Part 24

151K 18.7K 464
                                    

Para tamu undangan bergantian maju ke pelaminan, memberikan ucapan kepada pengantin yang sedang berbahagia saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Para tamu undangan bergantian maju ke pelaminan, memberikan ucapan kepada pengantin yang sedang berbahagia saat ini.

Gabby beranjak dari duduknya saat melihat Jillian dan Liam berdiri. Ia mengekori Liam dan Jillian yang mengarah ke pelaminan.

Liam melirik Jillian dan memastikan langkah kaki istrinya, ia takut Jillian terpeleset kemudian terjatuh ke air. Para tamu harus menaiki sedikit anak tangga dan seperti berjalan di atas runway untuk bertemu dengan pengantinnya. Di samping kanan dan kiri panggung tersebut di penuhi dengan dekorasi kolam panjang yang indah dan berhiaskan bunga. "Dekorasi yang aneh!" Gerutu Liam yang di dengar oleh ia sendiri.

Gabby memberi kode pada pelayan pria yang telah ia bayar. Gabby tersenyum culas. "Kau akan menanggung malu, Jill!" Ucap Gabby dalam hati.

Gabby melotot kepada pelayan tersebut yang justru melewati Jillian begitu saja tanpa berusaha menjatuhkannya ke kolam.

"Akhh..." pekik Gabby.

Byurrr....

Semua tamu undangan menolehkan atensi mereka pada Gabby yang jatuh ke air. Para tamu disana menahan tawa mereka, ada perasaan kasihan namun posisi Gabby sungguh menggelikan menurut mereka.

Gabby terjerembab di air dengan posisi yang memalukan. Tubuhnya masuk ke dalam air namun satu kakinya terlihat masih menggantung di atas, membuat gaun yang ia kenakan tersingkap hingga ke paha.

"Astaga, Gabby...ayo berdiri." Rosa mendekati anaknya untuk membantunya berdiri.

Gabby mencoba bangkit di bantu oleh mamanya. Namun....

"Ma...mama." Pekik Gabby karena heels setinggi 15 cm yang ia kenakan menyulitkan pergerakannya, ia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan kembali terjerembab ke air.

Byurrr...

Para tamu disana tidak bisa menahannya, tawa mereka meledak bersamaan.

Rosa memijat pelipisnya, terlihat pusing dan malu atas tingkah anaknya.

Dua pelayan pria terlihat membantu Gabby berdiri.
"Lepas, kalian hanya pelayan berani sekali menyentuhku!" Desis Gabby yang hanya di dengar oleh dua pelayan itu, Gabby menghempas tangan pelayan yang menyentuhnya merasa terkontaminasi.

"Sudah di bantu bukannya berterima kasih!" Sarkas salah satu pelayan itu kemudian pergi dari sana.

Gabby sungguh ingin menangis saat ini, sangat malu di lihat oleh banyak orang dengan keadaan seperti ini. Ia merapikan gaunnya yang tersingkap kemudian menyugar rambutnya yang sekarang basah. Kedua tangannya mengusap kasar wajahnya yang basah.

Para tamu disana semakin terpingkal sekarang melihat wajah Gabby yang menggelikan. Karena Gabby mengusap wajahnya barusan...salah satu bulu matanya lepas dan sekarang berada di atas alisnya. Matanya menghitam seperti hantu karena maskara yang ia kenakan luntur. Lalu lipstik merahnya melebar ke sisi bibir. Bahkan ada anak kecil disana yang menangis karena melihat wajah Gabby.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now