26

17K 2.2K 240
                                    

Inay update lagi donk 😁
Typo tandai aja ya.
Selamat membaca dan semoga menghibur.







Ketika Nuo sadar sudah hampir malam, ia juga merasa tenggorokannya sudah tidak terlalu sakit dan saat berbicara sudah merasa lebih nyaman. Louis segera memanggil dokter melihat anaknya sudah bangun.

"Syukurlah tuan muda sudah mulai membaik. Apa tuan muda masih merasa sesak napas ?" Tanya dokter pada Nuo

"Sedikit"

"Jika sudah tidak merasa sesak napas nanti nasal cannula bisa dilepas"

Louis dan anak-anaknya menghela napas lega mendengar kondisi Nuo mulai membaik.

"Nuo merasa lebih baik. Papah jangan terlalu khawatir ya" Nuo menghibur sang ayah.

"Iya, Papah tau kalau Nuo kuat"

Aarav dan Aland sedang pulang untuk membersihkan diri sejak semalam tidak ada dari mereka yang pulang dan mandi. Louis juga memerintahkan keduanya anaknya untuk membawa baju ganti untuknya. Ia akan mandi di rumah sakit saja. Sedangkan Chris diusir Louis untuk mengurus urusan perusahaan.

Tak lama pintu di ketuk dan masuklah Ara yang di ikuti Dilan di belakangnya.

"Hallo Nuo sayang, Mommy datang karna mendengar semalam Nuo masuk rumah sakit. Mommy juga membawa bubur khusus untuk Nuo"

Louis tidak keberatan dengan kedatangan Ara dan menyuruhnya untuk duduk. Kebetulan juga anaknya belum makan.

"Mommy suapi ya"

Ara menyuapi Nuo dengan sabar, Dilan memicingkan matanya melihat perhatian sang Mommy untuk Nuo.

"Ara aku akan keluar dulu, aku titip putraku"

"Oh tentu, jangan khawatir aku akan menjaganya"

"Nuo kenyang"

"Oke kalau sudah kenyang, ini minum air putih hangatnya ya"

Nuo meminum air dibantu menggunakan sedotan sudah lebih mudah.

Ponsel Ara berbunyi tiba-tiba dan Ara merasa tidak enak jika harus mengangkatnya di dalam ruangan jadi ia ijin keluar dan menyuruh Dilan untuk menjaga Nuo sebentar. Melihat sang Mommy sudah keluar, Dilan mendekati ranjang Nuo dan menatap tajam kearah Nuo.

"Siapa kamu ?" Tanya Dilan

"Nuo"

"Sejak kedatanganmu perhatian yang seharusnya untukku jadi terbagi denganmu"

Dilan merasa sebagai protagonis seharusnya semua perhatian hanya berpusat padanya. Tapi ia mulai merasa tidak nyaman dengan kedatangan Nuo. Ia merasa kahadiran  Nuo menjadi ancaman untuknya.

Nuo memandang dengan heran ke arah Dilan, ia tidak paham dengan ucapan Dilan. Apa ia juga tau sesuatu ?

"Apa maumu ?"

"Hidup"

Nuo tidak berbohong ia ingin hidup lebih lama dan bisa hidup dengan tenang dan sehat. Apalagi dengan keluarganya yang sekarang sangat menyayanginya, ia juga menyayangi mereka. Ia juga akan merasa berat jika harus meninggalkan mereka.

"Jika keinginanmu hidup, makan keinginanku kamu mati"

Nuo tidak merasa marah dengan ucapan Dilan, nyatanya ia sudah pernah mati sekali. Dan jika menurut cerita ia juga seharusnya sudah mati di hari ia pertama bertemu dengan sang Papah. Tapi berkat sistem ia masih bisa bertahan sampai sekarang.

"Terserah"

Nuo menutup matanya, ia tidak mau berdebat yang tidak perlu dengan orang yang ada di depannya itu. Ia hanya karakter sampingan dan ia tidak ada hubungannya dengan Dilan yang notabene protagonis. Jika bukan karna tugas sistem ia akan mengabaikan Dilan sepenuhnya.

sick cannon fodder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang