Kim Donghyun as Deksa
Jang Gyuri as Leona
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"mas, nanti aku pulang telat ya? makannya kalau dingin, nanti angetin lagi aja ya? inget mandi terus makan. awas aja gak makan" ingatku pada seseorang disebrang sana.
"haha iya sayang. kamu juga hati-hati disana. kalau pulang kabarin aku, biar aku jemput. aku balik kerja lagi ya. love you"
"love you too. semangat kerjanya, mas" akupun langsung mematikan sambungan telepon tersebut. aku pun langsung menyimpan ponsel didalam sakuku dan kembali berkutat dengan pekerjaanku.
"oiya, ren tolong kamu jaga depan ya? aera lagi keluar bentar"
"siap bos"
"airen, jangan panggil bos ih. potong nih gajinya"
"haha ampun bo- eh kak. belom terbiasa. oke aku kedepan dulu ya kak
semangat bikin hadiah untuk kak deksa"
"haha siap siap" melihat airen berjalan aku pun kembali berkutat menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda.
----🐈🐈
*kling .. kling* bunyi bel pintu yang terbuka menandakan ada yang baru saja datang.
"selamat malam, ada yang bisa- loh pak bos? ada yang bisa saya bantu pak"
"biasa, mau jemput leona. dia udah selesai?"
"loh? bu bos udah pulang daritadi pak bos. emang gak ngabarin?" mendengar ucapan airen, aku pun segera mengambil ponsel dan memeriksanya dan aku tak menemukan pesan apapun dari leona.
"ah begitu. baiklah terima kasih ya ren. saya duluan kalau begitu"
---🐈🐈
sesampainya dirumah, Deksa masih belum menemukan keberadaan sang istri. Ia berfikir mungkin istrinya lupa memberinya kabar. ia pun berinisiatif untuk menelepon istrinya.
"aku pulang." baru saja hendak menelepon, ternyata istrinya baru saja kembali.
"mas, maaf tadi ponselku habis daya jadi lupa ngabarin" ringisku sembari menjelaskan pada deksa perihal tidak memberinya kabar.
"ya gpp. lain kali, jangan diulang ya?" aku pun hanya menganggukan kepala tanda setuju.
"udah makan mas?"
"belum, baru saja sampai. ini mau mandi."
"yauda sana mandi mas. nanti aku siapin baju sama makan malem kita." tanpa menjawab, deksa pun mendekatiku dan mengecup keningku.
"terima kasih" ia pun tersenyum dan langsung berjalan menuju kamar mereka berdua.
---🐈🐈
mereka berdua saat ini tengah asik menonton film. setelah makan malam tadi, leona mengajak sang suami untuk menonton film dan deksa hanya menyetujuinya. karena baginya kapan lagi mereka menghabiskan waktu berdua ditengah-tengah kesibukan yang semakin menjadi.
Saat ini, jam menunjukkan pukul 23.55, leona yang sadar akan hal itu pun segera beranjak hendak pergi keluar
"mas, bentar aku kedapur dulu, haus. mas mau dibikinin sesuatu?"
"nitip segelas air mineral aja, sayang."
"tapi kamu berani kan ke dapur sendirian?"
"ih berani lah, lagian kan aku udah biasa kesana sendiri. jangan ngajak berantem deh" mendengar jawaban leona, deksa pun tertawa. leona pun akhirnya pergi menuju dapur.
15 menit kemudian, deksa merasa ada yang aneh. kenapa istrinya tidak kunjung kembali dari dapur, jika hanya mengambil minuman. Ia pun bergegas menuju dapur untuk mengecek kondisi istrinya.
sesampainya didapur ia, tak juga menemukan keberadaan istrinya. ia hendak kembali menuju kamar, namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya. ia pun segera menuju tempat tersebut.
dapat ia lihat diatas meja tersebut terdapat sebuah kue dan beberapa foto mereka terpasang apik di dinding ruangan tersebut.
"mas, selamat hari ayah. terima kasih udah milih aku jadi pasanganmu. maaf kalau selama ini aku masih belum bisa jadi istri yang baik buat mas. maaf ya kejutannya gak terlalu menarik dan cenderung biasa aja hehe."
"hei ini bagus sayang. terima kasih ya untuk kejutannya. maaf bikin kamu repot sampai nyiapin semua ini" mendengar hal itu, leona pun menggelengkan kepala tanda tak setuju dengam ucapan sang suami.
"ih gak mas. apa-apan ih. gak ada yang repot kan ini mau aku."
"yauda ya.. yaa."
"kuenya dimakan besok ya dek? sekarang kita istirahat. besok kamu ada pesenan kue bukan?"
"hng iyasih. Et.. bentar mas, ada yang kelupaan. ini hadiah untuk mas. semoga mas suka hehe" malu-malu leona pun menyodorkan sebuah box kecil kehadapan sang suami dan tentunya diterima baik oleh deksa. Ia pun membuka kotak tersebut dan memperhatikan dengan seksama isinya.
"sayang? ini beneran?" ia masih tak percaya dengan isi yang ada dalam kotak tersebut. leona pun hanya tersenyum sembari menganggukan kepala. diraih dan dekaplah leona oleh deksa. ia menghujani kecupan pada pucuk kepala leona dan tanpa sadar air mata pun lolos dari matanya.
"papa, adek ada disini, tunggu adek keluar ya pa. nanti kita main bareng" ujar leona menirukan suara khas anak kecil dan membawa tangan suaminya pada bagian perutnya. Deksa pun melepaskan dekapnnya pada sang istri dan duduk berlutut dihadapan istrinya.
"papa tunggu ya sayang. jangan nyusahin mama ya? kasian mama. adek, papa sama mama bakal nunggu kamu. papa sama mama sayang adek" dikecupnya perut leona yang sedikit membuncit itu.
"terima kasih Tuhan atas kenikmatan dan kebaikanmu karena bersedia menitipkan malaikat kecil ini pada kami. kami, terutama saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga mereka, keluarga kecilku." ucap deksa dalam hati saat kembali memeluk istrinya.
-- fin --