HAPPY READING...💜
06.00 KST
Pagi ini taehyung telah bangun lebih dulu dari jennie. Rasa lelah membuat mereka tidur dengan sangat nyenyak. Ia melirik kesebelah, di liriknya Jennie masih tertidur dengan pulas. Ia tidak berniat untuk membangunkan Jennie.
Setelah mandi, Taehyung langsung saja pergi ke kantor tanpa membangunkan dan berpamitan dengan istrinya itu.
.
.
.
Taehyung telah sampai di kantornya, sapaan demi sapaan telah Taehyung terima dari Karyawannya. Dan sekarang ia telah sampai di ruangannya.
Setibanya ia di ruangannya, Taehyung hanya melamun.
Ia masih tak percaya bahwa dirinya kemarin menikah, lebih tepatnya menikah karena terpaksa. Bayangan bayangan Jennie dan Jisoo selalu mengganggu pikirannya. Ia terus melamun dan tersadar setelah ada orang yang mengetuk pintu ruangannya.
Tok..tok..tok.
"Masuk" ucap Taehyung.
Setelah di izinnya masuk oleh Taehyung orang itu langsung saja masuk. Ternyata Namjoon sekretaris Taehyung.
"Taehyung" sapa Namjoon.
"Oh Hyung.. duduk lah" sapa balik Taehyung dan mempersilahkan Namjoon untuk duduk.
"Ada apa Hyung?" Tanya Taehyung.
"Tidak ada, hanya saja aku ingin memberi ucapan selamat untuk pernikahanmu dan maaf aku berhalangan untuk datang kemarin" ucap Namjoon merasa bersalah.
"Ah tidak apa-apa Hyung, terima kasih untuk ucapan selamatnya" jawab Taehyung memberi senyum.
"Oh ya, kenapa hari ini kau malah kekantor? Bukan kah sebagai pengantin baru kau bisa menemani istrimu. Apa ada urusan yang sangat penting Taehyung?" Tanya Namjoon sekretaris Taehyung.
"Tidak ada Hyung" jawab Taehyung.
"Lalu? Apa kau sedang ada masalah Taehyung? Ku lihat kau tidak baik baik saja" tanya dan tebak Namjoon.
Namjoon adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaan Taehyung, ia adalah tangan kanannya Taehyung. Biasanya jika ada sesuatu Taehyung pasti akan bercerita kepada Namjoon tanpa sungkan.
"Hmm sebenarnya aku menikah karena terpaksa Hyung, aku tidak mencintai gadis itu" pernyataan Taehyung yang membuat Namjoon terkejut.
"Lalu kenapa kau menyetujuinya Taehyung-ah jika kau sendiri tidak mencintai nya?" Tanya Namjoon dengan nada sedikit terkejut.
"Ini semua aku lakukan demi eomma-ku Hyung, aku bahkan lemah jika sudah berhadapan dengan eomma. Eomma dan Appa menjodohkan ku dengan anak temannya" lirih Taehyung.
Namjoon hanya ternganga mendengar pernyataan dari Taehyung.
"Appa itu serakah Hyung, dia menjodohkan ku semata mata hanya untuk sebuah kedudukan. Dia bahkan mengorbankan perasaan anaknya sendiri hanya demi merebut perusahaan orang lain" jelas Taehyung panjang lebar.
"Perusahaan siapa yang kau makusd Tae? Dan siapa anaknya?" Tanya Namjoon.
"Perusahaan milik keluarga Min, Min Company. Nama anaknya Jennie, Min Jennie!" tegas Taehyung.
"Bukankah itu perusahaan yang bekerja sama dengan kita Tae?" Namjoon.
"Iya hyung" Taehyung.
"Apa kau tau kalau jennie itu mempunyai seorang kakak laki laki bernama min Yoongi?" Tanya Namjoon.
Dan yang ditanya hanya diam dan bingung karena ia belum tau soal itu.
"Tidak Hyung, aku juga tidak perduli akan hal itu" jawab Taehyung acuh.
"Apa kau tau Taehyung Min Yoongi itu seorang mafia besar, ia sekarang sedang berada di luar negeri dan aku rasa kau harus berhati hati dengan kakak ipar mu itu" jelas Namjoon.
Taehyung hanya mengernyitkan dahinya tanda ia bingung.
"Emm Taehyung lalu bagaimana hubungan mu dengan Jisoo?" Tanya Namjoon lagi.
"Aku masih akan tetap mencintainya Hyung, bagaimana pun dia adalah kekasihku sampai kapan pun akan tetap jadi kekasihku" tegas Taehyung tak terbantahkan.
"Hmm itu terserah dirimu Taehyung, aku harap kau bisa bersikap adil untuk Jennie" jelas Namjoon.
Taehyung hanya diam.
.
.
.
08.00 KST
Jennie terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang masuk menerpa wajahnya. Ia melirik ke samping tempat dimana Taehyung tidur semalam, namun kosong. Taehyung tidak ada di kasurnya. Lalu ia melirik ke jam yang ada di atas nakas, ia langsung terkejut saat mengetahui kalau dia bangun kesiangan.
"Oh astaga, ini sudah jam 8. Ya tuhan kenapa hari pertama aku menjadi istri aku malah bangun kesiangan. Kemana Taehyung? Apa dia bekerja?" Monolog Jennie.
Ia langsung saja pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Setelah selesai dengan semuanya ia langsung saja ke bawah untuk menanyai pelayan kemana perginya Taehyung.
"Emm.. bibi apa kau melihat Taehyung" tanya Jennie sopan.
"Tuan sudah pergi jam setengah 7 tadi nyonya" jawab bibi Han selaku pelayan dirumah Taehyung.
"Emm.. baiklah. Terimakasih bibi" Jennie.
Bibi Han hanya mengangguk.
.
.
.
Siang ini Jennie memutuskan untuk menemui Jisoo, dia bilang hanya untuk pengenalan dulu agar semakin dekat. Ya hitung hitung juga untuk menghilangkan rasa bosan Jennie yang hanya seharian di rumah.
.
.
Di lain tempat Jisoo sedang mengamati berkas berkas pendapatan cafe nya dari manager sekaligus adik kandungnya. Di sela sela fokus dia terhadap lembaran kertas itu, handphone nya berdering tanda ada yang menelpon.
Drrrttt.. Drrrttt
"Yeoboseyo jennie-ah" Jisoo
"Emm.. Jis apa kamu sedang sibuk?" Tanya Jennie.
"Sedikit jen, ada apa?" Ucap Jisoo ramah.
"Apa aku mengganggu mu Jisoo? Tanya Jennie takut takut.
"Ah tidak jennie-ah, kenapa kau menghibungi ku, apa kau sedang bosan?" Tanya sekaligus tebak Jisoo.
"Ah sebenarnya iya, Jisoo-ya apa kita bisa bertemu? Tanya Jennie lagi.
"Baiklah, kita bertemu di cafe xxxx saja Jen" ucap Jisoo.
"Emm.. oke sampai jumpa nanti jis" ucap Jennie tersenyum.
Tut..Tut..Tut
Di cafe xxxx
Jennie telah sampai di cafe yang telah di beritahu oleh Jisoo tadi. Setelah berada di dalam cafe, pandangannya langsung tertuju pada Jisoo. Begitu pun Jisoo langsung melambaikan tangan tanda dia duduk disana.
"Jennie-ah" panggil Jisoo seraya melambaikan tangannya.
Jennie pun dengan cepat mendekati Jisoo yang sudah duduk di kursi pojokan.
"Emm.. apa kau sudah lama menunggu Jisoo-ya?" Tanya Jennie seraya duduk di hadapan Jisoo.
"Ah tidak, akan sudah disini dari pagi" jawab Jisoo.
Jennie heran mendengarnya.
"Apa yang kau lakukan disini selama itu Jisoo-ya, apa kau bekerja disini?" tanya jennie sedikit terkejut.
"Ah tidak, ini cafe punya ku jennie-ah" jawab Jisoo sedikit terkekeh.
"Benarkah?" Jennie.
"Hmm" Jisoo.
"Wah kau hebat Jisoo-ya" kagum Jennie
Jisoo hanya tersenyum menanggapinya.
"Oh ya Jen, apa yang membuatmu ingin menemui ku" tanya Jisoo.
"Emm.. aku hanya ingin agar kita lebih dekat untuk berteman Jisoo-ya. Karena aku tidak mempunyai teman seumur hidup ku, hanya kau teman perempuan ku"jawab Jennie.
"Hah yang benar saja, gadis secantikmu tidak memiliki teman. Lalu apa kau punya teman laki laki eoh?" Jisoo terkekeh.
"Hmm aku tidak ingin berteman dengan sesorang yang hanya memanfaat temannya sendiri Jisoo-ya, dan ku rasa kau adalah orang yang bisa aku percaya untuk menjadi teman baikku. Oh ya teman laki laki ku cuma satu, namanya Jeon Jungkook. Dia itu sahabat ku dari kecil, dan sekarang kami sudah seperti saudara" jelas panjang lebar Jennie.
"Jeon Jungkook yang kemarin itu kan" tebak Jisoo.
Jennie mengangguk sebagai jawaban.
"Emm.. jennie-ah kemana Taehyung? Em..maksud ku kenapa kau tak bersamanya hari ini" tanya Jisoo takut takut
"Em...dia berangkat ke kantor tadi pagi, bahkan saat dia pergi aku tidak tahu. Karena hari ini aku bangun terlambat, baru hari pertama menikah tapi aku sudah gagal jadi istri" jawab Jennie dengan tatapan sedikit sendu.
"Benarkah? Ah jennie-ah, mungkin Taehyung ada urusan penting dan mendadak. Mungkin juga dia tak tega membangunkan mu saat kau masih tidur" jawab Jisoo sedikit mengurangi rasa bersalah jennie kepada Taehyung.
Jennie hanya tersenyum menanggapi ucapan Jisoo.
.
.
.
.
Hari semakin sore, namun 2 wanita cantik itu masih asik berbincang tentang banyak hal. Mulai dari cerita masa kecil, kesukaan masing masing, dan membahas Taehyung juga tentunya. Sampai akhirnya Jennie memutuskan untuk pulang.
"Jisoo-ya aku rasa sudah 3 jam aku mengganggu waktu mu, aku harap kau tidak bosan mendengar cerita cerita ku" ucap Jennie.
"Aku justru senang mendengar cerita cerita mu itu Jennie" jawab Jisoo seraya tersenyum.
"Jisoo-ya terima kasih kau sudah menjadi teman baikku" ucap Jennie sambil memeluk Jisoo sekilas.
"Aku juga berterima kasih padamu karena kau sudah mempercayaiku untuk menjadi temanmu" Jisoo tersenyum.
Jennie mengangguk seraya melepas pelukan mereka dan tersenyum setelahnya.
"Aku pulang dulu Jisoo-ya" pamit Jennie lalu memasuki mobilnya.
"Hati hati di jalan jennie-ah" jawab Jisoo seraya melambaikan tangannya ke Jennie.
Mobil yang di kendarai Jennie pun pergi menjauh dari cafe itu.
Kau sangat baik jennie- gumam Jisoo dalam hati.
Awas typo lohh😁
Vote and comment nya chingu💜