Part 50

121K 15.3K 840
                                    

Hai Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Readers...
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di ingatkan ya 😙

☘️☘️☘️

Jillian berjalan ke pintu ketika mendengar suara ketukan. "Aunty." Sapa Jillian ketika membuka pintu.

Esme memeluk keponakannya. Sepulang kerja Esme menyempatkan diri mengunjungi kakak iparnya setelah mendengar kabar Anson sudah di pindahkan ke rawat inap.

"Ayo masuk, Aunty." Jillian mempersilahkan Esme masuk ke dalam.

Esme meletakkan kantong bawaannya ke meja, sebelum ia kesini, ia mampir membeli cake dan cemilan lain sebagai buah tangan.

"Apa yang aunty bawa?" Tanya Jillian penasaran sambil membuka kantong disana, perutnya keroncongan karena belum makan siang hingga saat ini.

"Bukalah, itu semua kesukaanmu." Ucap Esme yang hafal dengan makanan kesukaan keponakannya tersebut. Setelahnya, Esme mendekati Anson, duduk di kursi dekat hospital bed tempat Anson terbaring. "Aku senang kondisimu sudah membaik, Kak." Ucapnya tulus kepada Anson.

"Jill tadi bercerita, kau sering bergantian menjagaku disini." Ujar Anson pada adik iparnya, walau mama Jillian sudah lama meninggal, hubungannya dengan Esme tidak merenggang begitu saja.

Esme menoleh sekilas ke arah Jillian yang sekarang sedang menyantap cake sembari bermain ponsel. "Hanya beberapa kali, Kak. Lagipula Jill tidak pernah tega meninggalkanmu terlalu lama."

"Aku merasa bersalah membuatnya khawatir." Sahut Anson.

"Kekhawatiran Jill sudah terbayar lunas begitu melihat papanya bangun dari koma." Jawab Esme dengan asal.

Ketiga orang dalam ruangannya tersebut, secara bersamaan melihat ke arah pintu ketika ada orang tidak sopan menerobos masuk kesana.

Jillian menghela napasnya melihat ketidaksopanan Rosa. "Apa kau tidak punya sopan santun?" Rosa membuka pintu dengan kasar dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, menurut Jillian itu tidak sopan.

"Apa aku harus mengetuk pintu terlebih dahulu ketika mendatangi suamiku?" Rosa mengibaskan rambutnya ke belakang. Kakinya melangkah mendekati Anson "minggir kau!" Usir Rosa karena ia ingin duduk di kursi tempat Esme berada.

Esme mendengus mendengar ketidakramahan Rosa, tak khayal ia bangkit dari sana dan duduk di dekat Jillian.

Menyilangkan satu kakinya dan bersedekap, Rosa duduk di dekat Anson.

Anson memberi kode pada Jillian supaya anaknya tidak mendekat, ia ingin mengetahui maksud Rosa datang menemuinya.

Jillian kembali duduk namun matanya tetap mengawasi, takut jika Rosa tiba-tiba menyerang atau memancing emosi papanya.

Second Life Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang