A Fairy

By JustAnsrr

5.1K 2.1K 771

Manusia mengungkapkan cintanya kepada seorang peri, dan pada akhirnya peri itu berubah menjadi manusia. *****... More

PROLOGUE
1. || Dunia Peri
2. || Si Penulis Buku
3. || Kembali
4. || Memilih
5. || Menemukan Yang Hilang
6. || Kisah (Part 1)
🦋CHAPTER 7 (Kisah) Part 2🦋
🦋CHAPTER 8 (Aku Menyukaimu!)🦋
🦋CHAPTER 10 (Keajaiban Dari Kisah)🦋
🦋CHAPTER 11 (Rahasia)🦋
🦋CHAPTER 12 (Cinta Antara Peri dan Manusia)🦋
[ CAST ]
🦋CHAPTER 13 (Ungkapan)🦋
🦋CHAPTER 14 (Obsession)🦋
🦋CHAPTER 15 (Sesuatu Yang Misterius)🦋
🦋CHAPTER 16 (Hal Yang Tak Terduga)🦋
🦋CHAPTER 17 (Masih Bertahan)🦋
🦋CHAPTER 18 (Akhir Dari Kisah)🦋
🦋CHAPTER 19 (Sebuah Perasaan)🦋
🦋CHAPTER 20 (Suatu Keputusan Seorang Peri)🦋
🦋CHAPTER 21 (Awal Dari Perpisahan)🦋
🦋CHAPTER 22 (Cerita Dalam Perjalanan)🦋
🦋CHAPTER 23 (Ramuan Penawar Hati Yang Terluka)🦋
🦋CHAPTER 24 (Tanah Abadi)🦋
🦋CHAPTER 25 (Sebuah Ancaman)🦋
🦋CHAPTER 26 (Ingatan Yang Hilang)🦋
🦋CHAPTER 27 (Kupu-Kupu Pembawa Pesan)🦋
🦋CHAPTER 28 (Bermain Perasaan)🦋
🦋CHAPTER 29 (Sepotong Ingatan Yang Hilang)🦋
🦋CHAPTER 30 (Rencana Tunangan)🦋
🦋CHAPTER 31 (Kisah Yang Hidup Kembali)🦋
🦋CHAPTER 32 (Di Antara Keberuntungan)🦋
🦋CHAPTER 33 (Bertemu Dengan Kebahagiaan)🦋
🦋CHAPTER 34 (Love To Hate Me)🦋
🦋CHAPTER 35 (Tantangan Dalam Kehidupan)🦋

🦋CHAPTER 9 (Perasaan dan Si Mata Biru)🦋

130 83 3
By JustAnsrr

Hai Readers! kembali lagi nih dengan chapter yang ditunggu-tunggu.

Yuk langsung aja, jangan lupa nitip VOMENT nya yahh 😁😁

Have fun and enjoy it!!!

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Aku ingin mendengar suaramu, tapi bagaimana caranya?", kata Danial dengan memandang serius Fay. Fay menjawab hanya menggelengkan kepalanya, dan Danial yang menunjukkan ekspresi yang putus asa. Fay mengambil kertas dan pensil itu dan menuliskan

_APAKAH KAMU MENYUKAIKU?_

Mata Danial terbelalak melihat apa yang ditulis Fay, tanpa ekpresi Danial mengambil pensil lain yang berada didekatnya, kemudian membalas tulisan Fay

_HATIKU TAK AKAN BERBOHONG.
YA, AKU MENYUKAIMU. BOLEHKAH AKU MENYUKAIMU?_

Seketika sayap Fay mengeluarkan sinar yang sangat begitu terang, sehingga Danial menutup matanya. "Apa yang terjadi?". Seketika kilauan cahaya itupun hilang dari sayap Fay, mereka hanya saling bertatapan dan tersenyum.

"Maafkan aku, apakah sayapmu tidak apa-apa?", tanya Danial sambil menatap Fay dengan serius. "Sayapku baik-baik saja", balas Fay sambil tersenyum.

Danial kaget mendengar peri itu bisa berbicara jelas kepadanya, selama ini hanya suara dering lonceng kecil yang ia dengar jika peri itu mengatakan sesuatu. "Suaramu, Aku bisa mendengar apa yang kau katakan?", kata Danial yang sedikit kaget dan tersenyum. "Benarkah? Kamu bisa mendengar apa yang kukatakan?", balas Fay. "Iya, aku benar-benar bisa mendengar apa yang kau katakan".

***

Setelah ketiga peri itu tertangkap, pria itu segera membawa mereka bersama pulang kerumahnya. Setelah sampai dirumah, dengan perlahan pria itu mengeluarkan ketiga peri dari wadah kecil dan membiarkan mereka lepas begitu saja di ladang peri yang sedikit luas berada dihalaman belakang rumahnya.

"Wah, rumah kita, kita kembali", sorak Argus sambil terbang kesana kemari, sedangkan Irene dan Leon masing bingung dengan apa yang terjadi.

"Apa kau senang dengan tempat ini?", tanya pria itu sambil jongkok memandangi ketiga peri itu. "Namaku Lucas, anggap saja ini adalah rumahmu", kata pria itu memperkenalkan dirinya.

"Apakah kau memiliki darah seorang peri?, sebelah matamu sama dengan kami" , tanya Irene yang masih kebingungan. "Oh iya, aku ingat. Legenda seorang peri yang menjadi manusia, bahkan Fay masih mencari tentang kisah itu", lanjut Irene sambil memandang Leon dan Argus untuk meyakinkan mereka.

"Maaf, aku yang membuat semua peri meninggalkan Fairyland", jawab Lucas merasa bersalah. "Apa kau bisa mendengar apa yang kami katakan?", tanya Leon terbang mendekat kearah Lucas. Lucas hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu bisa tahu, kalau para peri meninggalkan Fairyland?", tanya Leon kembali

"Apa hubungannya dengan kamu?", tanya Irene juga kepada Lucas, dan Lucas pun duduk menyilangkan kakinya dan menceritakan apa yang terjadi.

<Lucas's POV>

Memang benar, aku memiliki darah dari keturunan seorang peri. Ayahku adalah Peter yang juga seorang peri, dia berasal dari Fairyland tempat tinggal para peri, apa yang kutahu tentang kedua orang tuaku, Ibuku hanya seorang manusia biasa yang jatuh cinta kepada Peter seorang peri dari Fairyland.

Maafkan aku, selama ini saya selalu mengunjungi Fairyland tanpa sepengetahuan kalian dan para penghuni Fairyland, bahkan saya sudah mengenali kalian semua. Saya hanya merindukan mereka sehingga salahsatu tempat yang bisa kukunjungi adalah Fairyland.

Aku mendengar bahwa Fairyland sangat kacau, saat salahsatu peri tertangkap oleh manusia. Aku terakhir kali mengunjungi Fairyland dan tidak sengaja aku meninggalkan beberapa jejak, sehingga semua peri menganggap bahwa manusia akan tahu tempat tinggal kalian. Maafkan aku, kini Fairyland tidak seperti dulu lagi.

<Author's POV>

Ketiga peri itu terharu kepada Lucas dengan cerita yang mereka tidak sangka atas apa yang terjadi. "Aku akan membantu kalian mencari Fay", kata Lucas dengan wajah sedikit tersenyum.

"Benarkah? Tapi sekarang kami tidak tahu Fay berada dimana", balas Irene dengan semangat seketika itu dia juga sedih dan menundukkan kepalanya.

"Aku tahu, aku tahu Fay dimana", jawab Lucas dengan tegas dan menatap ketiga peri itu.

***

Saat Danial bersiap-siap untuk berangkat ke Lab, tiba-tiba saja pamannya kembali menelfon untuk meyakinkan lagi makan malam bersama dengan keluarga paman Robby. Dengan sedikit kesal, Danial mengiyakan demi pamannya. Danial hanya bisa menghela nafas panjang dan kembali bersiap-siap untuk segera ke Lab.

(At Laboratorium)

Semua orang yang berada dalam Lab, menyambut dengan hormat kedatangan Danial. Seketika itu Kevin menghampiri Danial dan mengatakan sesuatu.

"Ada apa dengan wajahmu? Kelihatannya kamu kesal hari ini", ledek Kevin sambil merangkul tangannya dipundak Danial. "Ahhh! Apaan sih kamu, jangan ganggu aku", jawab Danial yang sedikit badmood, dan mempercepat langkahnya menuju ruangannya.

"Oh iya! Kamu tahu kan penulis buku tentang peri, apalah segala macam, dia tadi datang kesini dan ingin bertemu denganmu. Tapi kamu sedikit telat. Dia bilang, dia akan segera kembali", kata Kevin berbicara serius kepada Danial.

"Ada urusan apa? Tumben seorang dia datang ke Lab ini", jawab Danial. "Entah!", balas Kevin.

"Peri itu, bagaimana dengan peri itu? Aku sampai lupa", kata Kevin kembali. Danial tidak menjawab dan meninggalkan ruangannya.

***

(Dinner Time)

Danial terlihat sangat tampan dan cool memakai setelan jasnya memasuki restaurant yang sudah dipesan oleh keluarga paman Robby. Mereka segera menuju kearah meja nomor 9 yang sudah ditunggu oleh keluarga paman Robby juga bersama anak gadisnya yang dikatakan oleh paman waktu itu.

Sampainya dimeja tersebut, keluarga paman Robby menyambut mereka dengan hangat dan mempersilahkan duduk, anak gadis dari paman Robby sesekali mencuri pandangannya kepada Danial dengan tersenyum.

"Terimah kasih Arley, sudah datang ke undangan kami", kata paman Robby tersenyum kepada keluarga Paman.

"Saya yang berterimakasih, sudah repot-repot, apalagi restaurant ini sangat mewah bagi kami", balas ramah paman Arley.

Danial hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya, sesekali dia mengangkat gelas dan minum dengan raut wajahnya yang sedikit bosan.

"Oh iya, ini keponakan saya Danial, yang saat ini dia bertanggung jawab atas lab saya", lanjut paman Arley memperkenalkan Danial. "Salam kenal paman, saya Danial", balas Danial dengan wajah polosnya.

"Ahhh! Perkenalkan juga ini anak saya", jawab paman Robby sambil menunjuk kearah anaknya.

"Namaku Joy, sekarang masih kuliah jurusan biologi", jawab Joy sambil tersenyum, dan juga memandang Danial. Danial hanya membuka sedikit senyum kepada Joy.

Setelah saling menyapa. Akhirnya mereka makan bersama, saling tertawa, dan berbincang. Lagi dan lagi, Joy anak paman Robby sesekali memandang kearah Danial, entah apa yang dirasakan Joy saat melihat Danial

"Bagaimana dengan perkembangan Lab mu Arley? Apakah kamu menemukan sesuatu yang baru?", tanya serius paman Robby.

"Saat ini, Danial sedang melakukan penelitian", jawab paman Arley. "Wah! Wah luar biasa, penelitian apa?", tanya kembali paman Arley sambil memandang kearah Danial

"Oh, nanti kamu juga akan tahu.Sebelumya terimah kasih sudah melakukan kerjasama dengan Lab kami Robby!", balas paman Arley. "Kalau bisa, Joy juga bisa membantu Danial dalam melakukan penelitian ini", lanjut paman Arley tersenyum kepada Paman Robby dan Joy. Sedangkan Danial sedikit mengkerutkan keningnya mendengar apa yang dikatakan pamannya.

"Wah ide yang bagus, saya akan bicarakan dengan Joy dulu", jawab paman Robby memandang kearah Joy yang tersenyum.

***

Beberapa menit berlangsungnya makan malam mereka, Tiba-tiba pikiran Danial terlintas mengingat Fay. Sedangkan dirumah, sayap Fay sesekali mengeluarkan kilauan cahaya. "Maaf paman, ada sesuatu yang harus kuselesaikan malam ini. Saya akan segera pulang", kata Danial yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Ada apa? Apa yang kau lakukan?", tanya paman Arley dengan sedikit membelalakkan matanya kepada Danial. Danial hanya menundukkan kepalanya dan meninggalkan meja makan tersebut. Raut wajah Joy berubah melihat Danial meninggalkan makan malam bersama keluarganya.

***

Setelah sampai dirumah, Danial segera berlari menuju kekamarnya, Dari jauh Fay tersenyum melihat kedatangan Danial. Tanpa berkutip, Danial mengampiri Fay yang berada didekat jendela.

Kemudian Danial sedikit membuka telapak tangannya agar peri kecil itu bisa hinggap diatasnya. Dengan perlahan, Fay terbang kearah Danial. Entah kenapa tiba-tiba Danial mendekat kewajah peri kecil itu, sedikit memandang kearah Fay kemudian menciumnya.

Lagi-lagi kilauan cahaya yang begitu terang keluar dari sayap Fay. Mereka berdua hanya mengambaikan cahaya itu. Fay hanya bisa berbicara dengan dirinya sendiri.

Kini aku bisa merasakan apa yang dilakukan pria itu, ciuman hangatnya membuat diriku sedikit aneh, tapi entah yang kurasakan sekarang benar-benar membuat aku nyaman, dan ingin selalu berada didekat pria ini.

Sekarang, aku benar-benar mencintainya....

###

💞Thanks for a Readers📖

Terima kasih sekali lagi yang sempat membaca ceritaku dan meninggalkan votenya 😍😍

Karena menurut Author kalianlah yang paling berkesan 😁😁

Tetap stay tune yah, karena chapter selanjutnya akan dirilis beberapa jam lagi!!!

#BRB

Buat kalian yang ingin menyampaikan sesuatu berupa saran, kritik, atau apapun itu. Silahkan saja tinggalkan comment dan jangan lupa vote and share yah.

Terimah kasih....

Continue Reading

You'll Also Like

655K 54.1K 56
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
77.3K 8.1K 24
Zoana lexy, sebuah karakter piguran dalam sebuah novel, dimana piguran itu baru saja keluar dari hutan, dan mati saat bertemu dengan pemeran utama. ...
386K 1K 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
74K 662 5
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...