Pertemuan itu membawaku kepadamu. Perasaan yang muncul tanpa aku rencanakan. Namun hari itu semuanya berubah, sosokmu tak lagi kutemukan hingga waktu yang memberiku kesempatan untuk kembali bertemu denganmu, tapi nyatanya aku salah, aku tak lagi mengenalmu, bahkan dengan memori tentangmu yang masih sempurna terekam diotakku, aku tak bisa mengenalimu.
Hingga akhirnya perasaan yang muncul tanpa aku rencanakan itu kembali menuntunku, dan membuatku sadar siapa sosok yang benar - benar mengisi hatiku. Kamu masih sama seperti yang dulu kukenal, hanya saja aku yang terlambat menyadarinya. Payah. Ya, seperti itu kiranya diriku.
Menurutmu....
Semua orang itu istimewa, dan aku percaya.
Karena denganmu aku bisa menjadi pribadi yang begitu istimewa lebih dari yang aku kira. Tidak, bukan karena perlakuanmu, melainkan karena dirimu yang selalu siap melengkapi kekuranganku.
Terimakasih telah mengenggam tanganku, memperkenalkanku pada duniamu yang penuh warna. Dan saat ini, jika duniamu tak lagi berwarna seperti dulu, maka aku tidak keberatan untuk bergabung dengan hitamnya duniamu. Pelangi yang dulu kamu berikan, izinkan aku membaginya kembali denganmu. Tidak, aku tidak memintamu untuk berubah seperti dulu, tetaplah seperti ini. Hitam, agar aku dapat menjadi warna dihidupmu. Tanpa warna, hitam tidak akan terlihat hidup.Begitu juga, tanpa hitam, warna tak lagi menawan.
Maka kali ini, biarkan aku mengenggam tanganmu, menemanimu mengingat pelangi yang sempat kamu lupakan ~Rasvasya AdoraAll Rights Reserved