TRY {Completed}

By -pillspotion

128K 6K 159

"Aku harus bisa ngelupain dia." [WARNING : FULL OF ALAY AND CHEESY STUFFS I APOLOGIZE FOR NOT EDITING THIS ON... More

ceann
dhá
trí
cúig
seacht
ocht
naoi
deich
aon cheann déag
dhá cheann déag
trí déag
ceathair déag
cúig déag
déag
A/N
seacht déag
ocht déag
naoi déag
fiche
fiche ceann
fiche dó
fiche cúig
fiche ceathair
fiche cúig
sé fiche
epilogue
bonus chapter
THANK YOU
O-M-aca-G
new story?
q&a

ceithre

5.8K 300 23
By -pillspotion

Thiyya's POV

"Thiyya,ayo bangun! Udah sampai di mall!" suara Mama membuatku terbangun.

Oh,ternyata suaranya Mama. Aku kira suara malaikat pencabut nyawa.

"Hoaaaaammm... Udah sampai ya,Ma?" tanyaku.

"Iya,ayo cepet turun. Kasian teman Mama udah nunggu." kata Mama.

"Iya,Ma! Aku pakai sepatu dulu." kataku.

Mama pun mengangguk. Setelah selesai memakai sepatu,aku turun dari mobil. Mama segera mengunci mobil. Aku berjalan ke arah Mama. Mama segara merangkulku dan kami berdua langsung masuk ke dalam mall.

Aku pun langsung memasang headset milikku dan menyalakan lagu Change My Mind dari penyanyi favoritku,sekali lagi, One Direction.

Aku memang fans fanatik dari One Direction. Aku sudah mengagumi mereka sejak mereka megikuti X Factor. Aku mempunyai keempat albumnya,poster-posternya,pokoknya segala hal yang berbau One Direction.

Oke,hal tadi gak penting.

Aku dan Mama terus berjalan dan tiba-tiba,Mama masuk ke sebuah restoran di mall tersebut. Mama tiba-tiba melambaikan tangannya ke seorang wanita yang seumuran dengan Mama. Oh,itu temannya Mama.

Mama pun menghampiri meja tempat teman Mama duduk. Tante itu sedang makan bersama seorang anak laki-laki. Mungkin,anak laki-laki itu adalah anaknya.

Mama dan tante itu langsung berbincang-bincang. Aku gak tau apa yang mereka bicarakan. Jelas aja aku gak tau,aku kan pakai headset yang volumenya kenceng banget.

Tiba-tiba,Mama nyolek pundakku. Aku pun melepaskan headset-ku itu.

"Kamu mau pesen apa,Thiy?" tanya Mama.

"Ice lemon tea aja,Ma." kataku.

"Oke,terus kamu mau makan,ga?" tanya Mama.

"Hm,gak usah deh,Ma. Masih kenyang." kataku.

Mama pun langsung memanggil pelayan dan memesankan pesananku. Setelah itu,Mama dan temannya melanjutkan pembicaraannya.

"Sam,kenalin nih anakku,namanya Thiyya. Thiyya,ayo salam dulu sama Tante Sam!" kata Mama memperkenalkanku pada Tante Sam.

"Halo,Tante. Aku Thiyya" kataku memperkenalkan diri sambil bersalaman dengan Tante.

"Eh,Thiyya. Kamu cantik banget,sih! Sama kayak Mamanya,sama-sama cantik. Hehehe. Oh,iya,kenalin nih anak Tante,namanya Ian. Ian,ayo kenalan dulu sama Thiyya." kata Tante Sam.

Ian yang sedari tadi main HP langsung memberhentikan aktivitasnya. Kemudian,Ian menatapku. Aku pun merasa canggung. Aku segera menyerahkan tanganku tanda aku ingin berkenalan dengannya.

"Thiyya." kataku singkat.

"Hm,Ian." katanya.

Kami pun berjabat tangan. Setelah berjabat tangan,aku pun langsung memainkan HP-ku lagi. Ian pun kembali melakukan aktivitasnya.

Mama dan Tante Sam pun kembali berbincang sambil memakan makanan yang tersedia. Karena bosan,aku pun menaruh HP-ku dan tanpa sengaja,aku melihat Ian. Ia sedang memperhatikan aku. Aku pun bingung. Aneh pikirku.

Akhirnya,pesananku datang. Aku pun segera tersenyum kepada pelayan itu dan segera meneguk ice lemon tea-ku. Huaaaaa,aku sangat bosan.

"Ma,aku ingin jalan-jalan dulu,ya! Bye" kataku.

"Eh,tunggu dulu,ini uangnya." kata Mama.

"Okay,thank you Ma! Love ya!" kataku sambil mencium pipi Mama.

"Oh,iya,kamu jalan sama siapa,Thiyya?" tanya Tante Sam.

"Sendiri,Tante." balasku.

"Biar Ian temenin,ya! Ayo Ian,temenin Thiyya. Kasian kalo Thiyya jalan sendiri. Nanti kalo dia kenapa-napa gimana?" tanya Tante Sam

"Bunda,aku malas!" kata Ian.

"Gak apa-apa kok,Tante. Aku bisa sendiri." kataku

"Tuh,Thiyya aja maunya sendiri. Kenapa harus aku temenin sih Bunda?" tanya Ian.

"Udah,cepetan temenin Thiyya!" perintah Tante Sam.

"Hmm,yaudah. Ayo,Thiy!" kata Ian.

"Oh,yaudah ayo." kataku.

Kami pun segera keluar restoran. Aku pun langsung jalan ke arah toko buku. Memang,aku itu pecinta alat tulis.

Sesampainya di toko buku itu,aku segera ke bagian peralatan tulis. INI ADALAH SURGA DUNIA THIYYA LIANA SMITH.

Aku pun langsung mengambil 4 pulpen yang berwarna biru,pink,tosca,dan hitam. Aku juga mengambil 2 pensil mekanik,2 spidol permanen dan 1 mini notebook.

"Ya ampun,banyak banget belinya." kata Ian.

"Memang kenapa? Kamu gak suka?" tanyaku.

"Ih,jangan marah-marah terus,nanti cantiknya ilang!" kata Ian.

"Lah?" tanyaku heran.

"Ya udah,cepetan bayar! Gak usah banyak tanya!" perintah Ian.

"Iya,sabar sebentar. Kan harus ngantri dulu." kataku.

"Ya udah!" kata Ian.

Aku pun segera membayar barang bawaanku. Aku pun segera mengajak Ian untuk membeli minuman favoritku.

"Ayo,aku udah selesai!" ajakku.

"Ayo,aku udah bosan nunggu kamu. Aku haus banget,nih!" kata Ian.

"Beli minum yuk! Aku juga haus!" kataku.

Kami pun segera meninggalkan toko buku itu dan bergegas menuju ke tempat dimana aku akan membeli minum.

"Mbak,aku mau teh susu pake cincau,ukurannya large,gulanya standard." kataku kepada penjual minuman itu.

Penjual tadi segera mengetik pesananku.

"Ada lagi tambahannya?" kata penjual itu.

"Bentar,Mbak. Kamu mau apa?" tanyaku pada Ian.

"Hmm,aku mau milk tea juga tapi pake pearl deh,Mbak." kata Ian.

Penjual itu pun mengetik pesanan Ian dan segera membuat pesanan kami berdua. Setelah kami menerima pesanan kami,kami pun segera mencari meja yang kosong.

"Udah hilang hausnya?' tanyaku pada Ian.

"Udah." katanya.

Aku pun mengangguk. Tiba-tiba,Ian menepuk pundakku.

"Kenapa?" tanyaku.

"Kamu sekolah di mana,Thiy?" tanya Ian.

"Aku baru aja diterima di Bradford International High School. Kamu?" kataku balik bertanya.

"Aku juga sekolah di sana!" kata Ian senang.

"Beneran? Wah,kok bisa kebetulan gini ya?" tanyaku.

"Wah,aku gak tau. Keren juga kebetulannya!" seru Ian.

Aku dan Ian pun melanjutkan obrolan kami. Tiba-tiba,HP-ku berbunyi. Rupanya,Mama mengirimkan aku pesan.

To : Thiyya

From : Mama

Ayo pulang,udah terlalu malam!

Aku pun langsung melihat jam tangan-ku. Ternyata udah jam 8 malam. Berarti aku ngobrol sama Ian udah 3 jam lebih. Lama juga pikirku. Aku pun membalas pesan Mama.

To : Mama

From : Thiyya

Iya,Ma! Otw..

"Siapa?" tanya Ian.

"Mama. Dia minta aku untuk cepet balik ke restoran yang tadi. Aku disuruh pulang." jelasku.

"Ya udah,ayo cantik! Aku aja yang bawa belanjaan kamu." kata Ian.

"Eh? Gak ngerepotin?" tanyaku.

"Gak kok! Ya udah cepetan,nanti Mama kamu nunggunya kelamaan." kata Ian.

Aku pun mengangguk. Aku dan Ian segera berjalan menuju restoran tempat Mama dan Tante Sam bergosip.

Setelah 5 menit,kami pun sampai. Aku dan Mama segera berpamitan kepada Ian dan Tante Sam.

"Thanks ya udah nemenin aku belanja tadi." kataku kepada Ian.

"Gak apa-apa kok. Aku gak keberatan nemenin cewek secantik kamu belanja." kata Ian.

"Oh,iya,kamu add line aku aja biar kita bisa lanjut ngobrol. It's thiyyax." kataku.

"Kamu ketik aja sendiri." kata Ian.

Ian pun segera memberikan HP-nya kepadaku. Aku pun mengetikkan ID line ku di HP Ian. Setelah itu,aku dan Mama langsung berjalan ke mobil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author's Note :

Gimana lanjutan ceritanya? Bagus ga? Hehehe.. Menurut kalian,Ian suka gak sama Thiyya? Kalo pengen tau,kalian tunggu aja kelanjutan ceritanya.

Jangan lupa vomments! xoxoxox

Continue Reading

You'll Also Like

721K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...