Part 13

167K 19.9K 351
                                    

Gabby menoleh ke kanan dan kiri, memastikan apakah ada orang lain yang berada di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gabby menoleh ke kanan dan kiri, memastikan apakah ada orang lain yang berada di dekatnya. Tangannya bergerak cepat untuk memuluskan rencananya. "Aku harap, wajahmu dahulu yang akan mendarat." Ucapnya dalam hati usai menyelesaikan rencana jahatnya.

Gabby melepaskan alas kakinya, masuk ke dalam ruangan di selenggarakannya bakti sosial di panti asuhan tersebut. Gabby sedikit menunduk menyapa manusia yang berada di dalam ruangan tersebut. Gabby merasa risih tanpa alas kakinya, karpet disana juga terlihat usang dan berdebu, namun sebisa mungkin Gabby mengusai dirinya agar tidak terlihat yang lain. Ia mendudukkan dirinya di karpet tersebut karena tidak ada kursi disana.

Kegiatan bakti sosial di panti asuhan kali ini berjalan lancar. Para member Glam Society membagikan snack dan peralatan sekolah untuk anak-anak disana. Tidak lupa memberikan santunan berupa uang dan bahan makanan kepada pengurus panti asuhan.

Inilah kegiatan positif dari member Glam Society. Bergelimang harta tidak menjadikan mereka lupa akan rasa kemanusiaan. Lily, sang ketua member Glam Society tidak pernah menyebutkan nominal ketika menggalang dana untuk acara seperti ini. Para member bebas menyumbang berapapun sesuai keikhlasan mereka.

Gabby menatap aneh pada Jillian yang sekarang sedang bermain dengan balita. Ia tidak perlu beramah tamah seperti temannya yang lain, karena tujuan satu-satunya bergabung di Glam Society adalah memperoleh kepopularitasan.

"Sepertinya dia nyaman bersama anda, Nona." Ucap salah satu pengurus panti kepada Jillian.

Jillian tersenyum. "Dia terlihat begitu murni." Balasnya sambil mengusap pipi balita berusia satu tahun tersebut.

"Kami menemukannya di depan panti, mungkin baru berumur dua hari ketika datang kesini." Pengurus panti tersebut menceritakannya pada Jillian.

Jillian menatap iba pada balita yang berada di pangkuannya. "Anak-anak disini memang bernasib kurang baik karena tidak mendapatkan kasih sayang orang tua layaknya anak yang lain, setidaknya kalian sudah merawat dan memberikan kasih sayang kepada mereka."

Pengurus panti tersenyum menatap wajah cantik Jillian. "Kehidupan anak-anak disini juga bergantung pada para dermawan, Nona. Anak disini bisa tumbuh baik dan sehat juga atas kebaikan orang-orang seperti anda."

Hati Jillian terenyuh, tergabung dalam Glam Society menambah pelajaran di kehidupannya. Jillian bisa bersosialisasi dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.Walau sedikit ada persamaan karena ia juga seorang piatu, namun Jillian dibesarkan dengan baik serta di berikan kehidupan yang sangat layak oleh papanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Life Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang