Way to Your Heart [TAMAT]

By Blooming_lady

2.9K 290 90

Kumpulan kisah-kasih antara dua insan manusia dalam meraih kebahagiaan dan juga hati orang-orang terkasih yan... More

Irene X Rajendra (1)
Irene X Rajendra (2)
Irene X Rajendra (3)
Selena X Damian (1)
Selena X Damian (2)
Selena X Damian (3)
Selena X Damian (4)
Kanako X Akihiro (1)
Akihiro X Kanako (2)
Akihiro X Kanako (3)
Akihiro X Kanako (4)
Angeline X Javier (1)
Angeline X Javier (2)
Angeline X Javier (3)
Angeline X Javier (4)
Elizabeth X Henry (1)
Elizabeth X Henry (2)
Elizabeth X Henry (3)
Katherine X James (1)
Katherine X James (2)
Katherine X James (3)
Katherine X James (4)
Maxon X Gemma (1)
Maxon X Gemma (2)
Maxon X Gemma (3)
Benedict X Allegra (1)
Benedict X Allegra (2)
Benedict X Allegra (3)
Marion X Ardi (1)
Marion X Ardi (3)
Emiko X Daniswara (1)
Emiko X Daniswara (2)
Emiko X Daniswara (3)
Belinda X Respatih (1)
Belinda X Respatih (2)
Belinda X Respatih (3)
Belinda X Respatih (4)
Diska X Biantara (1)
Diska X Biantara (2)
Diska X Biantara (3)

Marion X Ardi (2)

15 2 0
By Blooming_lady

Selamat Sore Mas, ini dokter Anya dari Klinik Hewan Pelangi Indah. Saya ingin memberitahukan bahwa kondisi Miro sudah membaik dan dapat dibawa pulang hari ini juga. Jika Mas-nya ingin mengambil Miro di klinik, jangan lupa untuk mengabari Saya atau tim Admin terlebih dahulu, ya. See you and have a nice day!

"Yes, Miro udah sembuh, yes!"

"Ana apa iki, njerit-njerit kaya ngono?"

"Itu Bim, si Miro akhirnya udah sembuh. Bisa aku bawa pulang hari ini."

"Oh, begitu. Aku pikir kamu menang lotre atau semacamnya itu."

"Ya, nggaklah. Lagian dosa tau main lotre."

"Ya, memang."

"Yaudah, aku pulang duluan ya, Bim. Dah, abang Bimo!"

"Ho-oh. Hati-hati di jalan, Ar" balas Bimo, yang kemudian dibalas dengan lambaian tangan oleh dirinya.

Akhirnya, si kucing kesayangannya ini seumbuh juga. Dirinya sudah nyaris tidak sabar loh untuk dapat menemui anak bulunya itu. Semoga saja, setelah ini Miro dan dirinya akan senantiasa diberikan karunia kesehatan, sehingga mereka dapat hidup bersama, saling menemani untuk jangka waktu yang lebih panjang.

"Selamat sore!"

"Sore. Eh, pemiliknya Miro, ya?"

"Iya, mbak. Mironya udah bisa saya bawa pulang?"

"Sudah, kok, Mas. Tapi, sebelum pulang di cek dulu kondisinya sebentar ya, sama dokter Anya."

"Loh, katanya Miro udah sembuh. Kok dicek lagi?"

"Iya, mas. Cuma untuk memastikan aja, kok."

"Oh, begitu. Saya kirain apa."

"Iya. Yaudah, kalau begitu, silakan Mas-nya duduk dulu. Biar Saya kabari dulu dokternya."

"Baik" kata Ardi seraya mengambil salah satu bangku untuk dirinya duduki. Untungnya, tanpa perlu menunggu untuk waktu yang lama, dirinya sudah kembali dipanggil oleh sang suster masuk ke dalam salah satu ruang periksa yang terletak di lantai tersebut.

"Mas, silakan masuk. Udah ada Miro dan dokter Anya di dalam" kata Sang suster sembari mempersilakan dirinya masuk.

"Halo, selamat sore, Mas Ardi" sapa Anya dengan ramah sambil menjabat erat tangan pemilik dari pasiennya ini.

"Selamat sore, dokter Anya" balas Ardi tak kalah ramah

"Silakan duduk, Mas."

"Terima kasih, dok" ucap Ardi, "Jadi, gimana si Miro, dok? Udah sehat, kan?"

"Sudah. Mironya sudah sehat dan sudah boleh dibawa pulang kembali. Tapi, sebelum pulang saya periksa dulu ya, Mironya. Hanya untuk memastikan bahwa kondisinya sudah benar-benar pulih, sebelum diajak pulang sama Mas-nya" ujar Anya yang kemudian disetujui oleh pria dihadapannya kini, "Nah, udah sehat lagi, nih Mironya. Cuma, untuk beberapa waktu jangan diajak main yang terlalu banyak, ya. Soalnya dia masih dalam masa pemulihan."

"Selain itu, apakah ada treatment khusus lainnya yang perlu saya terapkan ke kucing saya nanti?"

"Oh, nggak ada. Cukup kasih minum aja yang rutin, dan kalau bisa makanannya di perhatikan lagi, ya. Jangan Cuma kasih dry food terus. Sekali-sekali kasih wet food juga, nggak apa kok."

"Baik, dok. Makasih ya, dok atas bantuannya."Akan Saya perhatikan lagi asupan gizinya."

"Oh, iya sama-sama, Mas" balas Anya sembari tersenyum lembut, "sehat-sehat terus ya, Miro."

"Iya, dok. Kalau begitu saya pamit pulang ya, dok."

"Iya. See you Miro dan Mas Ardi."

"See you too, dokter Anya!"

'Akhirnya kamu bisa sembuh dan beraktivitas kembali seperti sedia kala Miro. Terima kasih, Ya Allah. Sebab, berkat karunia-Mu lah, Miro dapat sembuh dan kembali melanjutkan kehidupannya dengan hamba. Makasih Miro karena udah mau bertahan sejauh ini buat gue. Gue janji, kedepannya gue akan selalu berusaha untuk menjadi majikan yang baik bagi diri gue dan juga bagi kamu. Sayang kamu, anak bulu gue!'

***

"Eh, mbul, sekarang kan kamu udah sehat, nih. Udah bisa jalan kesana kemari. Terus, udah bisa main-main lagi, sampe manjat-manjat ke tempat yang tinggi juga. Tapi, kok gue masih merasa utang budi banget ya, sama dokter kamu itu?"

"Mmrr?"

"Itu loh, mbul. Si dokter hewan cantik, yang udah nolongin kamu waktu itu. Dokter Anya. Masa gitu aja, lupa? Gue yang udah lama nggak liat aja, masih inget kok" ucap Ardi sembari mengelus-elus lembut kucing kesayangannya ini, "kira-kira itu dokter, apa kabar ya, mbul? Apa dia masih inget sama kita? Atau udah lupa, kaya kamu gini?"

"Miaw!"

"Nah, iya tuh, Mir. Bener kamu. Apa dia makin cantik, ya? Coba aja, dulu pas kita pertama kali ketemu kejadiannya nggak kaya gitu, mungkin udah aku modusin tuh, si dokter cantik. Sayangnya, keadaan waktu itu, nggak memungkin banget, Mir. Jangankan modus, kepikir buat minta nomor kontak juga, nggak. Orang guenya khawatir banget sama kamu, Mir. Saking khawatirnya, aku sempat nekat nggak kepengen pulang loh. Pengen nginep disana aja gitu, bareng kamu. Tapi sih, untungnya nggak jadi. Kalau nggak, udah gentian kali gue yang sakit abis kamu sembuh kaya gini."

"Miaw."

"Menurut kamu, Mir, aneh nggak kalau semisal kita pergi nyamperin si cantik? Sekalian gue kepengen ngasih dia sesuatu gitu, sebagai tanda terima kasih gue karena udah ngebantu sekaligus ngerawat kamu sewaktu sakit kemarin."

"Mmrr."

"Hehe, tau aja, si mbul. Kan sekalian, mbul. Sekalian ketemu, ya sekalian PDKT. Kali aja dia mau dimodusin sama gue. Terus, jadi pacar gue, deh. Hehe" kata Ardi sambil terkekeh malu-malu,"nah, gimana? Mau ya, mbul, nemenin gue PDKT. Ntar kamu aku jajanin Meow Meow Cat Snack dua, deh."

"Miaw!"

"Ho-oh, beneran gue janji, nggak pake boong" ujar Ardi sambil membentuk tanda V dengan kepalan tangannya ini, "Jadi, gimana? Mau kan, nemenin gue pergi?"

"Miaw!"

"Siip, nah kalau gitu, yuk kita siap-siap dulu. Gue ambilin rompi harness kamu dulu, ya. Jangan kemana-mana, loh. Inget, tadi udah janji sama gue. Tunggu, ya!" ucapnya sembari berlari ke dalam menuju kamar khusus untuk kucingnya ini, "nah, yuk dipake dulu harnessnya. Abis itu, kita belanja, ya. Buat beliin jajanan kamu sekaligus buah tangan buat si cantik. Masa gue mau PDKT, dateng begitu aja. Nggak bawa apa-apa. Ntar dikiranya gue tipe cowok pelit lagi. Padahalkan, gue orangnya nggak begitu. Sama kamu aja, gue loyal, kok. Masa sama calon pacar sendiri, nggak? Ya, kan, Mir?"

"Mmrr."

"Sudaah! Sekarang karena rompinya sudah terpasang, yuk mari berangkat!" ajak Ardi dengan semangat yang begitu menggebu-gebu. Namun, sebelum dirinya dan Miro, yang pada saat ini tengah asyik melihat pemandangan dari dalam tas ransel kucing, dirinya harus terlebih dahhulu dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu yang tidak terduga-duga ke kediaman mungilnya kini.

"Selamat siang."

"Selamat si-Loh, dokter Anya!"

"Mas Ardi? Oh, jadi Mas-nya juga tinggal disini?"

"Iya, ini emang rumah Saya sih, Dok. Kalau dokter, dokter ngapain kesini? Mau main kerumah temennya?"

"Bukan, bukan. Justru aku kemari tuh, pengen ngenalin diri sekalian ngebawain oleh-oleh buat Mas Ardi."

"Ngenalin diri? Oleh-oleh?"

"Iya, soalnya sejak hari ini Mas Ardi akan menajdi tetangga baru aku, Mas."

"Tetangga? Maksudnya, dokter Anya pindah rumah ke sebelah?"

"Iya, Mas. Makanya aku kesini buat mengenalkan diri, sekaligus beramah-tamah dengan tetangga sebelah rumah baru aku ini. Eh, nggak Taunya tetangga sebelah rumah aku malah Mas Ardi."

'Akhirnya! Pucuk dicinta ulam pun tiba. Alhamdulilah, ya Allah. Terima kasih, karena Engkau mengabulkan semua doa-doaku! Ini sih Namanya rejeki nomplok. Baru aja keinget sama si cantik, eh, orangnya malah langsung muncul begini di depan rumah. Pake tetanggaan pula. Udah, nih. Alamat lancar jaya PDKT gue sama si cantik.'

"Iya, iya, bisa pas begini, ya. Yaudah deh, masuk dulu, dok. Kita duduk-duduk seklaian ngobrol dulu" kata Ardi sambil mempersilakan tamu cantiknya ini untuk memasuki pintu rumahnya tersebut.

"Iya, permisi."

"Santai aja, dok. Anggap aja kaya rumah dokter sendiri. Eh, iya, oleh-olehnya Saya terima, ya."

"Iya, Mas."

"Terus, dokternya mau minum apa?"

"Apa aja, Mas. Asal nggak ngerepotin Mas-nya."

"Kalau jus botolan, mau?"

"Iya, nggak apa."

"Yaudah, tunggu sebentar ya. Saya ambilin dulu di kulkas" ujar Ardi sambil berlalu meninggalkan Anya yang tengah terduduk dengan nyaman di ruang tamunya kini, "nih, diminum dulu jus-nya."

"Wah, makasih ya, Mas Ardi. Pas banget nih, jusnya dingin begini. Emang ya, kalau panas-panas, enaknya minum-minuman yang dingin. Soalnya menyegarkan dan bikin haus cepet hilang."

"Ah, si dokter bisa aja. Terus dok, ini gimana ceritanya sih, bisa pindah rumah ke komplek ini? Emangnya rumah dokter yang lama kenapa?"

"Awalnya juga Saya nggak mau pindah, Mas. Tapi, semakin lama Saya semakin nggak sanggup menjalani rutinitas harian Saya. Soalnya jarak apartemen dan klinik itu, terlalu jauh. Jadinya, saya keburu kecapean dijalan. Belum lagi, Jakarta kan macetnya naujubilah, ya Mas. Ya, makin rontoklah badan Saya, jadinya. Oleh karena itulah, Saya pun mulai berniat untuk pindah dari apartemen dan membeli sebuah hunian mungil yang jaraknya jauh lebih dekat dengan klinik tempat Saya bekerja pada saat ini. Pas saya sedang nyari-nyari, kebetulan salah seorang temen ada yang nawarin rumahnya untuk di beli ke Saya. Gara-gara keluarganya itu, sedang mengurus kepindahan ke luar kota mengikuti pekerjaan suaminya tersebut. Nah, waktu saya survei, kebetulan banget nih, lokasi rumahnya tuh nggak terlalu jauh dari klinik tempat kerja Saya. Terus, rumahnya juga bagus dan lingkungannya pun menunjang. Yaudah, langsung Saya samber aja, penawaran dari temen Saya itu. Dan voila! Sekarang kita berdua tetanggaan, deh."

"Oh, begitu ceritanya. Terus semenjak hari ini, dokter Anya bakalan menghuni rumah sebelah?"

"Iya, tapi meski rumahnya bagus, rumah sebelah itu minim perabot. Sedangkan perabotan plus barang-barang Saya yang lainnya, masih OTW. Jadilah Saya memutuskan untuk berkenalan dulu dengan penghuni sekitar rumah."

"Oh, gitu."

"Eh, iya, Mas Ardi, sekarang mau ngapain? Mau keluar ya, bawa si Miro jalan-jalan?" kata Anya seraya menilik barang bawaan pria tersebut.

"Itu, iya, Kami mau jalan-jalan sebentar di taman. Em, dokter Anya mau ikut? Biar sekalian Saya ajak keliling kompleks sekaligus berkenalan sama penghuni-penghuni yang lainnya."

"Boleh, nih, Mas? Ntar ganggu acara jalan sore kalian, lagi."

"Ya, nggaklah. Wong, Saya sama Miro Cuma mau jalan-jalan sebentar aja. Jalan sebentar juga, si Mironya udah keburu capek, ntar."

"Hm, yaudah deh, ayo kalau begitu. Tapi, sebentar, Saya kunci rumah dulu, ya."

"Siap!"

'Yes! Ya, Allah, Bisa juga akhirnya gue PDKT sama si cantik. Emang ya, kalau jodoh itu pasti nggak kemana. Ihiw.'

***

Continue Reading

You'll Also Like

19.9K 3.4K 13
Chasity dan Cassidy, sama-sama nggak mau punya orang tua baru lagi. Cassie udah capek gonta-ganti akte keluarga sampai empat kali gara-gara maminya y...
803 215 2
Spin of Aww-dorable You Kesalahan di masa remaja membuat Yashmine Fahreza kini sulit untuk meminta atau menerima bantuan dari orang lain. Baginya, t...
27.8K 2.7K 13
[After story of TTWWNIL] Kehidupan Chanyeol dan Wendy setelah berhasil menghadapi sekaligus mengatasi masa lalu mereka. Hidup yang bagai roller coast...
1.9M 93.6K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...