Part 44

120K 16.9K 2.3K
                                    

Hai Readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai Readers...
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di ingatkan ya 😙

☘️☘️☘️

Rosa menatap geram pada pria berbadan kekar yang melarangnya masuk ke dalam rumah. Semalam ia menghabiskan waktu bersama kekasihnya dan tidak tidur di rumah.

"Aku Nyonya di rumah ini! Dimana sopan santunmu!?" Kesal Rosa. Entah datang dari mana datangnya pria menyeramkan di depannya, ia di tahan di depan gerbang dan tidak di perbolehkan untuk masuk ke dalam rumah.

"Tidak perlu bersikap sopan padamu!" Desis pria tersebut.

Mata Rosa menyipit mendengarnya. "Siapa yang menempatkanmu disini, hah?!" Murka Rosa.

"Bukan urusanmu!" Jawab pria bertubuh kekar tersebut.

Beberapa pelayan membawa koper berisi barang-barang Rosa, di letakkan tepat di depan Rosa berdiri.

Rosa menganga menatap semua barangnya di keluarkan dari rumah Anson. "Apa maksud ini semua?!" Teriak Rosa.

"Wanita bodoh!" Umpat pria bertubuh kekar yang di dengar oleh Rosa. "Kau di usir dari rumah ini, kenapa masih bertanya!!"

Rosa membagi pandangannya ke arah orang yang berada di dekatnya, menatap mereka dengan tatapan tajam. "Aku Nyonya kalian! Berani sekali melakukan hal ini!!" Teriak Rosa kesekian kalinya.

Pelayan disana saling bersenggolan, supaya menjelaskan kepada Rosa.

"Nyonya Rosa, kami hanya menjalankan perintah."
Salah satu pelayan menjelaskan kepada Rosa.

"Suamiku sedang sakit! Kekuasaan di rumah ini ada di tanganku! Masukkan kembali semua barangku ke dalam!!" Rosa mendorong koper-kopernya ke arah pelayan dengan serampangan.

"Cepat bawa semua barangmu dan pergi dari sini." Pria bertubuh kekar tersebut membanting koper Rosa tepat di hadapan Rosa.

"Kau gila! Kau bisa merusaknya!!" Teriak Rosa dengan berapi-api.

"Tidak hanya kopermu yang akan kubanting! Tubuhmu yang mulai keriput itu bisa kubanting dengan mudah, bagaimana ingin mencobanya?!" Ucap pria bertubuh kekar, berusaha menakut-nakuti Rosa.

Rosa melotot, tersinggung mendengar kata keriput, ancaman pria tersebut membuatnya bergidik. Pria di depannya seperti pegulat. Badan tinggi, besar dan kekar. Tentu saja Rosa takut oleh ancaman tersebut.

Pria tersebut memegang lengan Rosa, tidak sabar karena Rosa justru melamun seperti orang bodoh.

"Hei...hei apa yang kau lakukan!" Rosa mencoba melepas tangan pria tersebut dari lengannya.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now