Lexi Cemburu?

7 4 1
                                    

"Ihhh! Panas banget sih, kulit gue jadi gosong nih lama-lama" ucapnya terlihat kesal sambil melihat kulitnya yang sudah memerah akibat teriknya sinar matahari.

Tak lama keluarlah seseorang dari dalam mini market sambil membawa sekantung belanjaan miliknya. "Jessi! Lo ngapain disini?" ujar laki-laki tersebut terlihat terkejut saat melihatnya.

"Lo sendiri kok bisa ada disini sih?" balas Jessi sambil mengerutkan dahinya.

Orang yang Jessi maksud adalah Geo Valdeo. Laki-laki tampan berparas rupawan dengan segudang talenta yang dimilikinya. "Ya bisa lah! Rumah gue kan deket dari sini" tukasnya sambil menatap Jessi sinis.

"Yaudah sih biasa aja! Enggak usah sinis gitu jawabnya" sambung Jessi sambil membawa barang belanjaannya.

Saat Geo ingin pergi meninggalkan Jessi. Tiba-tiba saja dirinya berbalik menghampiri perempuan cerewet itu kembali. "Lo ngapain masih disini? Bukannya pulang sana" imbuhnya sambil menautkan kedua alisnya.

"Gue lagi nunggu jemputan!" balas Jessi dengan raut wakah sedikit kesalnya.

Tak lama Geopun bisa melihat jika Jessi sedang mengutak-atik handphone miliknya. Sedetik kemudian raut wajahnya itu berubah menjadi cemberut. "Dasar kak Jeje! Udah janji jemput juga. Trus gue pulangnya naik apa dong" keluhnya sambil memasukkan handphone miliknya.

Jessipun baru sadar jika sedari tadi Geo masih saja berada dihadapannya. Dirinya pikir ketingnya itu sudah pergi semenjak keduanya beradu argumen tadi. "Lo ngapain masih disini? Gue kira lo udah pergi dari tadi" ucapnya sambil mengerutkan dahinya.

"Tadinya sih gitu! Tapi pas tau lo lagi butuh tumpangan. Ya! Sebagai keting yang baik, gue kan mencoba menawarkan" ujar Geo sambil memainkan kunci moyor miliknya.

Senyuman Jessipun langsung menghiasi disetiap sudutnya, setelah mendapat tumpangan gratis dari ketingnya itu. "Ahh, Geo! Lo baik baik sih, serius nih mau anterin gue pulang" ujarnya terlihat senang sambil menyenggol bahu miliknya Geo.

"Iya bawel! Udah cepet naik, jagan sampe gue berubah pikiran namti" tukas Geo yang langsung merebut belanjaan Jessi dari tangannya.

Setelah Jessi sudah diatas motornya Geo. Keduanyapun pergi meninggalkan mini market tersebut menuju rumah temannya yang sangat cerewet itu.

Dilain tempat terlihat beberapa mahasiswa sedang menongkrong disebuah warung sederhana, yang berisikan banyaknya jajanan ringan dengan harga yang lebih murah.

"Si Dallas udah balik paralayang lagi, ya Lex? Lo lagi libur kuliah kan?" ujar salah satu temannya itu yang terlihat sedang menyeruput kopi hitam miliknya.

Tangan Lexipun terulur untuk memgambil gorengan panas yang ada dihadapannya. "Iya, tuh anak udah balik lagi keasalnya"

"Pantes aja! Gue juga sempet liat di insta storynya tadi. Tapi kok dia kayak bareng cewek gitu si Lex, pacar barunya kali, ya?" sambung temannya kembali yang terlihat masih menikmati secangkir kopi hangatnya.

Lexipun langsung menyambar ucapan temannya itu. "Mana mungkin! Setau gue semenjak dia putus dari Widzy, tuh anak udah enggak mau pacaran lagi"

"Si Widzy yang pernah lo kasih tau itu?" tanya temannya itu yang bernama Zack.

"Iya! Si wanita penggoda yang cuma mau habisin hartanya aja" sambung Lexi sambil menganggukan kepalanya.

Zackpun kembali menyambarnya "Gilanya! Kayaknya cewek kayak si Widzy tuh populasinya makin beranak pinak, enggak habis pikir gue"

Saat Lexi ingin menimpali ucapan temannya itu, tiba-tiba saja hendphone miliknya bergetar. "Zack! Sorry banget ya, kayaknya gue harus pergi nihh. Jesper udah ngabarin gue tadi"

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora