30. A Boy from the Past

3K 316 56
                                    


Hai ._.










“bagaimana?”



“target masih berada di rumah lamanya”

Kening mark berkerut, tangannya menanggalkan mantel yang sejak tadi dikenakannya, lalu menatap layar proyektor besar yang sejak tadi telah menyala, “dia sudah berada disana bertahun tahun, jika orang itu memang buron, mengapa polisi sama sekali tidak bisa mengendusnya?”

“koneksi, tuan muda… target memiliki banyak koneksi, termasuk perlindungan tersendiri dari beberapa organisasi pengedar obat obatan”

Kedua mata mark menutup, menenangkan pikirannya yang telah kacau. Ia tidak berfikir akan sesulit ini menyingkirkan batu kerikil, itu bagaikan batu kecil yang terpendam diantara batu besar. “lalu apa kau telah menyelidiki ibu na jaemin?”


Pria itu tidak menjawab selama beberapa detik, mark melihatnya tengah berfikir keras sebelum berani menatapnya dan mengeluarkan suaranya ragu ragu


“Tentang itu—tuan muda, nyonya na telah meninggal tiga belas tahun yang lalu”

Dengan sama bingungnya karena ia telah mengetahui fakta itu, mark hanya mengangguk kaku agar orang kepercayaan ayahnya ini melanjutkan

“Jika anda ingat sedikit, anda pernah menolong seorang anak seumuran anda saat dia berada di pinggir jalan tepat diatas jembatan sungai han ketika anda masih kecil”

Barulah dahi mark berkerut curiga, kepalanya sibuk menyusun potongan potongan puzzle yang telah ia alami

“—Na jaemin adalah anak tersebut, tuan muda. saat itu… ibunya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya disana”





.

.

.

.

.



Malam itu terdengar sunyi, bahkan suara bising serangga yang biasanya mengisi keheninganpun tidak muncul. Dingin mulai meresap masuk melalui celah baju hangat mark yang tak dikenakkan dengan baik. Kepalanya sudah penuh dengan hal lain, tak mengindahkan rasa dingin maupun keheningan disana.

Mark duduk di bangku panjang taman pusat kota. Sibuk melamun dengan memegang segelas kopi yang diberikan oleh sekertaris ayahnya—menunggu seseorang.



Dia dan jaemin pernah bertemu? Anak kecil berwajah mungil yang sampai diumurnya sekarang ia anggap sebagai seorang gadis ternyata adalah pria… dan dia adalah kekasihnya sendiri.

Ia mengingatnya dengan jelas, wajah kecil yang kacau itu tertutup air mata, keringat membasahi poni panjangnya, mata bening itu menyipit, ia berteriak putus asa, menggerakkan tubuhnya untuk terjun ke bawah sana menyusul ibunya.




Saat itu, mark yang melihat anak berumur lima tahun itu memanjat pagar jembatan sontak berteriak memerintahkan sang supir untuk menghentikkan mobilnya. Tanpa pikir panjang melompat keluar mobil, menarik tubuh kecil itu kembali berpijak pada sisi jembatan





“APA YANG KAMU LAKUKAN?!”

 



“TUAN MUDA!”

Mark kecil tak mengindahkan panggilan sang bodyguard yang telah berlari menyusulnya. Mark mematung—kedua mata itu mungkin bersinar karena air mata yang terus menerus keluar dari sana, namun ia dapat merasakannya—



Netra coklat itu kosong— seolah telah mati.

Yang ia ingat setelahnya, orang orang kepercayaan ayahnya itu memintanya kembali kedalam mobil dan mengatakan bahwa mereka yang akan mengurus bocah yang masih diam mematung sambil terisak hebat disana.







Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: May 17, 2023 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

TROUBLEMAKER [Markmin]Kde žijí příběhy. Začni objevovat