Jika seseorang mengabdikan diri sepenuhnya untuk melampiaskan setiap kebencian yang dia rasakan, dia akan mengorbankan apa saja, bahkan perasaannya untuk menghancurkan dan menyakiti obyek yang dia benci. Danar telah belajar memelihara kebenciannya sejak dia muda. Ditipu, dipukul, dipermalukan bahkan dianggap sampah, sudah tertulis indah dalam perjalanan masa lalunya. Kini saatnya menuliskan hal yang sama persis di masa depan musuh besarnya, Kayla Stevan. Walaupun dalam prosesnya, tanpa sadar, perasaan cinta akhirnya menerjang dan membuatnya bingung. Tapi akankah hanya karena cinta semuanya begitu saja berubah? Ataukah pada akhirnya dia tersadar dan tetap menjalankan begitu saja belas dendamnya?