KKN 17

By bypnvu

868K 133K 92.7K

Bukan cerita dewasa [Side story of KKN] Thx to mbak joya for the adorable cover photo ๐Ÿ™๐Ÿฟ More

0.0 UGD
1.1 Grup Dewasa
1.3 Rapat Kabinet
1.4 Observasi
1.5 The Hunger Games
1.6 Yoongi Namanya
1.7 Pesugihan?!
1.8 Gibahan Dosen
1.9 Teori Konspirasi
2.1 Pagi Kelabu
2.1.1 Yah, Namanya juga Hidup!
2.1.2 Sinetron Malam
2.2 Sudah Pagi
2.3 Awal Kegiatan
2.4 Dia Aneh
2.5 Curi Pandang Curi Rasa
2.5.1 Kenapa Harus Peduli?!
2.6 Pagi Bersama Sandi Morse
2.6.1 Menghilang
2.6.2 Gulana
2.6.3 Gundah
2.6.4 Ayo Marah
2.6.5 Hari Teletabis
2.7 Rumah Kita
2.7.1. What Happen dengan Woozi?
2.7.2 Ternyata...
2.8 Hdp krs yg mpk ksr
2.8.1 Kamu adalah Kodomo
2.8.2 Sebalut Sembilu
2.9 Level Persahabatan
2.9.1 Kesaksian
3.1 Antara Kupu-kupu dan Lemper
3.2 Oh Mantan...
3.2.1 Gifted
3.2.2 Life is Short
3.2.3 Butterfly has come
3.3 Inang
3.4 Hari Ini
3.4.1 Mamah Prostitusi
3.5 Titipan
3.6 Toleransi
3.7 Ayah dan Abi
3.8 Orang Baik
3.9 Tragedi Gebrak Meja

1.2 Kasihan Woozi!

34.3K 4.4K 3.1K
By bypnvu

Panjang banget tiati bosen. Btw, kalau ada bahasa bali yang salah, tolong dikoreksi ya, masih newbie 🙏

bener kata Sindentoska, persahabatan bagai kepompong, yang satu kepo yang satu rempong.- Akio Woozi Daneswara.

Sesuai komando dari Yang Mulia Yoongi di grup chat, anak-anak berkumpul di gedung FISIP setelah pembekalan KKN.

Chungha menjadi orang pertama yang datang, lalu Woozi. Keduanya bersandar pada tembok di depan ruang Tata Usaha sembari berbincang, untuk membunuh rasa bosan menunggu teman sekelompok mereka yang belum pada datang.

Derap langkah kaki menarik atensi mereka, terlihatlah lelaki berpakaian casual berjalan di koridor.

"Permisi, kelompok 17 bukan?"

Woozi menilik lelaki berpipi chubby di hadapannya kini. Jeans belel kurang bahan, kaus putih dibalut kemeja kotak-kotak, dan topi hitam menutupi kepalanya. Ini mah ciri-ciri santapan favorit Pak Yoongi setiap ngajar.

"Iya" balas Chungha.

Lelaki itu tersenyum yang membuat matanya menghilang. "Hoshi," katanya berjabat tangan pada Chungha dan Woozi bergantian.

"Chungha"

"Woozi"

Agaknya Hoshi terkejut saat mendengar nama Woozi. Ternyata benar, lelaki bernama Woozi ini mirip sekali dengan dosen megalodonnya.

"Anaknya Pak Yoongi ya?" tanya Hoshi memastikan.

Woozi pun mengangguk ragu.

TUH KAN BENER, PAK YOONGI NIKAH SAMA JIN DARI GUNUNG KIDUL!

Jadi banyak berita sarter di kampus yang bilang kalau Pak Yoongi punya anak dan anaknya sudah kuliah, padahal umurnya masih muda, bahkan lebih muda dari Pak Jinan, DPL sebelah. Desas-desusnya, kalau dosen itu menikah dengan jin penunggu Gunung Kidul, terus punya tiga anak, dan semua anaknya tumbuh besar hanya dalam hitungan hari. Katanya juga nih, akibat perkawinan silang antara megalodon dengan jin penghuni Gunung Kidul tersebut, anak-anaknya hidup dengan tidak tenang.

Anak pertama tidak bisa tumbuh tinggi, sekalipun diberi obat peninggi badan dari olshop, yang kedua anaknya kaya bisa lihat hantu, suka gambar-gambar setan gitu, yang ketiga ini yang paling parah. Katanya, anak bungsu Pak Yoongi mukanya datar.

Hoshi pikir anaknya Pak Yoongi tidak punya hidung, mulut, dan mata, jadi dia menyebar berita kalau anak ketiga Pak Yoongi itu muka tembok.

Kasihan Woozi. Ringis Hoshi dalam hati.

Chungha terkekeh melihat raut wajah Hoshi yang ketakutan menatap Woozi. Namun, matanya segera berpaling saat mendengar tawa membahana memenuhi seisi lorong. Ternyata itu Wonwoo, Yujin, Zelo, dan Changkyun.

"Eh dedeq ikut KKN?!" seru suara medok khas tegal yang berasal dari bibir jaksel Changkyun. Dia terkekeh saat melihat Woozi yang terlihat manis dengan kaus putih dan jeans hitam, tak lupa topi merah, jaket boomber, dan sandal kebesaran, mirip kaya anak SD yang lagi didandani ala swag sama bapaknya.

Lelaki mungil itu langsung mengeluarkan jurus entok terbang. Kakinya bersarang pada bagian selatan Changkyun. Mengakibatkan lelaki itu limbung dan guling-gulingan di lantai.

"Bedhes Ji, my future ini!" ringisnya kesakitan.

Tak hanya Changkyun, bahkan Hoshi yang melihat Woozi jadi ikut meringis. Ngeri juga anaknya Pak Yoongi. Jangan-jangan dia punya kekuatan dari ibunya yang berjenis kelamin jin.

"Mampus lu mandul!" sorak Zelo sambil tepuk tangan, tanpa berniat membantu.

"Gue tambahin mau gak, Chang?!" seru Yujin bersiap mendekati Bruno.

Bruno adalah nama kecil dari dedeknya Changkyun, kepanjangannya Bruno Bala-bala Sergio. Kembaran dengan punya Zelo, namanya Otong Gehu Lorenzo. Hah, ada-ada saja kutil pororo.

"Anju Yujin!" seru Changkyun saat melihat kaki Yujin tinggal sejengkal di atas dedeknya yang belum sunat.

Segera saja Changkyun berguling lalu berdiri untuk memiting leher Yujin hingga gadis itu berteriak histeris.

Ngomong-ngomong Woozi, Wonwoo, Yujin, Zelo, Changkyun, Deka dan Jeka adalah anggota BEM, sedangkan Chungha cukup terkenal di kalangan anak BEM karena mantannya juga anak BEM, jadi mereka saling kenal.

"Assalamualaikum!" teriak Jeka sembari menggebrak pintu Tata Usaha, membuat yang lain terjungkal kaget.

"Astaghfirullah syaiton! Bisa-bisanya ngucap salam!" kata Zelo elus dada.

"Lebih syaiton yang gak jawab salam" balas Jeka.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" balas mereka serempak.

"Nah begitukan keliatan solehnya" balas Jeka tersenyum lebar, menampakkan gigi kelincinya yang menggemaskan. Jadi pengen cubit, pake tang.

Tak lama datang lagi sesosok lelaki berbadan jangkung yang menggunakan sweater abu-abu bertuliskan 'DIRIKU PERNAH GANTENG' yang dipadupadankan dengan celana olahraga adidas kw, dan tas selempang.

"Rahajeng tengai, bli, jegeg, samian (selamat siang, kakak-kakak semua)" Deka menempelkan kedua telapak tangan di depan dada seperti orang yang sedang mengucapkan sawadikap.

"Muhun" balas Hoshi ikut mengatupkan kedua tangan.

Deka menyalimi semua yang ada di sana sampai berhenti di depan Chungha, dia langsung tersenyum lebar. "Eh ada Mbok Achung"

Chungha berdecak. Deka memang sering memanggilnya dengan sebutan mbok, kalau bahasa bali artinya kakak perempuan, tapi baginya mbok kaya lagi manggil tukang jamu. Padahal dia sudah request maunya dipanggil Dayu biar seperti perempuan Bali yang berkasta Brahmana.

Dia mendesah, "ya elah, lu pada ngapain sih KKN?" keluh Chungha pada Jeka dan Deka, keduanya pun terkekeh.

Masalahnya kedua anak ini adik tingkat mereka, masih semester lima. Kebetulan Chungha, Jeka, dan Deka juga sama-sama anak mapala jadi sangat dekat.

"Pengen nyari jodoh" sambung Jeka cengengesan.

Padahal dia sengaja mau KKN duluan buat menghilangkan rasa galau akibat kalah suara saat pemilihan ketua BEM. Sebelum KKN, Jeka mencalonkan diri jadi ketua BEM bersama Deka, tapi yang terpilih malah rival mereka, Mahesa dan Eunha. Jeka rasa Mahesa membawa Eunha cuma untuk jual suara, makanya menang. Padahal si Mahesa bobroknya lebih parah daripada mantan kadep keilmuan mereka, Taehyung. Hobinya suka nontonin lomba balapan kelomang di depan SD.

"Eh ini kelompok 17 ya?" seru seorang gadis cantik berkacamata.

"Iya, neng" balas Changkyun.

"Oh halo, gue Moana"

Zelo segera maju lalu mengulurkan tangan ke arah gadis cantik bernama kecil Momo itu, "ente moana? Sama ana moente"

"Bahlul" seru Wonwoo yang sedaritadi diam.

Momo pun tertawa saat mengetahui maksudnya, dia pun membalas uluran tangan Zelo.

Satu-persatu dari mereka mulai berdatangan. Tak lama dosen megalodon juga ikut datang, membuat perkumpulan mereka yang tadinya ramai langsung mengheningkan cipta. Seketika itu juga bulu mereka meremang, ntah bulu kaki, bulu tangan, bulu ketek, bulu babi, semua pada berdiri.

"Sudah kumpul semua?" tanya Yoongi.

"Su sudah pak" jawab mereka gagap.

Mereka segera mengikuti langkah Yoongi menuju meja yang ada di balkon luas yang berada tepat di sebelah tempat mereka berkumpul tadi, tempat para dosen FISIP biasanya mengobrol santai.

Semua duduk di kursi yang membentuk kotak dengan meja kaca di tengah mereka, yang cukup menampung 15 orang. Pak Yoongi hampir memulai diskusi. Namun keningnya mengerut saat menghitung mahasiswanya ada sebelas.

"Bebby mana?" tanya Pak Yoongi.

Mereka saling melempar pandangan, bukan bingung karena Bebby belum datang, tapi bingung bagaimana bisa Pak Yoongi tahu kalau yang belum datang namanya Bebby. Mereka sendiri bahkan tak ingat kalau di kelompok mereka ada yang namanya Bebby.

Tuh kan, pasti Pak Yoongi pakai ilmu hitam makanya bisa baca pikiran orang, seru Hoshi dalam hati.

Tak lama datang dua orang dari arah tangga. Itu Bebby, tapi tak datang sendiri, dia membawa sesosok lelaki tampan yang selalu dipanggil prince charming, siapa lagi kalau bukan Eunwoo Islamovic.

"Beb, kayanya kelompok Bebby udah kumpul" kata Eunwoo dengan nada lembut.

"Mana?"

"Itu" tunjuknya.

"Kok Eunwoo tahu kalau itu kelompok Bebby? Emang Eunwoo sekelompok sama Bebby?" tanya Bebby mengerut bingung.

"Ya enggak, cuma nebak aja" balasnya sabar "coba samperin"

Mau tak mau Bebby pun mendekati perkumpulan itu.

"Permisi, ini kelompok Bebby bukan?" tanyanya dengan tampang polos.

Semua segera menoleh dan terdiam.

Bebby menoleh ke arah Pak Yoongi yang kebetulan ada di sebelahnya.

"Loh, iya deng bener!" seru Bebby senang. "Bebby inget, kamu mahasiswa tua yang gak lulus-lulus itu kan?!" serunya sambil menunjuk Yoongi, membuat yang lain melotot ketakutan.

Apakah dia lupa kalau Pak Yoongi adalah DPL berjenis megalodon?

"Iya bener! Kamu yang mukanya editan kan? Sama yang...ini nih!" serunya menunjuk Woozi yang lagi menunduk takut karena perbuatan Bebby yang bisa saja membawa petaka untuk kelompok mereka.

Seharusnya mereka baca doa penangkal musibah yang dikirim Jeka dulu sebelum kumpul tadi.

Hoshi, Chungha, dan Deka segera meminta Eunwoo untuk menyumpal mulut Bebby, mereka memberi kode bahwa dosennya adalah dosen galak yang mirip megalodon dengan cara membuka tutup kedua telapak tangan seperti goyang baby shark, membuat Eunwoo mengernyit bingung.

Mereka lagi ngajakin Eunwoo goyang shopee?

"Sumpel-mulut-Bebby-dosen-kita-kaya-megalodon" kata Deka tanpa suara, berusaha memberi tahu Eunwoo yang masih bingung.

"DPL-" kata Hoshi menunjuk Pak Yoongi "megalodon" lanjutnya tanpa suara, masih goyang Grandpa Shark.

Eunwoo semakin mengerutkan kening karena belum juga menerima sinyal yang diberikan.

"DPL kita mirip megalodon, bego!" seru Jeka kesal karena Eunwoo tak juga mengerti maksud dari teman-temannya.

Seketika peradaban di muka bumi pun terhenti, semuanya hanya terpaku ke arah Jeka yang nyawanya kemungkinan akan berakhir sebentar lagi. Sepertinya mereka akan ngulang KKN sebelum KKN.

Pak Yoongi agaknya terlihat kaget, tapi dia berusaha stay cool dan tetap fokus mengebet buku panduan KKN.

Zelo dan Changkyun segera memukul kepala Jeka sembari memakinya 'bego' tanpa suara berkali-kali. Sampai Jeka meringis, lalu menunduk takut. Dia pasrah jika setelah ini dirinya yang akan ditumbalkan pada jin penunggu Gunung Kidul oleh Pak Yoongi.

"Hampura pak, megalodon artinya gigih dan berani, sama kaya bapak" elaknya yang berhasil membuat semua manusia tepuk jidat.

"Oh bapak DPL?!" seru Bebby baru konek. "Oh iya Bebby lupa, bapak kan dosen yang kata ayah suka makan oran...mppphh"

Eunwoo segera membekap mulut Bebby yang luar biasa mengerikan. Apa yang keluar dari mulutnya kadang tidak disaring, kotornya setara dengan kali ciliwung sebelum Ahok menjabat.

Yoongi melirik Bebby, yang lain sudah berdoa dalam hati, berharap mulut Bebby bisa direfund jadi nyam-nyam.

Sumpah, demi tato ciki milik Woozi, Deka dan Jeka benar-benar menyesal sudah mengambil KKN lebih dulu. Kalau tahu DPL mereka adalah Pak Yoongi, lebih baik mereka KKN-nya nunggu Pak Yoongi naik haji lagi.

"Ma maaf ya pak, Bebby memang begitu kalau bicara" kata Eunwoo merasa bersalah.

Yoongi hanya diam, terlihat tak peduli dan terus mengebet buku panduan KKN tanpa minat.

"Suruh dia duduk, kamu bisa pergi" titah Yoongi.

"Ba baik pak" kata Eunwoo tak enak hati.

Bebby langsung cemberut. "Yah masa Eunwoo pergi" katanya tak rela.

Eunwoo tersenyum. "Eunwoo tunggu di gedung psikologi" bisiknya. "Nanti kalau udah selesai Bebby telepon Eunwoo aja"

Mau tak mau Bebby pun mengangguk setuju. Eunwoo segera pamit. "Saya pamit dulu, permisi" katanya sembari menyalimi Pak Yoongi dan pamit pada yang lain. Eunwoo mengusak rambut Bebby sebelum meninggalkan mereka.

Bebby hanya menatap kepergian Eunwoo dengan cemberut.

"Mau sampai kapan kamu berdiri terus?" seru Pak Yoongi.

Bebby menoleh. "Bapak nyuruh Bebby duduk?"

"Emang kamu mau berdiri terus?"

"Bebby duduk dimana?" tanyanya dengan nada bingung.

"Di kursi kosong, masa dipangkuan saya" balasnya.

"Emang gak boleh? Padahal Bebby pengen" balasnya yang membuat semua orang lagi-lagi tepuk jidat.

Bisa-bisanya Bebby bicara seperti itu pada dosen, terlebih yang auranya mencekam daripada rumah pondok indah. Woozi sendiri yang jadi anaknya juga ngeri.

Yoongi melirik gadis itu dalam diam. "Duduk" titahnya terdengar mutlak di telinga yang lain, tapi malah terdengar lucu di telinga Bebby.

"Di pangkuan bapak?"

"Di pangkuan Illahi!" seru Changkyun yang mulai naik pitam. Dia pun mengatupkan bibir lalu menunduk, "maaf pak saya geregetan" katanya merasa bersalah.

Yang lain sudah membaca Surah Yasin dalam hati, kalau begini, mereka sajalah yang direfund jadi nyam-nyam, mereka rela.

"Di kursi" balas Pak Yoongi akhirnya.

"Oh" balasnya lalu mengambil duduk di sebelah Jun yang paling dekat dengan Pak Yoongi.

Mereka tidak tahu tragedi apa lagi yang akan Bebby lakukan untuk mengancam kelangsungan hidup mereka selama KKN nanti. Semoga mulutnya tidak membuat mereka ngulang KKN.

Acara pun berjalan dengan sunyi, senyap, dan mencekam. Karena Pak Yoongi memang benar-benar sama menyeramkannya dengan kuburan.

Yoongi menatap satu-persatu muridnya, membuat semuanya menunduk kecuali Bebby. Dia sama sekali tak takut dengan aura kelam yang keluar dari DPL-nya ini.

"Selama KKN tidak ada yang boleh memakai anting" seru Yoongi.

Jeka, Hoshi, Changkyun, dan Jun segera menutup telinganya yang mengenakan tindikan.

"Masa pake anting aja gak boleh! Bebby ntar dimarahin ayah kalau lepas-lepas anting. Kemarin aja Bebby lepas anting hilang, terus ayah ngomel kaya emak-emak" curhatnya.

Yoongi segera menunduk, anaknya Baekhyun benar-benar tidak ada akhlak sama sekali. Ucapannya selalu berhasil menjatuhkan aura kejantanan Yoongi.

"Yang saya maksud laki-laki"

"Oh" seru Bebby manggut-manggut.

Padahal, kalau dilihat-lihat Pak Yoongi juga memiliki bolongan di daun telinga. Yang berarti dosen itu pernah ditindik.

"Yang di sebelahnya Bebby jangan lupa ganti warna rambut jadi hitam" titah Yoongi lagi.

Bebby menoleh ke sebelah kirinya yang kosong. "Gak ada siapa-siapa, pak" kata Bebby polos.

Semuanya sudah tak kuat lagi dengan kelakuan Bebby, bahkan Chungha segera menyembunyikan wajah pada pundak belakang Woozi. "Punya masalah hidup apa sih Bebby" bisiknya geram.

Woozi hanya bisa menarik ujung bibirnya saat melihat kepolosan Bebby yang sudah setara dengan Tan 90°.

"Sebelah kanan kamu"

Bebby menoleh ke sebelah kanan dan mendapati Jun yang lagi menatapnya prihatin.

"Oh, kamu" tunjuk Bebby pada Jun. "Kata Pak DPL suruh ganti kepala jadi item" lanjutnya.

Jun hanya menampakkan senyuman lebar dengan mata yang melotot lebar juga. Tanpa Bebby beri tahu, Jun bahkan sudah menanam kata-kata Pak Yoongi di dalam benaknya yang paling dalam.

"Baik Beb, makasih" balas Jun masih sabar.

"Bebby kenapa sih? Sedih gue" keluh Hoshi hampir menangis.

"Semoga dia bukan ancaman kita ya, bli" balas Deka ikut terharu.

Yoongi pun mengangkat wajah lagi. Coba mengubah topik, agar tidak lagi mendengar ucapan Bebby yang kadang tak ada akhlak, ajaran bapaknya pasti.

"Baik, kita vote untuk pimpinan organisasi kelompok," kata Yoongi. "Siapa yang mau mencalonkan jadi sekretaris?"

"Bebby pak!" seru Changkyun semangat.

Sontak saja ucapan Changkyun membuat Bebby menggeleng, tak terima namanya dipilih.

"Baik, Changkyun kamu jadi sekretaris" ujar Yoongi mutlak membuat Changkyun melotot.

"K kok me sih pak?!" tanyanya tak terima.

Hoshi pun tertawa terpingkal-pingkal. "Mampus!" serunya.

"Hoshi kamu sekretaris kedua" ujar Pak Yoongi yang membuat Hoshi tak kalah kaget.

"L loh kok saya pak?!"

"Mampus" timpal Zelo tanpa suara. Takut kena tumbal Pak Yoongi juga.

"Zelo bendahara" sayangnya, tanpa suara pun Pak Yoongi sudah menumbalkannya.

"Pfttt..." yang lain menahan tawa, tak ingin jadi tumbal cadangan.

"L loh?! Bapak bilang katanya vote, kok bapak yang nentuin sendiri?!" protes Zelo tak terima.

"Saya bilangkan vote untuk pimpinan organisasi kelompok bukan untuk semua jabatan organisasi kelompok" balas Pak Yoongi tanpa beralih sama sekali dari buku panduan KKN.

Sebenarnya dibuku panduan itu ada apa sih?

Padahal para mahasiswa juga mager buka buku itu. Hoshi jadi curiga kalau di buku panduan itu ada mantra-mantra untuk menyantet Bebby.

"Changkyun tulis nama yang masuk di dalam organisasi kelompok" titah Yoongi.

"Ba baik pak" balas Changkyun segera mengambil buku gado-gado dari tasnya.

"Terus wakil ketuanya siapa?" tanya Bebby sembari memiringkan kepala menatap Pak Yoongi.

Yoongi mengangkat kepala, balik menatap Bebby. "Kamu mau jadi wakilnya?"

"Eng enggak pak!" tolak Bebby menggoyangkan kedua tangannya.

Lagi-lagi Yoongi mengebet buku panduan KKN tanpa minat membacanya. "Jadi menurut kamu siapa yang cocok jadi wakilnya, Beb?"

Bebby terdiam. Agak kaget saat disuruh memilih wakil ketua. Orang-orang yang namanya belum dipanggil langsung menunduk, tak ingin menjadi tumbalnya Bebby.

"Yang itu pak" tunjuk Bebby pada Jeka. "Abis ganteng" lanjutnya membuat Jeka hampir menangis.

Baru kali ini Jeka menyesal punya wajah ganteng, ternyata kegantengannya akan memabawa petaka.

Yoongi hanya melirik dari ekor matanya lalu berseru. "Jevan Kadipta," dia mengangkat wajah dan melihat anak didiknya yang terlihat kaget bercampur takut.

"I iya pak," jawab Jeka.

"Siap jadi wakil ketua?"

"Iya pak" Jeka hampir menonjok mulutnya saat tak mampu menyebut kata tidak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berada di dalam urusan organisasi ini. Dalam hati dia mengutuk Bebby jadi duyung kampus, biarin anyut sekalian di kalimalang. Bisa-bisanya dia memilih Jeka jadi wakil ketua kelompok cuma gara-gara ganteng.

"Baik, semua sudah terpilih dan sekarang waktunya voting untuk ketua kelompok" kata Yoongi sembari menepuk tangan sekali.

"Jadi menurut kalian siapa yang pantas jadi ketua kelompok?"

"Jun pak!" seru Momo usil dan itu malah membuat Jun hampir mengumpat.

"Wonwoo mau jadi ketua katanya, pak!" kini giliran Yujin yang berseru, membuat si kutu buku itu melotot. Sebenarnya Wonwoo tidak masalah menjadi ketua kelompok, tapi kalau ada Pak Yoongi...Up deh gan.

"Mati-lu-!" seru Wonwoo hampir menyayat Yujin dengan tatapannya yang tajam.

Tapi Yujin tak peduli, dia malah menjulurkan lidah mengejek.

"Satu lagi?" tanya Yoongi.

Semua segera mengarahkan pandangan ke arah Woozi, membuat si manis hanya bisa mengedipkan mata berkali-kali.

"Gue?" tunjuknya pada diri sendiri.

Yang lain mengangguk. Tak apalah menumbalkan Woozi, toh sebentar lagi dia juga bakal menjadi santapan jin di Gunung Kidul.

Yoongi menatap Woozi. "Akio Woozi Daneswara," panggilnya dengan nada lembut, namun berhasil membuat bulu kuduk Woozi merinding disko. Kenapa namanya jadi kaya calon korban santet kalau disebut ayahnya dalam keadaan seperti ini?

"I iya pak" jawabnya.

"Siap mencalonkan jadi ketua kelompok?"

"I Insya Allah pak, siap" balasnya takut-takut.

"Baiklah, sekarang kita vote" kata Yoongi. "Siapa yang pilih Jun?"

Momo, Wonwoo, dan Deka mengangkat tangan yang berarti Jun mendapat tiga suara.

"Yang pilih Wonwoo?"

Woozi, Yujin, dan Jun memilih Wonwoo yang berarti mendapat tiga suara juga.

"Siapa yang pilih Woozi?"

Semua orang mengangkat tangan, bahkan yang tadi memilih Wonwoo dan Jun pun ikut mengangkat tangan, membuat Woozi unggul telak dengan mengantongi 11 suara.

"Baik, Woozi adalah ketua kelompok 17 sekarang"

Semua pun menghela napas lega sembari bertepuk tangan, sedangkan Woozi terlihat menahan napas, bahkan hampir tak ingin melanjutkan napasnya.

Duhai dunia, cobaan apa lagi ini? Rasanya Woozi mau berubah jadi jin aja biar bisa mangkir dari ketua kelompok KKN 17, MAMAH!

---

Bagaimana kabarnya bli? Semoga cerita ini tidak mengecewakan ya bli.

Hm, mirip.

Continue Reading

You'll Also Like

104K 5.8K 33
โ˜ ๏ธ PLAGIAT DILARANG KERASโ˜ ๏ธ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
142K 1.8K 43
Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita...
624K 31.3K 40
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
195K 14.2K 46
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...