TIGA TUJUH

44 7 0
                                    

Di vote sebelum baca kakak🙏🏻

Jangan lupa follow :
Tiktok : xzrsyaaa_21
Instagram : xrsyaaa_21
Twitter : zxrsyaaa

Dan, janlup follow akun Instagram Rolerplayer cerita WOUNDED GIRL :

naraarxlyna_anastasia
sabianjanuar_dir

-HAPPY READING-

***

Bab 37 : Camping Mandala [2]

Semua siswa-siswi SMA Mandala kelas XII sudah sampai di lokasi Camping. Dan awan di langit pun menunjukkan bahwa hari akan gelap menandakan akan malam hari. Sementara itu, Nara sedang membereskan pakaiannya didalam tenda bersama Tasya dan Luna. Satu tenda hanya muat untuk tiga orang saja. Nara, Tasya dan Luna di pilih oleh pembina camping untuk satu tenda. Sebenarnya Sabian tak setuju, tapi Nara mencoba membujuk Sabian agar dia setuju. Pasalnya, Sabian takut terjadi apa apa dengan Nara karena satu tenda dengan Tasya. Siapa tau dia bisa berbuat sesuatu yang akan mencelakakan Nara bukan? Oleh sebab itu, Sabian khawatir jika Nara dan Tasya satu tenda. Luna, adalah murid pindahan yang baru satu Minggu berada di Mandala. Sabian menyuruh Luna untuk menjaga Nara agar Tasya tak melakukan sesuatu padanya.

"Ra, lo bawa jaket gak?" tanya Luna membuka pembicaraan saat berada di tenda.

Nara mengangguk. "Gue bawa, Lun. Kenapa?"

Luna sedikit tak enak, karena dia ingin pinjam jaket milik Nara. "Duh sori, Ra. Gue boleh pinjem sebentar gak? Gue mau ke toilet sebentar. Dan ini juga dingin kan? Gue kedinginan. Gue juga lupa, Ra bawa jaket tadi. Boleh?"

Nara tersenyum tipis lalu mengangguk. "Boleh. Tapi lo jangan lama lama ya. Gue takut sendirian disini soalnya, Lun."

"Oke."

Beberapa jam kemudian, Luna tak kunjung datang ke tenda. Kemana Luna? Bilangnya sebentar tapi mengapa lama sekali?

"NARA!" teriak Tasya dari luar tenda memanggil Nara.

Nara sontak kaget dengan teriakan Tasya, lalu segera dia keluar dari tenda.

"Ada apa?" tanya Nara.

Tasya berdecak sebal. "Ck! Lama banget sih lo! Ikut gue!"

Tasya segera menarik lengan Nara dengan kasar sehingga membuat Nara meringis kesakitan.

"Shh.. sakit. Pelan pelan bisa gak? Jangan kasar." kata Nara.

"Banyak omong lo!"

Lalu Tasya menyeret Nara untuk ikut dengannya. Tasya tak sendiri, rupanya Tasya bersama Laura sahabatnya. Tapi, Nara dibawa ke arah dermaga.

"Mau apa kamu bawa aku kesini, Sya?" tanya Nara sedikit panik.

"Ck! Gausah ngomong pake aku-kamu ya! Jijik gue!"

Tasya mendorong bahu Nara dengan keras hingga terjatuh ke bawah. "Heh! Asal lo tau ya! Gue minta maaf kaya gitu biar gue bisa deket lagi sama Angkasa! Tapi apa?! Gue malah semakin dijauhi sama Angkasa gara-gara lo sialan!"

"Maksud kamu apa? Aku sama sekali gak ngerti."

"Gausah sok polos deh lo anjing! Geram gue lama lama! Kenapa lo ga mati aja sih? Lo kan cuman beban karena penyakit sialan lo itu! Harusnya lo sadar! Kalo lo itu bentar lagi mati!!"

Deg

"Semenyakitkan itukah omongan kamu, Sya sama aku? Kamu benci aku banget ya? Aku salah apa, Sya sama kamu?"

"Drama! Salah lo banyak! Lo udah rebut kasih sayang Papa! Mama gue juga udah di gugat cerai sama Papa dan itu semua gara gara lo! Lo sumber masalah! Gak guna! Bisanya cuman beban Papa doang! Mati aja lo sialan!"

Kata demi kata yang Tasya lontarkan begitu menyakiti perasaan Nara.

Kok omongan Tasya nyakitin banget ya? Aku juga punya hati. Batin Nara.

"Laura! Seret dan dorong dia ke dermaga sekarang juga!" perintah Tasya dengan kejamnya akan menenggelamkan Nara di dermaga.

Nara mencoba melepaskan diri, namun sayangnya..

Byur!

"AAAA TOLONG! TASYA TOLONG AKU, SYA AKU GAK BISA BERENANG! TASYA TOLONG!" teriak Nara meminta tolong.

Tapi Tasya tak peduli dengan pertolongan itu, dia malah terlihat senang jika Nara tenggelam dan sudah mati. Tasya tau jika Nara tidak bisa berenang, karena saat dia kecil dia pernah tenggelam.

"Jangan sampe ada yang tau kalo kita yang ngelakuin ini."

"Siap."

***

"Lun, lo tau gak dimana Nara?" tanya Sabian yang tak sengaja bertemu dengan Luna

Luna berpikir sebentar. "Tadi sih gue suruh tunggu di tenda. Lo udah cek belum?"

"Udah. Tapi kok gak ada ya, Lun?"

"Maybe dia kemana gitu cari angin."

Sabian menyerngit. "Tapi kalo dia mau keluar atau cari angin pasti ngabarin gue dulu, Lun. Dia gak mungkin pergi sendirian. Dia takut kegelapan."

"Duh dia dimana ya?" Luna ikut bingung.

Pembicaraan mereka teralihkan saat tiba tiba Sabian melihat sosok Tasya dengan Laura. Arahnya dari dermaga? Kenapa mereka tertawa?

Sabian mengepalkan tangannya lalu menghampiri kedua gadis itu.

"Dimana Nara?" tuding Sabian menuduh Tasya dan juga Laura.

Tasya menyerngit. "Kok tanya ke gue? Tanyain tuh si Luna, jangan ke gue. Orang si Luna yang 24/7 bareng cewek lo."

"Apa yang lo lakuin sama cewek gue?" desis Sabian.

"Nuduh nih ceritanya? Gue gak ngelakuin apa apa sama tu cewek penyakitan yang bisanya jadi beban Papa gue doang."

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Tasya. Dan itu nyaring sehingga membuat semua orang terbangun, kini mata mereka tertuju pada mereka berempat. Pembina camping pun ikut terbangun dari tidurnya.

"Ada apa ini ribut ribut? Dan suara apa tadi? Seperti ada yang menampar." Bu Dahlia, salah satu pembina camping mandala bertanya tanya apa yang mereka berempat ributkan tengah malam begini.

"Sabian menampar Tasya, Bu." adu Laura.

Bu Dahlia menatap ke arah Reyhan. "Apa benar, Sabian?" tanya Bu Dahlia pada Sabian.

"Iya, Bu! Sabian telah menampar saya dan menuduh saya!"

Ck, drama lagi.

"Menuduh? Maksud kamu, Tasya?" Alis Bu Dahlia berkerut, tak mengerti apa yang dibicarakan Tasya.

"Dia menuduh kalo saya telah mencelakai Nara, Bu." Tasya membela diri.

"Saya gak menuduh dia, Bu. Tapi memang kenyataannya dia begitu. Ibu lupa dengan kasus Tasya yang mengelabui semua orang di Mandala? Termasuk dia sering menyakiti Nara jika berada dirumah? Bu Dahlia ingat kan? Jadi ibu jangan terpancing oleh dramanya."

"Itu semua bohong, Bu! Say--"

"Permisi, Bu. Apa ibu pembina dari acara camping di hutan ini?" Seorang bapak bapak menghentikan berdebatan itu.

Bu Dahlia mengangguk. "Iya, ada apa ya, Pak?"

"Salah seorang warga di desa kami menemukan gadis di dermaga yang tenggelam."

***

Bersambung..

Luna sabi gak sih jadi orang ketiga selanjutnya? Setelah Beby, terbitlah Luna awokawok

See you next chapter selanjutnya ya !

- Jawa barat, 12 Mei 2023-

WOUNDED GIRL [SELESAI]Where stories live. Discover now