Menguji Kesabaran

26 8 2
                                    

Tugasnya Dallas telah Diva selesaikan dengan baik, dan sekarang saatnya menghampiri senior sialannya itu.

Diva terlihat sendiri walupun saat pergi bersama dengan Jessi, saat ditempat fotocopy teman sebangkunya itu meminta maaf kepadanya, karena tidak bisa menemainya akibat mamahnya yang menyuruhnya untuk segera pulang.

Saat tibanya dikantin kampus Divapun mengedarkan pandangannya mencari sosok Dallas disana. Namun sayangnya orang yang dirinya cari tidak berada ditempat tersebut yang membuatnya menjadi geram.

Diva berkata "Katanya dikantin kampus! Giliran gue udah kesini aja tuh orang malah enggak ada! Kan bikin emosi, tuh orang enggak mikir apa kalo tugasnya segini banyaknya"

Taklama datanglah Lexi menghampiri Diva dengan tangannya yang dimasukkan kedalam kantong celanya. Saat Lexi sudah berada dihadapannya Diva, terlihat Dallas yang baru saja sampai dikantin kampus dan langsung menghampirinya yang sedang duduk dikursi.

Dallaspun mengambil alih tugas miliknya dari genggaman Diva, dan setelah itu langsung pergi begitu saja. Lexipun yang melihatnya sudah tidak asing lagi dengan sifat temannya yang seperti itu.

"Kak tunggu! Gimana sama uang saya yang dipake buat fotocopyin tugas kakak?" ujar Diva kepada Dallas.

Dalaspun langsung berbalik dan berkata "Emangnya kapan gue suruh lo fotocopyin tugas gue pake uang lo?"

"Tapi kak! Kan kak Dallas enggak ngasih uang sepeserpun ke saya, jadi ya saya pake uang saya dulu buat nalangin" sambung Diva.

Lexipun hanya bisa melihat perdebatan diantara keduanya.

"Ya kalo gitu! Lo anggep aja itu sebagai ganti rugi buat makalah gue yang lo rusakin waktu itu, beres kan?" kata Dallas sambil tersenyum miring kearah Diva.

Lexi menyambar "Las! Lo enggak keterlaluan emangnya?"

Mendengar ucapannya Dallas membuat Diva semakin geram dan mengepalkan tangannya.

"Ya itu resiko dia lah! Siapa suruh enggak mau tanggung jawab sama makalah gue" jawab Dallas.

Divapun berucap kembali "Kak! Saya enggak permasalahin sama jumlah uangnya, tapi karena itu saya enggak bisa pulang, uang saya habis semua buat bayar fotocopy tugas kakak"

Setelah mendengar ucapan Diva, Dallaspun melangkahkan kakinya mendekat. "Jadi secara enggak langsung, lo nyuruh gue buat anterin lo pulang gitu?" sambung Dallas.

Divapun langsung menyelanya "Ehh! Enggak gitu kak maksudnya"

"Ya, kalau gitu lo balik aja sendiri! Gue juga enggak perduli lo pulang naik apa, bukan urusan gue ini" tukas Dallas tidak perduli dengan apa yang dikatan Diva.

Setelah itu Dallaspun pergi meninggalkan Diva yang masih terlihat kesal karena ucapannya.

"Lo yang sabar ya! Anggep aja ujian, si Dallas orangnya emang kayak gitu, kuat kuatin dah" kata Lexi kepada Diva sambil menepuk bahunya.

Divapun menarik nafasnya dalam kemudian menganggukan kepalanya atas apa yang Lexi ucapkan.

Kemudian Lexipun menyusul kepergian Dallas yang sudah berada jauh didepannya.

"Sial banget sih gue! Udah duit abis, ditambah lagi sekarang enggak bisa pulang, gue enggak kebayang gimana kedepannya" ujar Diva sambil meratapi kesialannya.

Divapun memutuskan untuk menghubungi Karel dan meminta karel untuk menjeputnya dikampus.

Setelah itu Divapun pergi meninggalkan area kantin menuju parkiran kampusnya berada, karena Karel sudah berjanji akan menjeputnya disana.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang