Ketempelan Jessie

14 5 1
                                    

Semilir angin berhembus, yang membuat dedaunan kering berjatuhan dari tangkainya. Siang yang tidak begitu terik ini, terlihat dua orang yang saling mengobrol satu sama lain dibawah langit biru yang cerah.

"Sorry ya Div! Nyokap gue ngerepotin lo kemaren" ucap Louis merasa tidak enak sambil melihat kearahnya.

Mendengar permintaan maaf yang Louis ucapkan membuat Diva tersenyum sambil berkata "Enggak ngerepotin kok! Lagian gue juga seneng bisa bantuin nyokap lo"

"Ya, tapi kan gue ngerasa enggak enak aja sama lo! Pasti nyokap gue juga suruh lo bawain barang belanjaannya kan" sambung Louis yang memebuat Diva tersenyum kecil saat mendengarnya.

Divapun berkata "Enggak banyak kok! Masih bisa lah gue bawanya"

Setelah itu keduanyapun kembali terdiam sambil menatap langit yang dipenuhi dengan awan diatasnya. "Div! Gue boleh tanya sesuatu enggak sama lo" ucap Louis tiba-tiba yang membuat diva terkejut.

"Lo ada hubungan sama Dallas?" tanya Louis penasaran.

Divapun yang mendengarnya langsung mengerutkan dahinya "Kenapa lo bisa mikir gitu?" ucapnya terheran.

Louispun kembali berucap "Lo berdua keliatan mesra banget waktu dansa diacara pernikahan bokapnya Dallas"

Divapun langsung bungkam setelah Louis mengakatan ucapan tersebut. "Kenapa? Kok lo malah diem, berarti emang bener kan kalau lo berdua ada hubungan" ucapnya kembali sambil melihat raut wajah diva.

Divapun menyangkalnya dengan berbagai alasan "Enggak kok! Gue enggak ada hubungan apapun sama kak Dallas" ucapnya menuturkan penjelasannya.

Louispun terkekeh saat mendengar ucapannya Diva, bahkan dengan raut wajahnya saja sudah membuatnya langsung tertawa.

"Lo serius banget si Div! Gue kan cuma bercanda" ucapnya tertawa sambil melihat diva yang terlihat gugup saat ini.

Mendengar itu membuat Diva langsung merasa kesal dan memukul sebelah bahunya louis. "Dasar lo! Udah puas ngerjain gue"

Louispun masih saja tertawa sampai dirinya melihat ada sosok Dallas dari balik tubuhnya Diva. Melihat itu dirinyapun langsung dapat sebuh ide yang tiba-tiba saja terlintas di kepalanya.

Langkah kaki Louispun berjalan mendekat kearah Diva dengan tatapan mata yang begitu intens. Melihat pergerakan dari lawan jenisnya itu membuatnya langsung menjauh. Namun mahasiswa itu langsung menahannya dengan menarik pinggang milik Diva.

"Louis, lo mau apa?" ucap Diva terbata-bata sambil menjauhkan wajahnya dari Louis.

Saat Louis hampir saja berdekatan dengan wajahnya, atau lebih tepatnya dengan bibirnya Diva. Dallaspun langsung datang dan menarik mahasiswi itu untuk menjauh dari adik tirinya itu.

"Lo mau apain Diva hah! Maksa dia buat bertindak asusila kayak barusan? Iya?" tukas Dallas dengan sorot matanya yang tajam.

Sedangkan Diva hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya. "Kalau iya, lo mau apa emangnya?" tukas Louis menantang Dallas yang sedang berada dihadapannya.

Mendengar itu tentu saja membuat Dallas semakin geram, belum sempat kakak tirinya itu berucap. Louispun langsung menarik Diva kembali bersamanya.

"Apa yang mau lo lakuin sekarang?" tanya Dallas saat melihat Louis sedang menggenggam erat tangan milik Diva.

Louispun langsung tersenyum membalas ucapannya Dallas "Gue lagi berusaha untuk ngerebut perempuan lo ini!" ujarnya yang membuat kakak tirinya itu semakin emosi saat mendengarnya.

Kemudian Dallaspun menarik kerah baju Louis dengan amarahnya yang sudah berkobar. Melihat itu membuat Diva langsung memisahkan keduanya sebelum terjadinya baku hantam.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang