STM Love Story' (Selesai)

By TiaraYulita2

218K 23.5K 962

BUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JAN... More

Prolog
Izin orang tua
Pertemuan Pertama
STM Pelita Angkasa
Hukuman
Cowok Sialan
Tragedi
Preman Komplek
Razia
Rencana Liburan
Pertemuan Tak Terduga
Liburan di Hari Pertama
Hampir Ketauan
Ketos Mesum
Liburan Hari Terakhir
Kembali ke sekolah lagi
Rahasia Keluarga Abraham
Kecemasan Agus
cast
Dia siapa?
Cemburu?
Cowok aneh itu lagi?
Kenyataan?
Balas Dendam (1)
Agatha Kemana?
Balas Dendam (2)
Kebenaran
Tawuran
Goodbye Angga ಥ╭╮ಥ
Bangkitnya Agatha
Dijemput
Kebenaran & Penyesalan
Kesedihan Cecep
Wanita itu?
Perasaan Agatha
Sedikit tentang Amora
Nikah Muda?
Kebahagiaan Alaric
Happy Ending♡♡
Epilog

Alaric Reynand Abraham

6.2K 666 16
By TiaraYulita2

"jangan nilai gue dari katanya, karena itu semua belum tentu benar," Alaric Reynand Abraham

(っ˘з(˘⌣˘ )

Seorang pria sedang berjalan dengan langkah gontai memasuki sebuah rumah besar yang ada di depannya. Rumah yang penuh dengan kenangan yang begitu pahit bagi pria itu.

Saat pintu itu terbuka, dia dapat melihat seorang pria paruh baya sedang duduk sendirian di ruang tamu. Pria itu terlihat sangat sibuk dengan berkas-berkas yang ada di tangannya itu.

"Aku pulang," ujar cowok itu pelan sambil duduk di samping pria paruh baya itu.

Pria paruh baya tadi yang sebelumnya sibuk dengan pekerjaannya, menoleh ke samping. Setelah itu terbit senyuman hangat di wajah pria itu.

"Udah makan?" tanya pria itu kepada sang anak.

"Belum, makan sama Ayah aja yuk," jawab cowok itu sambil tersenyum tipis.

"Ya udah, yuk kita makan malam," ajak sang ayah sambil berjalan menuju meja makan bersama putra semata wayangnya itu.

"Ayah kenapa nggak kerja di ruang kerja?" tanya cowok itu yang tak lain adalah Alaric.

"Ayah nunggu kamu," jawab pria paruh baya itu lagi.

"Hahaha ngapain harus di tunggu Ayah, aku bukan anak kecil lagi," kekeh Alaric mendengar jawaban sang ayah.

Beginilah Alaric jika dia sudah berada di rumahnya. Mungkin rumah ini memang penuh dengan kenangan buruk, tapi itu dulu waktu wanita itu masih berada di sini. Sekarang wanita tidak tau diri itu sudah tidak ada di sini, hanya ada sang ayah yang begitu dia sayangi.

"Ntar di bilang Ayah lupa anak sendiri lagi," jawab Albert sambil menatap jahil putranya itu.

"Dih nggak ya Yah," jawab Alaric sedikit kesal.

"Tuh kan kesal," ledek pria itu lagi.

"Udah ah, aku mau makan," kata cowok itu mengalihkan pembicaraan.

Sedangkan Albert hanya terkekeh pelan dengan kelakuan putranya itu. Hanya Alaric yang dia punya, sedangkan keluarganya berada di LA. Ya, Albert berada di Indonesia karena dia menikahi seorang wanita Indonesia, tapi sekarang wanita itu mungkin sudah bahagia dengan keluarga barunya.

Biarlah, Albert tidak peduli, setidaknya dia masih memiliki Alaric. Dia bersyukur putranya tidak membencinya, setidaknya dia masih bisa berbagi keluh kesah bersama putra kesayangannya ini.

"Minggu depan Ayah mau pulang ke LA," ucap Albert dan membuat Alaric menghentikan kunyahan nya.

"Ngapain?" tanya pria itu sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Ayah hanya merindukan nenek kamu, kamu mau ikut?" tanya pria paruh baya itu kepada putranya.

"Nggak ah, aku belum libur juga," jawab Alaric cuek sambil kembali memakan makanannya.

"Oke, baik lah. Selama Ayah di LA, kamu tinggal di apartemen aja," saran Albert kepada putra tunggalnya itu.

"Hmm," gumam cowok itu karena mulutnya yang berisi makanan.

"Jangan aneh-aneh kamu, jangan balapan, jangan tauran, jangan minum-minum, jangan pake barang haram. Ayah lagi diluar negeri, nanti kalo kamu dalam masalah siapa yang akan bantu kamu," cerocos pria paruh baya tersebut menasehati anaknya.

"Iya Ayah iya, tapi kalo Ayah sudah di sini boleh kan?" tanya Alaric sambil tersenyum manis.

Albert yang melihat hal itu bergidik ngeri, dia jijik sendiri melihat senyuman sok manis dari Alaric.

"Nggak usah senyum-senyum kamu," sembur Albert sambil mengetuk kepala putranya menggunakan sendok yang sedang dia genggam.

"Auuu, Ayah melukai aku," ucap pria itu lebay dan kembali mendapatkan pukulan di jidatnya oleh sang ayah.

"Nggak usah protes, sana naik terus mandi," potong sang ayah cepat.

"Tap-..."

"Alaric," panggil Albert, kalau sudah seperti ini dia tidak bisa membantah lagi.

"Iya Ayah ku tercintah," celetuk remaja itu sambil berlari menuju tangga.

Sedangkan Albert hanya menggelengkan kepalanya pelan, kenapa putranya itu begitu berbeda jika sudah berdua dengannya. Alaric akan terlihat ceria bersama dengannya, jika dengan yang lain dia akan menjadi cuek.

"Sampai kapan kamu terus begini Ric?" tanya Albert entah kepada siapa.

Sudah 4 tahun lebih putranya seperti ini, dulu Alaric adalah anak yang ceria. Tapi semenjak dia mengetahui segalanya, remaja itu menjadi berubah total. Dia jadi jarang tersenyum, selalu marah-marah.

"Ayah nggak selamanya buat kamu, kamu harus bisa menemukan orang yang bisa mengerti kamu nak," gumam Albert sedih.

Semua ini terjadi juga salahnya, seharusnya dia bisa merahasiakan semuanya dari putranya itu. Awalnya Albert berfikir jika putranya akan membencinya, tapi tidak. Alaric malah memihak dirinya, dan remaja itulah menjadi alasan untuk Albert selalu bertahan dan bangkit kembali.

Sedangkan di sisi lain, seorang cowok terlihat baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan hanya mengenakan celana pendek, dan sebuah handuk kecil yang berada di lehernya guna mengeringkan rambutnya. Dan jangan lupakan tubuh bagian atasnya yang tidak di tutupin apapun.

Pria tampan itu berjalan kearah ranjang dan merebahkan tubuhnya. Pikirannya kembali melayang kepada kejadian tadi siang. Untuk pertama kalinya ada yang berani melawan dirinya, dan itupun seorang perempuan.

"Ck! kalo bukan perempuan gue habisin itu orang," kesal cowok itu sambil memukul ranjang miliknya cukup keras.

Ting!

Sebuah notifikasi berbunyi di hp cowok itu, dengan malas dia mengambil ponsel miliknya. Oh, ternyata sahabatnya yang sedang rusuh di grup whatsApp.

Cecep jomblo, valid no debat!!!😼

Titisan Fir'aun ☠️
Woi
Woi
Sepi amat dah kek hati si Cecep 🤣
Woi

Titisan Istaka 🧟
Gus, sumpah lo berisik banget tau nggak!

Adam Suseno Inul👀
Dih si Bambang bilang berisik, setidaknya dengan si Agus ngespam hp lo rame, nggak sepi kek kuburan.

2 in

Titisan Fir'aun ☠️
Aaa bang Alaric, di duain itu sakit!

Bacot

Titisan Istaka 🧟
Mampus!

Adam Suseno Inul 👀
Mampus lo!

Reinkarnasi monyet Dora🐒
Wah rame
Ketinggalan berapa abad nih gue?

Titisan Istaka 🧟
Selama lo menjomblo!

Adam Suseno Inul👀
2 in

Titisan Fir'aun ☠️
3 in

100 in

Titisan Istaka 🧟
Nggak kreatif lo pada!

Titisan Fir'aun☠️
Bodo!

Reinkarnasi monyet Dora🐒
Heh!
Nggak usah bawa-bawa status gue yang jomblo ya. Gue itu bukannya nggak mau pacaran, tapi gue milih-milih orangnya. Nggak mau asal pacaran aja, dan gue lebih baik nggak pacaran. Nanti kalo gue punya pacar waktu gue sama kalian berkurang, nanti malah komplen sama gue!

Adam Suseno Inul👀
💩

Titisan Fir'aun ☠️
🤸

Titisan Istaka🧟
🤢

🤮

Adam Suseno Inul👀
Udah jangan berisik lagi, mending lo pada belajar. Besok ulangan sama lampu taman

Membaca pesan dari Adam, Alaric menyerngitkan keningnya. Ulangan? sama si lampu taman? bukannya ulangan itu Minggu lalu? pikir cowok itu.

"Nih anak mau ngerjain trio ABC?" gumam Alaric lagi.

Titisan Fir'aun ☠️
What!!!

Titisan Istaka 🧟
Hah?
Sumpah demi apa lo?

Reinkarnasi monyet Dora🐒
Anjir!
Gue belum belajar!
Gue belajar dulu!

Setelah membaca pesan dari Cecep, Alaric langsung mematikan ponselnya. Setelah itu dia meletakkan di atas meja di samping ranjangnya. Cowok itu kadang terheran-heran dengan kelakuan ajaib dari sahabatnya itu.

"Gue tebak si Adam besok di semprot trio ABC," batin pria itu sambil terkekeh geli membayangkan saat-saat Adam di marahi oleh ketiga cowok gila itu.

Alaric menatap langit-langit kamarnya, dia sebenarnya merasa kesepian. Ya, walaupun selama ini ada sang ayah yang selalu menemaninya, tapi pria itu juga tidak selalu bersama dengannya.

Dia ingin memiliki keluarga seperti orang lain, keluarga yang begitu harmonis. Ah, sudahlah tidak ada gunanya mengharapkan hal yang tidak mungkin. Setidaknya dia masih bisa melihat sang ayah tersenyum itu sudah membuat Alaric bahagia.

"Karena gue menyayangi mereka."

"Jika mereka bercerai mungkin gue bakalan milih mati."

Cowok itu mengacak rambutnya kesal, perkataan gadis menyebalkan tadi terus terngiang-ngiang di telinganya.

"Ck! gadis sialan," umpan cowok itu sambil duduk dari rebahannya.

Setelah itu cowok itu berjalan kearah meja belajarnya. Apakah dia akan belajar? tentu saja. Alaric memang nakal, sering tauran tapi prestasinya di sekolah cukup gemilang. Karena itulah Albert tidak terlalu mempermasalahkan kenakalan putranya.

Saat sedang berkutat dengan buku di tangannya, tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang.

"Masuk!" ucap pria itu sambil setengah berteriak.

"Beneran ulangan sama lampu taman?" tanya seseorang yang membuka pintu kamar Alaric dengan kasar.

Alaric yang tadinya sedang membaca buku, menatap dengan malas kearah pelaku. Di dekat pintu dia dapat melihat ketiga sahabat gilanya.

"Nggak," jawab cowok itu cuek sambil melanjutkan kegiatannya.

"Tapi Adam?"

"Lo bertiga di boongin, ulangan sama lampu taman Minggu lalu," jawab cowok itu datar.

"What!!!!" teriak trio ABC keras, bisa-bisanya suami Inul itu mengerjai mereka.

"Nggak usah berisik," tegur Alaric malas.

"Kita nginap sini," celetuk Bambang yang sama sekali tidak membuat Alaric kaget.

"Hmm, tapi jangan berantakin kamar gue," jawab cowok itu menasehati ketiga orang gila itu.

"Oke," jawab ketiganya kompak.

Setelah itu, Alaric kembali melanjutkan membaca buku miliknya. Bambang dan Cecep sudah bermain game bersama, sedangkan Agus? sudah di pastikan cowok itu sedang telponan dengan pacarnya.

"Lo nggak manggil Adam?" tanya Alaric sambil berjalan kearah ranjang. Dia merasa begitu lelah, jadi dia sudahi kegiatan membacanya.

"Bentar," ucap Cecep sambil berjalan kearah balkon kamar Alaric.

"ADAM YANG TIDAK BISA DI DOWNLOAD DI SINI ADALAH SALAH SATU DARI MEREKA!!!" teriak cowok itu tidak jelas, sehinggal Alaric, Bambang, dan juga Agus kebingungan dengan apa yang di teriakan oleh cowok itu.

"Itu anak teriak apaan?" tanya Bambang kebingungan.

"Lo tanya sana, pusing gue sama kelakuan itu anak," celetuk Alaric sambil merebahkan tubuhnya.

Bambang hanya mengangguk saja, setelah itu dia berjalan kearah balkon melihat Cecep. Saat sampai di balkon, sebuah pukulan begitu keras mendarat di pundak cowok itu.

"Aaaaaa!!!! hp gue!!!" teriak Cecep saat melihat ponselnya mendarat dengan sempurna di dasar kolam renang di rumah Alaric.

Sedangkan si pelaku sudah berlari masuk kedalam kamar Alaric, dia memilih bersembunyi di dalam kamar mandi. Jika tidak, dia akan di amuk oleh si Cecep.

"Bambang!!!!" teriak Cecep begitu keras sambil memasuki kamar Alaric.

"Berisik!" tegur Alaric dan juga Agus bersamaan.

"Hp gue kecebur kedalam kolam renang!" ucap Cecep frustasi, padahal tadi dia akan menang memainkan game online tadi.

"Kok bisa?" tanya Agus penasaran.

"Gue kaget karena di pukul Bambang," jawab Cecep kesal setengah mati.

"Ya udah nggak usah ribut," ujar Agus yang berhasil membuat Cecep makin kesal.

"Lo ga-..."

"Lempar balik HP-nya," saran Alaric sambil memejamkan matanya.

"Hp nya mana?"

"Meja belajar."

Cecep dan Agus langsung menoleh kerah meja belajar, dan benar saja di sana ada ponsel milik Bambang.

"Bambang, ucapin selamat tinggal sama hp lo!" teriak Cecep sambil berlari menuju balkon.

Bambang yang sedang berada di kamar mandi langsung membuka pintu dengan kasar. Dia menatap meja belajar Alaric, dan di sana tidak ada ponsel miliknya. Setelah itu cowok tampan itu menoleh kearah balkon, mata Bambang melotot.

"Ucapin selamat tinggal," ujar Cecep sambil tersenyum setan.

"Cep jangan, gue janji bakalan ganti hp lo," kata Bambang bernegosiasi.

"Ogah, selamat tinggal Bambang," setelah itu ponsel milik Bambang menyusul ponsel Cecep yang sudah berada di dalam kolam renang.

Bambang yang melihat hal itu tidak mengeluarkan kata-kata. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Kenapa berisik?" tanya seseorang yang baru saja memasuki kamar itu.

"Mereka main lempar hp ke kolam renang," jawab Agus ngasal.

"Lah? nggak di ambil? sana ambil, siapa tau hp kalian anti air," saran orang itu yang berhasil membuat Cecep dan Bambang berlari menuju kolam renang.

"Orang begok di goblokin," celetuk Alaric yang berhasil mengundang tawa Agus dan juga Adam.

Ya orang yang baru saja datang itu adalah Adam, dia tadi sedang belajar. Saat mendengar teriakan Cecep, cowok itu pun memutuskan untuk kerumah Alaric.

Setelah itu Adam memilih menaiki ranjang Alaric, cowok itu pun juga ikut merebahkan tubuhnya di sisi ranjang lainnya. Cowok itu terlhat begitu asik dengan sebuah foto di tangannya.

"Itu foto siapa?" tanya Agus.

"Nggak tau gue, gue nggak sengaja nemu di buku dia," jawab Adam yang masih menatap foto seorang gadis kecil yang tersenyum itu.

"Liat," celetuk Alaric sambil menarik foto di tangan Adam.

"Pernah liat yang mirip kek gini nggak?" tanya Adam kepada Alaric dan cowok itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Susah buat nyarinya, ini bahkan udah satu tahun," ujar Agus dan mendapatkan anggukan dari Adam.

"Gu-...."

Perkataan Adam terpotong saat melihat dua orang dengan pakaian basah kuyup memasuki kamar Alaric. Yang punya kamar melihat hal itu langsung melotot, kamarnya kebanjiran.

"Sorry Ric, kita udah suruh pelayan buat bersihin kok. Sekarang pinjam baju lo," celetuk Bambang saat melihat temannya itu akan marah.

"Ntar, kamar mandi sana," suruh cowok itu sambil menghembuskan nafas pelan.

Setelah itu cowok tampan itu berjalan menuju lemarinya guna mengambil dua pasang pakaiannya. Setelah itu dia memberikannya kepada Cecep dan Bambang.

"Sumpah mereka bedua nyebur ke dalam kolam," ujar Agus sambil menahan tawanya.

"Hahaha gue kira tadi mereka nggak bakalan nyebur," imbuh Adam yang juga ikut tertawa.

"Orang goblok lo goblokin," celetuk Alaric lagi sambil kembali merebahkan tubuhnya.

Tawa Adam dan Agus semkin menjadi mendengar perkataan spontan dari sahabat mereka itu.

"Ketawa aja terus," tegur seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ngakak gue," celetuk Agus bahagia.

Sedangkan Cecep dan Bambang hanya mendelik kesal mendengar perkataan Agus.

"Cep, lo kelewatan tau nggak. Kan gue udah bilang jangan di lempar, nomor itu cewek jadi hilang bego," ujar Bambang yng kesal setengah mati.

"Cewek siapa? Lo selingkuh?" tanya Agus menatap dengan teliti temannya itu.

"Buka buat gue, tapi buat itu bocah. Padahal gue udah susah payah buat dapatin itu nomor cewek bar-bar tadi," jelas Bambang sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

"Hah? nomor Agatha?" tanya Cecep kaget.

"Iya lah goblok, lo pikir siapa lagi. Gue sampe harus ngibulin kedua sahabatnya itu cewek biar bisa dapatin nomornya buat lo," jawab cowok itu yang masih menahan rasa kesalnya.

"Yah nggak jadi punya pacar dong gue," ucap Cecep lebay.

"Takdir," ujar seseorang dan berhasil membuat tawa yang lainnya pecah.

Sedangkan Cecep sudah menatap dengan kesal temannya yang mengatakan takdir tadi. Kalau bukan Alaric yang mengatannya sudah di pastikan akan di pukul oleh Cecep, ini Alaric, mana berani dirinya.

Alaric itu benar-benar menyebalkan, tapi di balik itu semua dia adalah cowok yang baik. Sifat cuek itu hanya salah satu cara dia itu untuk melindungi dirinya dari luka masa lalunya.

TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys.

Author mau nanya, kalian suka nggak sih sama cerita ini?

Mohon di jawab ya

See you next chapter..

Tiara Yulita

@tiarayulitaputri

19 November 2020

Continue Reading

You'll Also Like

311K 24.6K 21
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
432K 22.6K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...
436K 50.4K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.5M 286K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...