30

16.2K 2.1K 170
                                    

Halo semuanya sehat kan,
Typo tandai ya,







Hari pengumuman hasil ujian hari ini keluar. Semuanya sangat  antusias mereka penasaran dengan siapa skor tertinggi. Semua anak mendadak heboh setengah melihat pengumuman.

"Ah ini sesuatu yang tidak pernah terjadi"

"Kalian liat ada dua pencetak nilai tertinggi dan skornya pun sama"

"Ah aku tidak percaya ini. Bahkan Lionel yang selalu nomor 2 menjadi nomor 3"

"Apakah kau kenal nama ini ?"

"Ah aku ingat bukankah ini adik Aland ?"

"Aland Augustin maksudmu ?"

"Iya, bukankah waktu itu anak ini juga membuat gempar setelah Aland mengaku sebagai kakaknya. Dan sekarang ia juga sama jeniusnya dengan Aland. Ah orang bermarga Augustin memang tidak bisa diremehkan"

"Ah kakak beradik ini membuatku iri"

"Ku dengar ia awalnya ia tidak ingin diketahui sebagai Augustin, itu sebabnya namanya hanya Nuo disini"

"Benarkah, aku tidak menyangka"

Begitulah diskusi para siswa setelah melihat pengumuman pagi ini. Siapa  lagi jika bukan Nuo. Ia mempunyai skor penuh dalam semua pelajaran. Dan skor itu sama dengan Aland dan hanya terpaut satu angka dari Lionel.

Dilan mendengar diskusi itu sangat marah. Ia tidak akan mengira akan kalah dari Nuo padahal ia sudah menyombongkan diri waktu itu dan saat ini ia merasa seperti dipermalukan. Ia hanya mendapat peringkat 3 dari seangkatan. Ia berpikir Nuo yang lompat kelas hanya akan menyusahkan diri dan Dilan berpikir Nuo akan mempermalukan dirinya sendiri karna harus bisa mengimbangi pelajaran kelas tiga dan pasti ia tidak bisa tapi lihat sekarang.
Bukan hanya tidak kesulitan ia bahkan mendapat nilai penuh. Ia tidak mempercayai ini.

'sial' ucap Dilan dalam hati.

Ia tidak bisa membiarkan ini. Ia harus melakukan sesuatu.

Sementara saat ini Nuo sedang duduk dan banyak dari teman sekelasnya yang mengucapkan selamat padanya. Mereka tidak berani berbicara panjang ataupun lama. Mereka sudah cukup merinding di tatap Aland seperti itu.

"Wah adek kak An emang hebat ya, selamat ya"

"Kak Joon juga bangga pada Nuo"

"Terimakasih kakak"

"Baby yang terbaik" puji Aland.

Ketika makan siang mereka makan dengan tenang tapi mereka samar-samar mendengar diskusi dari para siswa-siswi yang mengatakan bahwa nilai yang di peroleh Nuo itu curang dan ia sudah tau dulu tentang soal itu makanya ia bisa mendapatkan nilai penuh.

Bryan yang geram langsung berdiri dan menunjuk segerombolan anak yang membicarakan tentang Nuo.

"Hei jaga bicaramu, kalau kalian iri bilang saja"

"Untuk apa kami iri dengan hasil curang"

"Bilang sekali lagi"

"Dia pasti curang kan"

"Darimana kalian mendengar ini ?" Tanya Aland yang sedari tadi diam

Seketika mereka terdiam karna takut dengan tatapan datar Aland.

"Bicara atau aku paksa mulutmu untuk berbicara"

"Kami, kami mendengar dari forum sekolah"

Joon langsung mengecek forum sekolah. Benar saja di forum sudah heboh tentang berita Nuo yang curang. Selama ini Joon dan lainnya tidak perduli dengan forum sekolah tapi karna masalah ini berawal dari forum sekolah mereka harus mencari siapa dalangnya. Tidak ada asap jika tidak ada api.

Nuo berdiri dan menyentuh lengan sang kakak untuk menenangkannya.

Ia berjalan ke arah meja siswa yang sedang berdebat tersebut. suasana mendadak menjadi hening. Langkahnya berhenti di depan para siswa itu. Ia memandang mereka dengan mata bulat sayunya memberi kesan merendahkan. Mereka yang ditatap merasakan firasat yang tidak enak. Nuo itu tipe takkan mengusik jika tidak diusik. Ia tidak apa-apa jika itu berbicara tentangnya tapi jika membuat orang terdekatnya marah beda ceritanya.

"Tadi kalian bilang Nuo curang ?"

"Me..memang benar kan" ucap salah satu dari mereka dengan gugup.

"Bagaimana jika ucapan kalian itu salah ?"

Mereka semua terdiam dan saling memandang, mereka tidak salah kan. Itu mulai dibicarakan di forum sekolah dan pasti berita itu tidak mungkin hanya omong kosong.

"Tidak akan ada yang orang yang mengaku curang" imbuh lainnya dengan berani.

"Ah oke. Tapi jika Nuo benar. Nuo ingin kalian semua berlutut meminta maaf. Kalian berani ?" Ucap Nuo

Kantin yang hening tak lama menjadi heboh setelah mendengar ucapan Nuo. Mereka berpikir Nuo sangat berani. Tapi beda lagi dengan Aland yang menyeringai mendengar ucapan sang adik. Joon dan Bryan dibuat merinding setelah melihat senyum teman mereka itu.

Sekelompok siswa itu terdiam tidak bisa menjawab.

"Tidak berani heh ?" Nuo mulai memprovokasi mereka.

"Siapa..siapa yang tidak berani. Kami akan melakukan apa yang kamu katakan jika memang ucapanmu benar"

Mereka yakin mereka tidak akan salah dan mereka lupa siapa yang mereka ajak berbicara itu. Mereka berpikir Nuo pasti hanya akan berlindung di bawah nama Augustin.
Berita ini sudah menyebar, pihak sekolah pasti akan keluar untuk menyelesaikan ini. Dan sekolah ini terkenal dengan keadilannya tidak peduli kaya,miskin atau anak siapa. Pasti akan ada sanksi bagi mereka yang berbuat salah.

Nuo puas mendengar jawaban itu. Ia melihat kesekeliling dan melihat seluruh kantin sedang melihat ke arahnya.

"Semua orang disini akan menjadi saksi. Dan untuk kalian tidak akan bisa mengingkari ucapan kalian"

Setelahnya ia berjalan kembali ke meja ia makan. Ia duduk dan melanjutkan makan tanpa terpengaruh diskusi disekitarnya.

"Wah adek gue keren abis" puji Bryan.

Joon juga memuji Nuo atas tindakannya. Mereka juga menanti sekelompok siswa yang sombong itu untuk segera berlutut.

Aland mengelus kepala adiknya dengan bangga. Ternyata ia tidak perlu  melakukan apapun, adiknya sudah bisa membungkam mulut mereka. Ia juga tidak khawatir, sebentar lagi pasti akan ada klarifikasi dari pihak sekolah. Nuo mengambil tumis jamur dan daging lalu mengarahkan sendok itu ke mulut sang kakak. Aland dengan patuh membuka mulutnya dan mengunyah makanan itu. Ah makanan dari tangan sang adik tidak pernah gagal membuatnya merasa puas. Sepertinya adiknya tidak terpengaruh dengan adegan tadi. Tadinya jika sang adik sedih ia akan memberikan pelajaran pada mereka. Tapi sepertinya ia terlalu banyak berpikir. Adiknya selalu tenang dan juga tidak pernah marah. Dan ia juga lupa jika adiknya yang selalu tenang ini memiliki mulut yang tajam. Ia jadi penasaran bagaimana jika adiknya marah. Tapi ia berpikir lagi meskipun penasaran ia tidak ingin melihat adiknya marah.

Mereka hanya tidak tau bukannya Nuo tidak bisa marah tapi Nuo tidak diperbolehkan untuk marah.



Kalian juga pingin liat Nuo marah kan ? Hayoo jujur

10 Mei 2023

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang