Kesepakatan

31 9 0
                                    

"Ini sudah yang kesekian kalinya bapak memberi kesempatan kepada kamu Dallas! Kalau begini terus nilai kamu akan semakin buruk dan lebih parahnya lagi kamu akan terancam di do dari kampus" ujar pak Tito kepada Dallas.

Dallas sekarang berada diruang senat karena dapat panggilan dari pak Tito selaku dosen pembim-bingnya. Sebelumnya Dallas juga sudah menduga jika dirinya akan mendapat teguran karena tugasnya yang tidak dapat diselesaikannya lagi untuk yang kesekian kalinya.

Pak Tito bertanya "Tujuan kamu kuliah itu apa sih Dallas? Bapak tau kamu punya hobi paralayang. Tapi mau bagaimanapun juga kamu harus tanggung jawab dengan tugas kuliah kamu, bapak juga tidak pernah melarang hobi kamu itu asal tidak bertentangan dengan tugas kuliah."

"Sebelum terlambat dan menyesal! Bapak mau kamu lebih memperhatikan tugas kampus kamu dulu mulai sekarang! Urusan hobi kamu itu bisa dilakukan nanti saat ada waktunya" sambung pak Tito kembali.

Dallas berkata "Baik pak! Saya mengerti! Terima kasih atas masukkanya, kalau begitu saya permisi"

Setelah keluar dari ruang senat Dallaspun langsung menuju kantin karena Lexi pasti sudah beada disana.

Sampainya dikantin kampus Dallas bisa melihat jika Lexi sedang duduk sambil melahap pesanannya.

Dallaspun menarik kursi disebelahnya Lexi dan langsung menyandarkan punggungnya dikursi tersebut.

"Kenapa lagi lo? Pak Tito bilang apa emangnya?" tanya Lexi sambil melahap makannya.

Dallas memaparkannya "Gue terancam di do kalau terus-terusan enggak ngerjain tugas! Kalau gini si bisa abis gue sama bokap."

"Itu mah salah lo sendiri Las! Lagian gue juga udah nasehatin lo. Tapi lonya aja yang enggak mau denger" kata Lexi.

"Ini semua gara-gara sicewek sialan itu! Coba aja dia enggak numpahin minumannya ke makalaj gue. Mungkin gue enggak akan terancam di do kayak sekarang" tukas kesal sambil teringat insiden waktu Diva tak sengaja menumpahkan minuman ke makalah miliknya.

Lexi menyangkal "Ya lo enggak bisa nyalahin tuh cewek juga lah! Ini tuh takdir. Itu berarti lo lagi dapet teguran dari yang maha kuasa."

"Maksud lo?" tanya Dallas yang terlihat bingung.

"Ya lo dapet teguran supaya lo lebih mentingin tugas kampus lo itu ketimbang hobi lo. Dengan begitu lo enggak akan terancam di do kayak sekarang" ujar Lexi yang membuat Dallas terdiam memikirkannya.

"Bener kan apa yang gue omongin? Lo juga harus ubah kebaiasaan lo itu las, lagian lo kan pernah bilang ke gue katanya almarhum nyokap lo itu pengen banget liat lo lulus sebagai sarjana" sela Lexi yang membuat Dallas teringat kembali dengan mendiang sang mamah.

Dallas menimpali "Lo bener juga Lex! Gue sampe lupa sama keinginan nyokap gue"

Lexipun yang melihat Dallas termemung merasa tidak enak karena kembali membahas mendiang mamahnya.

"Las! Sorry gue enggak maksud buat lo kepikiran lagi" kata Lexi yang merasa tidak enak.

"Yang ada gue berterimakasih sama lo Lex! Karena udah ngingetin gue, soal keinginan terakhir dari nyokap gue" ucap Dallas sambil melihat keatas langit.

🌲🌲🌲

Jessi dan Diva terlihat baru saja memasuki area kantin kampus, karena mood Jessi yang buruk akibat hadiahnya ditolak oleh Lexi.

"Udah si Jess! Tuh bibir dari tadi manyun mulu perasaan" kata Diva dengan melihat ekspresi wajahnya Jessi.

Jessi berkata "Abis gue kesel sama kak Lexi! Bisa-bisanya dia nolak saputangan gue"

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang