Part 47

123K 15.7K 1.9K
                                    

Hai Readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai Readers...
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di ingatkan ya 😙

☘️☘️☘️

Rosa membanting tasnya dengan kasar ke sofa begitu sampai di apartemen Gabby. "Aku ingin mencekiknya!" Sepulang dari pertemuannya dengan Jillian, Rosa belum bisa meredakan emosinya.

"Akupun juga!" Gabby mendudukkan dirinya ke sofa dengan kasar. "Apa yang harus kita perbuat selanjutnya, Ma?" Frustasi Gabby.

Keduanya tidak menyangka, Jillian yang dulu bodoh, polos, dan menuruti semua ucapan mereka, sekarang berubah menjadi sosok yang tangguh dan berani melawan mereka.

"Jangan bertanya, kepalaku ingin meledak sekarang!" Rosa sendiri tidak tahu harus berbuat apa, otaknya sedang tidak bisa berpikir saat ini.

"Seumpama bercerai, bukankah mama bisa menuntut atas hak harta bersama?" Ucap Gabby menyampaikan pendapatnya. Setidaknya setelah bercerai, mereka bisa mendapatkan harta dan tidak keluar dari keluarga Hilary dengan tangan kosong.

"Mungkin saja. Namun, aku tetap ingin menjadi Nyonya Hilary. Selama menjadi istri Anson, mama di hormati semua orang, mama juga berteman dengan istri para konglomerat. Kembali hidup menderita, banyak hutang dan harus bekerja keras mencari uang, mama tidak bisa membayangkan hal tersebut." Rosa membuang napasnya kasar. "Kenapa hidup kita jadi seperti ini, Gab?!" Rosa menjambaki rambutnya sendiri, merasa tidak siap menerima kenyataan ini.

"Lalu bagaimana? Tidak mungkin bukan, jika kita melenyapkan papa dan Jill? Walau melakukannya serapi mungkin, pihak berwajib tetap akan memburu kita karena kita adalah orang pertama yang patut di jadikan tersangka. Apalagi ada rekaman sebelum papa koma, mamalah orang terakhir yang bersamanya. Mama beruntung, kemarin tidak ada bukti yang mengarah pada mama. Tidak mungkin kita mencoba mencelakai papa lagi. Mereka akan waspada pada kita, Ma." Gabby menyampaikan pemikirannya, hidupnya dan Rosa akan lebih sulit jika mendekam di penjara.

"Baru saja aku berpikir untuk melenyapkan mereka." Ujar Rosa menimpali. "Bagaimana jika kita menyewa seseorang untuk melenyapkan mereka?"

"Mama jangan bodoh! Jika orang yang mama sewa tertangkap, mereka akan menyebutkan nama kita."
Gabby menolak usulan Rosa. "Bukannya mendapatkan harta papa, kita justru mendekam di penjara!" Tambah Gabby.

"Kau yang bodoh! Setelah mereka berhasil, suruh mereka pergi dari negara ini, dengan begitu pihak berwajib tidak akan menemukan mereka." Rosa menyampaikan usulannya.

"Mama berani membayar berapa hingga orang tersebut menuruti ide mama? Hanya apartemen ini dan mobil kita yang tersisa, jangan bertingkah seolah mempunyai banyak uang, Ma." Cemooh Gabby karena mamanya lupa dengan kondisi keuangan mereka.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now