Late Love (KTH)

By yunianggraini0123

170K 10.8K 3.1K

"aku mencintaimu Tae" Jennie "tapi aku tidak, aku mencintai Jisso" Taehyung "setidaknya kau hargai perjuangan... More

1. pertemuan
2. pertemuan (2)
3. Pernikahan
4. hari pertama
5. Jisoo
6. mulai mencintai
7. Jungkook tau
8. pertengkaran
9. Jennie sakit
lanjut atau ga
cast LL 💜
12. kecewa
13. kecelakaan
14. Duka
15. Min Yoongi
16. bertemu
17. hari bahagia
18. kencan pertama.
19. makan siang
20. orang aneh
21. Jimin
22. terungkap
23. kritis
24. bertemu mantan
25. sadar
26. sesal sesaat
27. keputusan awal
28. ancaman
29. cerita
30. pernyataan menyakitkan
31. hampir terbongkar
32. Jisoo kembali
33. kekhawatiran Jimin
34. rahasia selama ini (flashback)
35. cerai
36. bercumbu
37. rapuh x hamil
38. hari perceraian
39. hari perceraian (2)
40. sesal Hyun
42. Min Hyun
43. undangan
44. keputusan akhir (menikah)
45. rencana seseorang.
💜Anniversary BTS 7th💜
46. selamat jalan anakku
47. ternyata
48. peluru
49. operasi gagal
50. selamat tinggal :(
51. yang sebenarnya
52. Jepang - Korea
53. pertemuan yang tak sengaja
54. strong for Lee Taeyong
55. menuju Swiss
???
56. tak ingin rujuk
comeback

41. tamu

2.3K 175 89
By yunianggraini0123

HAPPY...READING 💜

06.00 KST
Pagi ini Jennie telah bangun sedikit lebih awal, ia tak enak jika hanya diam dan bermalas-malasan di rumah Jimin. Sebagai orang yang menumpang, setidaknya ia bekerja sedikit untuk balas budi pada Jimin.

Ia mandi terlebih dahulu dan memakai baju yang telah di sediakan Jimin di kamar tamu itu. Setelahnya ia keluar kamar untuk melakukan sesuatu di dapur.

Namun saat baru saja keluar dari kamar ia sudah di suguhkan dengan suara berisik sekaligus bau gosong dari arah dapur, pikiran Jennie mulai menerka-nerka. Apakah itu maling? Lalu kenapa bau gosong, apakah kebakaran? Dengan cepat Jennie berjalan menuju dapur dan mendapati sang tuan rumah yang sepertinya frustasi atas apa yang ia lakukan sendiri.

"Jimin" ujar Jennie mengerutkan dahinya dan detik selanjutnya ia terkejut melihat kondisi dapur yang sangat berantakan.

"Sedang apa kau disini?" Pertanyaan konyol macam apa yang barusan di lontarkan Jennie, apa ia tidak lihat jika Jimin sedang memasak dan apa salahnya jika ia disini, toh ini rumah dia juga kan.

"Aku sedang memasak Jen" ujar Jimin cengir kuda seraya menggaruk kepalanya.

"Ini namanya bukan memasak Jimin, tapi sedang merusak dapurmu sendiri" gerutu Jennie mendekati Jimin lalu membersihkan sedikit barang-barang yang berserakan.

"Kau bisa memasak tidak" cibir Jennie lagi masih dengan kegiatan nya.

Yang di tanya hanya cengar cengir kuda, dan diam memperhatikan Jennie yang telaten sekali dalam hal bersih membersihkan.

"Akan ku bantu" ujar Jimin yang memperhatikan Jennie sedikit kewalahan membersihkan dapur ini.

Jennie berdehem membolehkan, sebenarnya yang punya rumah itu Jennie atau Jimin. Jennie sendiri bingung dengan sikapnya kali ini, apa ia sudah menganggap rumah Jimin seperti rumah sendiri, dan atau jangan-jangan....

"Emm.. memangnya kau ingin memasak apa Jim? Biar aku yang buatkan" ujar Jennie menawarkan diri.

"Benarkah? Wah terimakasih Jennie, aku ingin membuat roti panggang, sup rumput laut dan juga sandwich" ujar Jimin semangat dengan mata berbinar.

"Kau ingin memakan semuanya?" Ujar Jennie sedikit tak percaya.

"Iya, apa aku salah? Ku dengar kau menyukai sup rumput laut serta sandwich kan? Makanya aku ingin memasaknya untukmu pagi ini, tapi gagal" ujar Jimin jujur dan Jennie hanya terkekeh mendengarnya.

"Woah benarkah? Kau tau darimana?" Tanya Jennie membuat Jimin sedikit gelagapan, pasalnya Jimin mencari tahu secara diam-diam.

"A... Aku. Aku hanya menebaknya saja" jawab Jimin dengan cengiran lagi.

"Tapi kau benar, terimakasih Jim" ujar Jennie dengan senyum manis.

Jimin jadi sedikit malu kali ini, tapi ia sangat senang karena sebentar lagi ia akan mencoba masakan Jennie.

"Baiklah setelah ini aku akan memasaknya untuk mu juga" ujar Jennie seraya menyapu dapur.

"Em Jim.. apa kau tak memiliki pelayan?" Tanya Jennie tanpa menoleh kearah Jimin.

"Ada, tapi dia sedang pulang kampung" ujar Jimin masih memperhatikan Jennie.

"Oh ku rasa akhir-akhir ini hidup mu sedikit buruk ya tanpa pelayan" ujar Jennie sedikit mengejek Jimin lalu terkekeh.

"Aish dari mana kau tahu? Makanya aku ingin sekali kau menjadi istriku agar ada yang mengurus diriku... Upss maaf Jennie mulut ku typo 😂 eh maksudnya bukan begitu, bukan.. ah tidak, maksud ku begini.  Aish tidak jadi..." ujar Jimin seraya menutup mulutnya karena keceplosan lalu detik selanjutnya dia bingung sendiri dan kesal pada dirinya. Author : emang ada Jim mulut bisa typo 😂

Jennie sedikit terkejut dan menghentikan kegiatan menyapu nya sebentar saat mendengar penuturan Jimin barusan, apakah ia serius atau hanya salah bicara?. Namun Jennie hanya menanggapi dengan kekehan kecil agar tak merasa canggung.

"Tidak apa-apa Jim" ujar Jennie terkekeh lalu melanjutkan kembali kegiatan nya.

"Baiklah sudah selesai, aku akan memasak untuk mu dulu. Kau duduklah di kursi itu" ujar Jennie seraya menunjuk kearah kursi meja makan.

.

"Sarapannya sudah jadi, kau makanlah Jim" ujar Jennie lembut seraya menaruh makanan yang telah ia masak tadi keatas meja di hadapan Jimin.

"Terimakasih Jen, makanlah bersama" ucap Jimin.

"Ah baiklah, terimakasih Jim" jawab Jennie kemudian duduk berhadapan dengan Jimin.

Di sela-sela sarapan mereka Jimin sangat senang dan tak berhenti bercerita. Andai saja Jennie sudah menjadi istrinya pasti ia lebih bahagia dari ini, ah apakah Jennie mau? - pikir Jimin. Jimin tak berhenti bercerita dan menatap wajah cantik Jennie, hingga tanpa sadar ia keceplosan lagi.

"... jika saja kau mau menjadi istriku pasti aku sangat bahagia saat ini" ujar Jimin tanpa sadar dan tak berhenti menatap Jennie.

Jennie tersedak mendengarnya dan detik selanjutnya Jimin menyodorkan segelas air untuk Jennie minum. Melihat Jennie yang tersedak seketika Jimin tersadar akan ucapannya, lagi lagi ia salah bicara pagi ini. Entahlah kenapa ia seperti ini saat di depan Jennie

"Maafkan aku Jen, aku tak bermaksud membuat mu tersedak" ujar Jimin polos seraya menunduk menyembunyikan wajah malunya.

"Tidak apa-apa, aku hanya kaget saja" ujar Jennie setelah mengelap bibirnya dengan tisu yang ada di meja makan.

Jennie menatap Jimin yang sedikit merasa bersalah serta malu akan ucapannya, Jennie terkekeh tanpa tau Jimin saat melihat ekspresi polos itu. Ingin sekali ia mencubit wajah imut itu ketika sedang malu.

"Oh ya Jim apa kau tak bekerja?" Tanya Jennie masih memandang wajah imut itu.

"Tidak, hari ini aku ingin menemani mu agar tak merasa kesepian" ujar Jimin membuat Jennie tersenyum.

"Terimakasih Jim" ucap Jennie kemudian melanjutkan sarapan nya lagi.

.
.

"Em.. Jim, apa ada pekerjaan yang bisa aku lakukan dirumah mu? Aku sedikit bosan jika harus berdiam diri di kamar" ujar Jennie yang menghampiri Jimin yang sedang menonton tv.

"Tidak ada, lagi pula aku tak akan menyuruhmu bekerja dirumah ku" ujar Jimin menantap sekilas Jennie yang di sampingnya kemudian fokus kembali pada tontonan nya.

"Tidak, aku bukan bekerja seperti itu. Aku tak akan meminta gaji ku  padamu" ucap Jennie polos, dan Jimin terkekeh mendengarnya.

"Apa yang kau maksud aku tak menyuruh mu kerja dirumah ku karena aku tak memiliki uang untuk memberi mu gaji heum..." Jimin menjeda sebentar kalimatnya dan terkekeh pelan.

"... ayolah kau pikir aku pria single yang tak memiliki uang, uang ku banyak Jennie apa kau tahu heum? Aku bisa saja mempekerjakan 10 pelayan jika aku mau, tapi sayangnya aku tak mau itu semua. Selagi aku bisa kerjakan ya akan ku kerjakan, dan mengenai dirimu aku tak akan mengizinkan dirimu lelah karena bekerja dan aku tak akan mengizinkan tangan halus mu terluka jika kau tak hati-hati" ucapan Jimin menyombongkan diri dengan candaan dan membuat Jennie bengong seketika, dan setelahnya Jennie menunduk karena merasa tersipu malu akan ucapan Jimin barusan. Apakah laki-laki ini menyukai ku, pikir Jennie.

"Jadi kau tak perlu bekerja apapun di rumah ini, jika kau bosan kau tinggal bilang padaku. Aku akan mengajak mu jalan-jalan jika kau mau" ucap Jimin lagi, Jennie menatap lekat manik mata Jimin. Apakah pria ini serius akan ucapannya, apa hanya main-main saja.

"Baiklah akan aku pikirkan" ujar Jennie kemudian menunduk.

"Apa ada hal yang kau pikirkan Jen? Kenapa kau tiba-tiba menunduk" ujar Jimin mengangkat dagu Jennie sedikit.

"Aku tidak apa-apa Jim" ujar Jennie dengan senyum kecut.

"Ceritalah padaku, apa kau memikirkan Taehyung? Atau kah Taehnai?" Tebak Jimin sok tahu.

"Aku rindu Taehnai" ucap Jennie menatap Jimin, baru sehari pisah dari anaknya ia sudah rindu.

"Kau yang sabar, aku yakin setiap masalah pasti ada solusinya" ucap Jimin menyakinkan, Jennie hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ting..nong.

Bel berbunyi membuat kedua orang itu terdiam sebentar kemudian Jimin memutuskan untuk membuka pintu.

"Biar aku saja" ucap Jimin kemudian berdiri dan di balas anggukan lagi oleh Jennie.

Ceklek..

Pintu di buka Jimin dan matanya membelalak saat melihat tamu itu.


TBC.

Monoton bangetttt😥

Vote banyak2 ntar aku doubel up'in hari ini.. 😂 seriusssss

vote comment.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 108K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
384K 42.9K 26
Yg gk sabar jangan baca. Slow up !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya yang kadang bikin sakit kepala. ...
1.3M 81.9K 36
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
224K 16.6K 42
Nara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dun...