Tugu Monas & Kalimantan?

39 11 0
                                    

Hujan turun membasahi bumi dengan rintikkan airnya yang deras, sampai muncul matahari yang menggantikan posisinya dengan sinarnya yang begitu terang.

Bunga-bunga yang ada disekitarnyapun ikut bermekaran dengan banyaknya kupu-kupu yang berterbangan.

Suara kicauan burung terdengar merdu dengan iramanya yang saling bersatu, serta hembusan anginpun terasa dingin menerpa kulit.

Hari ini Diva ada mata kuliah pagi yang membuatnya harus bagun lebih awal agar tidak telat pergi kekampus.

Saat ini Diva baru saja sampai didepan kampus, setelah membayar abang ojol yang dipesannya.

"Makasih ya bang!" ujar Diva saat memberikan selembar uang berwarna hijau kepada abang ojol tersebut.

"Sama sama mba" balas abang ojol tersebut.

Setelah itu Divapun melangkahkan kakinya masuk kedalam kampus, dengan sesekali melihat kearah jam tangan miliknya.

"Kayaknya gue dateng kecepetan deh! Masih ada waktu empat puluh menit lagi, pasti kelas juga masih kosong jam segini" kata Diva saat melihat jam tangan miliknya.

"Enaknya gue ngapain ya?" sambung Diva sambil memikirkannya.

Saat Diva sedang sibuk memikirkan sesuatu, datanglah seseorang yang langsung  melemparkan tasnya begitu saja.

BRUKK

"Bawain tuh tas gue!" tukas orang tersebut yang ternyata adalah Dallas kakak seniornya.

Divapun langsung menangkap tas milik Dallas dengan reflek saat seniornya itu melemparnya.

"Tapi kak! Kan kakak bisa bawa sendiri tasnya" balas Diva mengikuti langkah kaki Dallas dari belakang.

"Lo pura-pura lupa atau gimana? Lo kan udah jadi asisten gue sekarang! Ya lo harus lakuin apapun yang gue suruh lah, termasuk bawain barang bawaan gue" kata Dallas.

"Tapi kan saya udah---" ucap Diva terhenti.

"Kalau lo enggak mau! Berarti lo harus tanggung jawab sama tugas gue yang lo hancurin kemaren dong" tukas Dallas yang membuat Diva terdiam.

"Tapi kak! Saya kan enggak tau isi materinya apa, lagian saya kan masih mahasiswi baru dikampus ini" tutur Diva.

"Ya kalo gitu lo harus mau jadi asisten gue! Itung-itung juga sebagai permintaan maaf lo karena tugas gue yang lo hancurin kemaren" sahut Dallas dengan senyumnya.

Divapun langsung menghembuskan nafas kasarnya setelah mendengar ucapan tersebut.

Dallaspun kembali melangkahkan kakinya setelah selesai berbicara kepada Diva.

"Kayaknya penderitaan gue akan dimulai dari sekarang nihh, semangat Div! Lo pasti bisa" kata Diva bergumam sambil mengikuti kepergian Dallas.

Setelah lama mengikuti Dallas yang tidak tentu arah, membuat Diva menjadi kelelahan akibat membawa tas miliknya yang lumayan berat.

"Ini tas isinya apaan si! Tuh orang masukin batu kali ya kedalem sini" tukasnya menggerutu.

Saat melewati lorong kelas banyak sekali mahasiswi yang berteriak memanggil nama Dallas.

Divapun yang mendengarnya merasa malas dan memutar kedua bola matanya.

"Woyy Las! Tumben lo ngampus, biasanya juga bolos kelas" sapa salah satu mahasiswa saat melintas dihadapannya Dallas.

"Lagi pengen ngampus aja gue! Kangen omelan dosen juga" balas Dallas sambil tertawa kecil kepada mahasiswa tersebut.

Divapun yang taksadar jika Dallas sudah berhenti didepannya membuat kepalanya terbentur oleh punggung miliknya.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now