Prolog

716 41 4
                                    

Hallo, call me Key, Author, Sya, pacar Ni-ki juga boleh xixi ^^

Perkenalan aku si author pemula. Ayo kenalan dulu!

Kalian tau cerita ini dari mana?

Tertarik membaca karena apa?

Kalian asal mana?

Sebelumnya kalo cerita ini agak gak jelas atau gimana harap dimaklumi yaa, soalnya ini cerita pertamaku. Dan jangan bilang kalo aku plagiat cerita orang, karena ini murni hasil karya aku sendiri, no nyontek.

Aku ubah prolognya, kalo pembaca lama aku ingin baca prolog ulang gapapa gak masalah.

Jika ada typo tolong tandai ya!

Dan jika ada kesamaan nama tokoh, visual, nama sekolah, geng motor yang aku buat harap dimaklumi karena aku pun nyolong dari google gak nyolong dari orang :')

⚠️ Cerita ini mengandung kata kata kasar, dan ada sedikit kekerasan⚠️

Jangan lupa follow :

Tiktok : xzrsyaaa_21
Instagram : xrsyaaa_21
Twitter : zxrsyaaa

-HAPPY READING-


***

Beginnings : Prolog

"Hidup itu tentang bagaimana caranya menjadi kuat sendirian."
- Nara Arxlyna Anastasia -

***

"Katanya cinta pertama anak perempuan itu ayahnya, tapi kenapa aku tidak?"

***

"Tau apa kalian tentang kesepian wahai keluarga cemara?"

***

"Seorang anak bisa saja memaafkan semua kesalahan orang tuanya. Akan tetapi seorang anak tidak bisa melupakan kejadian yang membuatnya trauma dan penyebabnya ialah kedua orang tuanya."

***

"Senyumku, canda tawaku hanyalah topeng untuk menutupi luka yang ku alami."

***

"Keluargaku tidak gagal mendidikku. Tetapi mereka hanya tidak mengerti perasaanku."

***

Dua tahun yang lalu..

"Bahkan Papa malu setelah melihat video ini, Nara! Menjijikkan!" Ammar  Pradipta Wijaya, seorang pengusaha terkenal di Jakarta kini menatap malu kepada putri satu satunya.

"Pa! Itu bukan Nara!" elak gadis bernama Nara.

Ammar melemparkan sebuah handphone yang ia pegang tadi, melemparnya ke arah putrinya itu. "Lalu ini apa, Nara?! Jelas jelas disini kamu berbuat hal menjijikkan yang membuat Papa malu!"

"Ternyata Papa salah sudah memanjakan kamu, Nara! Papa menyesal mengharapkan putri yang menjijikan seperti kamu!" lanjut pria paruh baya itu.

Deg

Sakit dan sedih menjadi satu di dalam diri seorang Nara Arxlyna Anastasia. Entah siapa yang tega menjebak dirinya berbuat hal kotor di hotel. Jelas jelas gadis itu hanya ingin menolong Tasya sang adik tirinya itu. Ternyata gadis itu di tipu dan dijebak oleh adik tirinya itu. Tasya Kamila Anastasia, gadis yang baru saja menginjakkan kakinya di rumah Wijaya dan berstatus sebagai putri kedua Ammar Pradipta Wijaya itu ternyata anak hasil dari perselingkuhan Ammar dengan wanita lain. Nara, gadis itu salah telah mempercayai adik tirinya itu.

"Pa! Udah Nara bilang itu bukan Nara! Kenapa Papa gak percaya sama aku ketimbang video itu, Pa?!" sentak Nara menatap sayu ke arah Ammar.

"Jelas Papa percaya karena Kakak berbuat hal menjijikan yang membuat keluarga Wijaya malu." desis Tasya menatap tajam sang kakak tirinya.

Nara geram melihat tingkah sang adik tirinya yang semena mena padanya. Dengan amarah, Nara mencoba melayangkan sebuah tamparan pada Tasya namun dicekal oleh cowok berjaket kulit bergambar pedang serta sayap burung Garuda disampingnya.

"Jauhi tangan lo dari, Tasya! Lo emang jal*ng!"

"ANGKASA!" teriak gadis itu pada cowok dihadapannya. Lalu, Nara menutupi telinganya dengan kedua tangannya berharap drama ini telah berakhir. Ini bukanlah mimpi yang jika dibangunkan oleh seseorang langsung bangun dari tidur.

"Mama kamu aja udah gila apalagi sama anaknya?" Fiona Adelia Wijaya, selingkuhan sekaligus sekarang sudah berstatus sebagai istri Ammar sekarang. Semenjak terjadi perselingkuhan Ammar dan Fiona, Ammar memilih untuk menceraikan Diana Mama Nara karena Fiona saat itu tengah hamil Tasya.

"Cukup! Anda tidak berhak mengatai Mama saya gila! Karena anda yang lebih gila dan tidak waras!"

Plak!

"Jaga mulut kamu!"

Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi kiri Nara. Gadis itu terkekeh seraya memegangi pipi kirinya yang di tampar oleh Ammar. Gadis itu bangkit, lalu mendekat ke arah yang disebutnya Papa.

Nara menatap Ammar dengan nafas memburu. "Terserah Papa mau percaya apa gak sama Nara. Yang jelas, bahkan Papa juga pernah memalukan Kakek dan Nenek karena telah berselingkuh dan berbuat hal yang menjijikan dengannya!" Nara menunjuk ke arah Fiona.

Kemudian gadis itu menarik rambut gelombang panjang Tasya dengan kasar sehingga membuat Tasya meringis kesakitan.

"Dan sekarang Papa udah buat anak sialan ini." Nara menunjuk Tasya.

"Anak sialan ini ternyata anak perselingkuhan yang haram. Jelas jelas Pada punya anak gadis dan istri di rumah yang lagi nunggu Papa pulang tapi apa?" Nara menjeda ucapannya.

"Papa lebih memilih berbuat hal yang menjijikan dengan dia dibandingkan pulang merayakan ulang tahun putri Papa?" Gadis itu melepas rambut Tasya dari tangannya, lalu bertepuk ria.

"Hebat! Keren, Pa! Banget!"

"Silahkan kalo kalian mau tinggal disini, saya tidak peduli. Lebih baik saya tinggal di jalanan daripada harus satu rumah dengan jal*ng dan anak haram di hadapan saya."

***

Bersambung..

Lanjut dengan bab satu!

Gimana prolognya? Tertarik untuk membaca ceritaku? Jangan lupa berikan kesan yang baik dengan memberikan vote!

Share ceritaku ke teman teman kalian agar ceritaku banyak yang baca ^^

Sekian, terima Ni-ki>>

See you next chapter selanjutnya ya !


-Jawa Barat, 11 Mei 2023-

WOUNDED GIRL [SELESAI]Where stories live. Discover now