1

46.9K 3.3K 101
                                    

Nuo Narenda bungsu kelurga Narenda yang sakit-sakitan sejak kecil. Tubuhnya tidak kuat dengan rangsangan dan fisiknya pun sangat lemah. Rumah sakit seperti rumah kedua untuknya.

Suatu ketika ia mendapat serangan jantung dan akhirnya tidak dapat diselamatkan.

Ia berpikir akhirnya ia bisa damai tapi siapa sangka saat membuka mata ia akan berada di pinggir jalan di tengah malam.

Kepalanya sangat pusing dan secara perlahan ingatan yang bukan miliki masuk ke dalam ke kepalanya. Tubuhnya saat ini namanya sama dengannya yaitu Nuo dan panggilannya pun sama Nuo Nuo. Ia yatim piatu dan tinggal di panti asuhan. Tubuhnya tidak jauh beda dengan tubuhnya yang sebelumnya yaitu sakit-sakitan.

Ia menghabiskan waktunya hanya di kamar dan tidak ingin berkumpul dengan anak panti lainnya. Tubuh ini mengandalkan donatur baik yang memberikannya dana untuk cek kesehatan dan obat-obatan. Nuo pernah akan di adopsi tapi ia menolak karna ia paham betul kondisi tubuhnya hanya akan merepotkan untuk keluarga barunya.

Tubuhnya juga lebih kecil berbeda dengan tubuh anak yang seumuran dengannya karna faktor kesehatannya.

Tapi semenjak donatur baik itu berhenti memberikan dana untuk biaya kesehatannya bertepatan juga dengan Ibu panti yang di ganti. Akhirnya ia di buang di pinggir jalan karna dianggap merepotkan dan panti asuhan sudah tidak bisa membiayai kesehatannya yang sangat buruk itu. Daripada ia meninggal di panti dan akan menjadi momok menakutkan makanya ibu panti berpikir lebih baik ia mati di luar panti sehingga ia tidak akan di mintai pertanggungjawaban.

Nuo merasa miris dengan tubuh barunya. Meskipun tubuh yang dulu mempunyai kondisi yang sama ia memiliki kelurga yang baik dan pengertian. Uang bukanlah masalah untuknya karena keluarganya salah satu keluarga terkaya.

Sekarang Nuo mencoba bangkit dan duduk dengan susah payah. Ia merasa sesak nafas dan badannya sangat sakit dan lemas. Ia mencoba bersandar pada batang pohon di belakangnya.

Nuo berpikir mungkin ia akan mati lagi untuk kedua kalinya. Saat kesadarannya hendak hilang ia mendengar seperti ada suara di dalam kepalanya.

Sistem "tuan rumah"

Nuo "apakah Nuo berhalusinasi ? Nuo seperti mendengar ada suara"

Sitem "Selamat anda mendapat kesempatan untuk memulai hidup baru"

Nuo "tapi menurutku ini semacam siksaan gaya baru untukku. kenapa kau tidak bisa membuatku mati dengan damai saja"

sistem "tenang tuan, kondisi tubuh anda akan berangsur membaik dengan mengumpulkan kesukaan dan menjadi kesayangan keluarga protagonis lalu hancurkan plot"

Nuo "..."

Nuo "bisakah aku menolak ?"

Sistem "semangat tuan rumah"

Nuo "..."

Sistem "saya akan menstranfer informasi tentang dunia ini kepada tuan rumah"

Secara bertahap informasi memasuki kepalanya, ternyata ini dunia buku yang pernah ia baca sewaktu ia di rawat di rumah sakit.

Ia masuk ke dalam buku yang berjudul "Protect Me". Buku ini bercerita tentang Dilan yang seorang anak angkat kelurga Balendra yang menjadi kesayangan semuanya. Kemudian dia bertemu keluarga Augustin yang merupakan kelurga protagonis lainnya yang akan mendukung Dilan . Mereka jatuh hati dengan Dilan karena sosoknya yang manis dan lucu. Keluarga Augustin akhirnya jadi pendukung untuk Dilan dan menjadi pelindungnya.

Karakter Nuo disini hanya sebagai cerita selingan untuk mengisi plot dan ia meninggal setelah tak lama di buang oleh panti karna kondisi tubuhnya yang buruk yang tak memungkinkan untuk bertahan tanpa dukungan apapun.

Sekarang ia diberi tugas untuk menghancurkan plot. Jangankan untuk menghancurkan plot ia bahkan tidak tau bisakah bertahan hingga besok. Ini seperti menghancurkan diri sendiri. Nuo hanya bisa pasrah dan menghela napas.

Perlahan ia mencoba untuk bangkit. Setidaknya ia harus mencari tempat yang lebih baik. Ia bisa merasakan rasa kesemutan dan perih pada kulitnya. Ia memiliki masalah kulit bukannya sok bersih tapi kulitnya tidak tahan kotor. Tubuh ini persis seperti tubuh sebelumnya. Ia menyumpahi sistem di dalam hatinya. Jika ingin memberikan kehidupan baru setidaknya di berikan kondisi tubuh yang baik kek. Ini mah sama aja bohong

Sistem "..."

Nuo akhirnya bisa berdiri setelah bersusah payah. Ia berjalan tertatih tatih. Pandangannya mulai memburam dan akhirnya ia tak sadarkan diri karna sudah tidak tahan.

Setelah Nuo hilang kesadaran ada mobil mewah yang berhenti tepat di sampingnya.

Pintu terbuka dan keluar seorang pria  paruh baya tapi wajahnya masih sangat tampan dan terlihat masih muda.

Pria itu keluar dan menghampiri Nuo lalu membawanya masuk ke dalam mobil.

"Kita ke rumah sakit"

"Baik tuan"

Sang supir dibuat bingung dengan perilaku tuannya yang dengan mudahnya membawa anak asing yang tergeletak di pinggir jalan. Biasanya sang tuan akan dengan acuh tak acuh dan tidak peduli dengan urusan orang lain tapi saat ini tuannya mengambil anak yang terlihat lusuh dari pinggir jalan.

Pria itu bernama Louis Augustin, entah kenapa saat ia melihat anak yang tiba-tiba pingsan di pinggir jalan ia merasa tergerak untuk menolongnya. Padahal ia biasanya tidak peduli dengan hidup dan mati orang lain sekalipun mereka ada di hadapannya tapi berbeda dengan anak yang saat ini ada di pangkuan.

Louis mengusap kening Nuo yang berkeringat, ia melihat pernapasan anak tersebut sepertinya tidak benar. Dadanya naik turun dengan cepat tapi nafasnya terasa samar.

"Percepat"

Mobil di pacu lebih cepat menuju rumah sakit.

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Sang supir membukakan pintu mobil dan menawarkan untuk menggendong anak tersebut.

"Biar saya yang gendong tuan"

"Tidak perlu"

Louis membawa langsung tubuh Nuo langsung ke UGD lalu membaringkan tubuh mungil tersebut dengan hati-hati di atas brangkar untuk di periksa dokter.

"Lakukan yang terbaik"

"Baik tuan"

Louis memandang dari samping dan mengamati dokter menangani anak tersebut. Dokter tak berani meminta Louis untuk keluar. Siapa yang tidak kenal dengan tuan Louis Augustin dan sang dokter tak mau menyinggungnya.

"Maaf tuan, kondisi anak ini sangat buruk kita harus memindahkannya ke ruang ICU"

"Lakukan saja yang tebaik, saya tidak menerima kegagalan"

Sang dokter bergidik di pandangi dengan tatapan datar nan dingin. Ia bergegas memindahkan anak tersebut ke ruang ICU dan memberikan perawatan terbaik.

Louis menghubungi beberapa bodyguard dan menyuruhnya untuk berjaga di depan ruangan ICU. Ia juga tak tahu mengapa melakukan hal semacam ini untuk anak asing yang baru ditemuinya, yang pasti ia ingin anak itu baik-baik saja dulu urusan lainnya tinggal menunggu anak itu sadar.

"Hubungi jika anak itu sudah sadar"

"Baik tuan"

Louis melangkah keluar ke rumah sakit dan melanjutkan perjalanan pulangnya yang sempat tertunda.


Gimana gimana penasaran ngga sama kelanjutannya. Ada yang minat ? 😁

sick cannon fodder Where stories live. Discover now