HATRED 12

355 22 9
                                    

Masih tak percaya dengan peristiwa yang baru saja terjadi padanya, Kayla terduduk lemas di lantai pekarangan kantor King Entertainment Company.

Entah bagaimana nantinya dengan uang kontrakan rumah, uang pengobatan ibunya dan uang tunggakan-tunggakan yang lainnya, sementara dia sudah tak punya penghasilan apapun sekarang.

Kalau saja dia tidak terlalu yakin akan mendapat pekerjaan ini, dia pasti tidak begitu saja mengundurkan diri.

Kini rasanya percuma saja berharap dan bermimpi lagi. Kayla mulai merasa mungkin dia ditakdirkan menjadi pesuruh selamanya.

Dengan segenap tenaga Kayla berusaha bangkit berdiri dan berjalan terhuyung-huyung tak tentu arah.

Entah kemana dia harus pergi? Di pikirannya sekarang adalah secepatnya mendapatkan pekerjaan untuk membayar seluruh keperluan hidup keluarganya.

Masihkah ada sedikit belas kasihan untuknya hari ini? Jika ya, dia berharap ada yang tiba-tiba datang dan menawarkan pekerjaan untuknya.

***

Cuaca yang sangat panas membuat seluruh rumah terasa terbakar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cuaca yang sangat panas membuat seluruh rumah terasa terbakar. Kipas angin yang sedari tadi berputar sesuai dengan kewajibannya, tampak hampir saja menyerah.

Mencoba bertahan di dalam rumah terasa tidak memungkinkan karena panasnya cuaca. Anita Stevan pun mengambil sebuah buku bekas untuk dipakainya mengusir hawa panas yang menyerang tubuhnya dan beranjak keluar rumah.

Sayangnya, keadaan di luar rumah tak jauh beda dengan di dalam. Rupanya matahari hari ini memang sedang berhasrat mengeluarkan panas sesuka hatinya.

Sambil tak henti-hentinya mengibaskan buku bekas ke arah tubuhnya, Anita melihat anaknya berjalan dari arah kejauhan.

Secercah kebahagiaan untuk hari ini di tengah-tengah kebosanan yang dialaminya.

"Kamu dapat bayaran berapa?" sambut Anita begitu anaknya sampai di depan teras rumah.

Anak perempuan satu-satunya itu hanya tersenyum dan berkata, "Bentar, aku haus."

Segera Anita masuk, mengambil segelas air dan mengantarkan benda itu ke anaknya dengan terburu-buru.

Dengan tak sabar, Anita mengipas-ngipaskan buku di tangannya dengan kuat-kuat. Dia terlalu penasaran atas jawaban anaknya yang entah kenapa menghabiskan waktu terlalu lama hanya untuk meminum segelas air saja.

"Jadi gimana? Kamu dikasih bayaran berapa?" tuntut Anita saat anaknya selesai minum dan menaruh gelasnya ke atas meja.

"Bayaran apa?" jawab anaknya santai sambil membuka jaket dan duduk di kursi dekat kipas angin.

"Kayla! Kamu tahu yang mama maksud! Kamu kan hari ini tanda tangan kontrak. Pasti dikasih tau kan bayarannya berapa saat tanda tangan!" bentak mamanya kesal. Cuaca panas ditambah lagi tingkah Kayla yang seakan-akan menutupi sesuatu darinya, benar-benar membuatnya naik darah.

MARRYING DEVIL HUSBANDWhere stories live. Discover now