"Aku pernah begitu mencintai seseorang," ucapnya lagi dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya. Aku merasakan tangannya menggenggam tanganku semakin erat. Seperti tidak memberi celah untukku sedikit pun untuk melepaskannya. "Aku bahkan tidak yakin apakah dia bisa mencintaiku sebesar aku mencintainya..." - Kepalaku mengulang lagi kenangan suatu malam di musim gugur beberapa tahun yang lalu. Saat aku menangis karena putus cinta, ternyata seseorang di sudut yang lain, tengah memberikan hatinya yang begitu tulus untukku. Jauh lebih indah daripada yang pernah aku harapkan. "Jangan menangis," ucapnya. - Disclaimer: Cerita ini hanya fanfiction belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh maka itu dibuat semata-mata untuk melancarkan daya khayal penulis saja. Jadi, baca dan nikmatilah jika Anda suka. Jangan lupa vote dan komentarnya juga. Terimakasih.