Semerbak wangi melati mengingatkanku pada seseorang, mengingatkanku pada parasnya yang rupawan, mengingatkanku akan sikapnya yang penyabar dan sopan. Namun sayang, semuanya hanyalah kenangan belaka, kenangan indah ketika kita bersama dahulu akan selalu teringat di hati dan pikiranku. Kemana perginya engkau? Kapankah kau akan kembali? Apakah kau tidak merasakan apa yang kurasakan? Besarnya rindu yang hanya dapat ku ungkapkan lewat angin sepoi di taman tempat kenangan itu hadir. -Argieno Dutta Laksamana, si pecandu rindu yang tak kunjung sembuh. [Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan] [DON'T COPY MY STORY]