makanan dengan siapapun tapi sekarang temannya itu dengan mudah menerima suapan dari Nuo.

"Enak ?" tanya Nuo

"Enak"

Setelahnya Nuo menyuapi dirinya sendiri kemudian mengambil ayam kukus dan kembali menyuapi kakaknya. Aland menerima suapan adiknya dengan tenang dan ada kepuasan di hatinya.

"Nuo kenyang"

Aland melihat adiknya yang berkata kenyang. Sepertinya adiknya baru makan sedikit sudah bilang kenyang.

Nuo yang seperti tau apa yang sedang di pikirkan kakaknya.

"Nuo terbiasa makan sedikit lagi pula kesehatan Nuo sudah lama tidak baik yang mempengaruhi nafsu makan Nuo juga"

"Nuo harus makan banyak" ucap Aland

"Oke besok Nuo akan makan lebih banyak"

Setelah mendengar ucapan Nuo, Joon dan Bryan baru sadar wajah Nuo yang pucat. Jadi Nuo memiliki masalah kesehatan pikir mereka.

"Oke" Aland mengelus pelan kepala adiknya. Ia sudah tau adiknya memiliki kesehatan yang buruk.

"Kalau gitu makanannya buat kak An boleh ?"

Nuo mendorong bekalnya ke arah Bryan yang di nerima dengan baik. Joon hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Nuo sudah lama kenal sama Aland ?" Tanya Joon

"Tidak, Nuo belum lama kenal kak Al"

Tidak lama tapi temannya Aland bisa menolerir perlakuan Nuo. Joon hanya bisa dibuat bingung.

Tidak jauh dari meja Nuo, Dilan dibuat kesal dan cemburu melihat adegan yang ia lihat.

"Baby habiskan makanannya dulu"

Lion mencubit pipi chubby adiknya yang terlihat seperti sedang melamun.

"Ihh kak Li jangan cubit terus dong nanti pipi Dilan melar"

Lion terkekeh gemas melihat adiknya. Adiknya memang sangat lucu.

"Eh Li, Lo tau ngga siapa bocil yang disamping Aland. Tumben ada yang berani dan mau duduk sama si kutub itu. Tapi kalau di lihat-lihat, anaknya lucu juga" ucap
Nathan teman Lion

Lion melihat ke arah meja Aland dan tertegun sesaat.

"Tidak tau" Lion menjawab dengan pelan

Dilan dibuat semakin jengkel mendengar percakapan tentang Nuo.












Masih ada yang nunggu Nuo ?

18 April 2023

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang